Bab 4

30 2 0
                                    

Selamat membaca 🌼

................................... 🌻🌻🌻................................

Denis harus bersabar jika ingin Alisa terbiasa dengan dirinya. Sudah dua minggu lamanya ia selalu pergi dan pulang sekolah bersama Alisa. Alisa pun tidak menaruh curiga sedikitpun kepadanya.

Kebetulan hari ini murid-murid dipulangkan lebih awal oleh sekolah dikarenakan guru mereka ada rapat. Denis ingin mengajak Alisa main ke rumahnya.

“Lis, kamu mau ga main ke rumah aku?” ajak Denis.

“Emang boleh aku main ke rumah kamu” jawab Alisa malu-malu.

“Boleh dong, di rumah aku hanya tinggal bersama asisten rumah tangga aku.  Karena mamaku orangnya sangat sibuk dan pulangnya setiap hari malam. Jadi aku kesepian di rumah” ucap Denis murung.

“Oh mama kamu pulang kerjanya malam terus ya. Yaudah deh aku mau main ke rumah kamu. Aku juga pengen tau rumah kamu.” ucap Alisa dengan polosnya.

“Oke, ayo kita ke rumah aku” ajak Denis dengan semangat.

Keduanya langsung menuju ke parkiran untuk mengambil motor. Setelah itu mereka menuju rumah Denis.

Ternyata jarak rumah Denis ke sekolah cukup jauh. Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh mereka akhirnya sampai di depan rumah bertingkat tiga dikawasan perumahan elit. Alisa yang baru melihatnya pertama kali, merasa tidak percaya bahwa Denis adalah anak orang kaya.

Sehabis memarkirkan sepeda motornya, Denis mengajak Alisa untuk masuk ke rumahnya. Pintu rumah dibukakan oleh Mbok Jum asisten rumah tangga Denis. Mbok Jum dengan ramah mempersilahkan Alisa untuk masuk.

Alisa langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Ia melihat isi rumah Denis yang sangat bagus sekali dan tertata rapi.

“Lis, aku tinggal ke kamar sebentar ya, aku mau taro tas dulu. Kamu disini aja, pokoknya senyamannya kamu aja ya” ucap Denis santai.

Alisa pun mengangguk dan mengiyakan ucapan Denis. Denis pun berlalu dan menuju kamarnya.

Selang lima menit, Denis sudah berganti baju rumahan. Alisa yang baru melihat Denis pertama kalinya dengan baju rumahan menjadi terpesona. Karena ia terlihat dewasa sekali ketika tidak mengenakan seragam sekolahnya. Denis pun duduk di samping Alisa di sofa tersebut.

Mbok Jum dari arah dapur membawakan  dua gelas es jeruk dan cemilan di nampan. Setelahnya Mbok Jum pamit ke dapur. 

Alisa sedari tadi diam saja. Ternyata ia ingin buang air kecil. Karena ia sudah menahannya sejak di sekolah tadi. Ia pun memberanikan dirinya untuk bertanya kepada Denis letak toilet di rumahnya.

“Den, aku mau pipis kamar mandi kamu dimana ya?” tanya Alisa malu.

“Oh kamu mau ke toilet, toiletnya ada di bawah tangga. Dari sini kamu lurus, mentok ada pintu putih itu toiletnya” Denis menjelaskan.

Setelah diberitahu oleh Denis, Alisa pun pamit ke toilet. Ketika Alisa sedang berada di toilet, Denis memasukan obat perangsang ke dalam minuman Alisa setelah itu ia menggoyangkan gelasnya sebentar agar obat tersebut tercampur dengan sempurna.

Denis pun meminum es jeruk miliknya dengan santai serta memakan cemilan yang disuguhkan oleh Mbok Jum.

Selang lima menit kemudian, Alisa kembali dari toilet dan duduk di sofa kembali. Karena hari ini sedang panas terik, Alisa pun meminum es jeruk yang disuguhkan oleh Mbok Jum tadi.

Denis yang melihat Alisa meminum es jeruk yang disajikan oleh mbok Jum tadi hanya memperlihatkan senyum yang tidak bisa digambarkan oleh Alisa.

“Kamu kenapa Den, kok senyum-senyum gitu?” Alisa merasa aneh dengan perilaku Denis.

The Young marriage(Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang