Bab 19

8 1 0
                                    

Selamat membaca 🌼

Varo mengecek aplikasinya jasa untuk memindahkan barang. Setelah memesan datanglah petugas dari aplikasi yang di pesan oleh Varo ke rumahnya untuk membantu memindahkan barang yang tadi Alisa minta.

Petuga tersebut langsung diarahkan oleh Varo , barang apa saja yang harus dipindahkan. Selang dua jam kemudian semua selesai. Petugas tadi yang membantu diberikan suguhan minuman dingin dan snack oleh Alisa.

Mereka menikmati kudapan yang diletakkan oleh Alisa. Setelah menikmati kudapan tersebut. Petugas tadi langsung diberikan uang oleh Varo untuk membayar jasa mereka.

Alisa langsung membereskan kudapan tadi dan ia bawa ke dapur. Karena hari sudah magrib, Alisa langsung menyajikan makan malam untuk majikan laki-lakinya.

Varo pun turun ke ruang makan dan menarik kursi meja makan. Ia mengambil nasi sendiri serta lauk. Namun, ia bingung kemana Alisa? 

Terdengar suara dari arah kamar mandi, Alisa sedang muntah-muntah. Varo pun buru-buru menghampirinya di depan kamar mandi. Ia dengan refleknya membantu menyisihkan rambut Alisa agar  tidak terkena muntahan. 

“Makasih Pak udah bantu saya” ucap Alisa lemah.

“Iya sama-sama, kamu sakit Alisa. Apa kamu mau makan sesuatu?” tanya Varo khawatir.

Alisa menggeleng, “Tidak ada Pak, saya cuma butuh istirahat saja,” Alisa meninggalkan Varo menuju kamarnya namun, tiba-tiba tubuhnya oleng dan hamper terjatuh. Untung saja Varo dengan sigap menahan tubuh Alisa tersebut dan menggendongnya.

Varo sangat panik melihat Alisa pingsan dan sangat pucat sekali. Ia pun langsung membawa Alisa ke rumah sakit dengan mobilnya.

Varo sampai di depan UGD rumah sakit Ibu dan Anak. Ia keluar dan memberitahukan kepada perawat ada pasien yang pingsan di mobilnya. Perawat pun dengan sigap membawa ranjang dorong dan Varo menggendong Alisa mengeluarkannya dari mobil dan meletakkannya di ranjang tersebut. Setelah itu perawat membawa Alisa ke dalam ruangan UGD. Di dalam, Dokter dan perawat dengan sigap memeriksa kondisi Alisa. Tetapi Varo di suruh menunggu di depan. Jika nanti diperlukan ia akan dipanggil,

Varo pun menunggu dengan gelisah di depan ruang UGD. Ia dan istrinya tidak memperhatikan kondisi Alisa dan membiarkannya kerja turun naik tangga padahal ia sedang mengandung.

Setelah menunggu satu jam, Varo dipanggil oleh salah satu perawat untuk menghadap Dokter.

Ia pun masuk ke ruangan dan menemui Dokter tersebut.

“Bagaimana keadaan istri saya, Dok?”Varo terpaksa berbohong.

“Istri bapak kelelahan dan harus bedrest. Jadi harus dirawat di rumah sakit dulu. Ia juga tidak boleh lelah dan stress.” ucap Dokter UGD tersebut. 

Varo pun menggangguk dan mengiyakan penjelasan dokter tadi, “Bisa saya melihat kondisi istri saya, Dok?”

“Silahkan dibilik nomor tiga. Kami sedang mengecek kamar yang kosong untuk memindahkan istri Bapak ke ruang rawat” ujar Dokter ramah.

Varo langsung melihat kondisi Alisa. Ternyata Alisa sedang tidur. Ia pun duduk di kursi di samping tempat tidurnya. 

Seorang perawat datang ke ranjang Alisa memberitahukan jika pasien bisa dipindahkan ke kamar rawat. Varo pun langsung ke bagian adminitrasi untuk mengurusnya.

Varo memilihkan kamar VIP untuk Alisa. Sedikit berlebihan untuk seorang asisten rumah tangga. Namun, tidak apa-apa. Alisa sudah membantunya selama ini di rumah. Saatnya ia membalas kebaikan Alisa.

Ketika sudah sampai di ruang rawat, Alisa pun tersadar dari tidurnya.

“Saya ada dimana?” tanya Alisa lemah.

The Young marriage(Sudah Terbit) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें