Bab 26

5 1 0
                                    

Selamat membaca 🌼

“Kamu hamil?” tanya Denis terkejut ketika melihat hasil USG milik Rania

Rania pun mengangguk dan tidak bicara apapun.

“Aku enggak mau tanggung jawab. ‘Kan kata kamu. Enggak usah pake pengaman karena selama ini kamu dengan suami kamu yang dulu, enggak hamil ‘kan. Kok sekarang bisa hamil?” tuduh Denis.

“Aku enggak tahu, kenapa aku bisa hamil. Selama pernikahan aku dengan mantan suami aku terdahulu. Selama enam tahun bersamanya aku enggak hamil. Kenapa aku baru hamil ketika aku sudah berpisah dengannya. Padahal aku sudah berpisah dengannya selama enam bulan lamanya. Ketika aku bertemu dengan kamu, aku tidak pernah bertemu lagi dengan mantan suamiku, Den.” Rania menjelaskan Denis sambil menangis.

“Pokoknya aku enggak mau tanggung jawab. Itu anak kamu bukan anak aku” tunjuk Denis.

“Kamu enggak bisa gitu Den ini anak kamu. Anak kita” tegas Rania.

Denis pun tertawa mengejek,“Bagaimana kamu tahu itu anak aku, siapa tau kamu pernah berhubungan dengan pria lain selain aku dan kamu menyangkanya itu anak aku. Aku sampai kapanpun tidak akan pernah bertanggung jawab.” tegas Denis.

Plakkk!!!!

Denis menyentuh pipinya yang ditampar oleh Rania.

“Kamu kira aku wanita yang kotor dan hina! Kamu kira aku wanita yang sering gonta ganti laki-laki! Ini anak kamu, Den! Aku melakukannya sama kamu, bukan sama setan!” teriak Rania.

“Tapi aku enggak akan bertanggung jawab terhadap anak di dalam kandungan kamu. Itu salah kamu sendiri. Kamu yang bilang enggak usah pake pengaman karena kamu yakin kamu enggak bakal hamil. Ternyata kamu bisa hamil. Aku enggak bisa hidup sama kamu lagi. Kamu harus ingat Rania, jika ada anak diantara kita, hubungan ini sudah enggak asik lagi. Aku hanya ingin bersenang-senang bukanya menciptakan keluarga yang hangat dengan kamu dan terikat selamanya dengan kamu!” seru Denis.

Denis pun langsung mengambil tasnya yang ia simpan di lemari. Setelah itu ia keluar dari kamar Rania. Rania pun mengejarnya dan menahannya.

“Kamu mau kemana? Kamu enggak boleh meninggalkan aku sendirian? Aku takut menghadapi ini sendirian.” mohon Rania kepadanya.

“Gugurkan kandungan kamu dan aku akan kembali kepada kamu” jawab Denis santai.

“Aku enggak bisa melakukan itu, itu sangat berbahaya Den.” pekik Rania.

“Yasudah kalo kamu mau mempertahankan anak itu, aku akan pergi dari sini. Kamu jangan mencari aku lagi.” Setelahnya Denis keluar dari apartemen Rania dan meninggalkan Rania di dalam apartemennya sendirian.

Rania merasa marah sekali kepada dirinya, ia tidak tahu jika karma akan menghampirinya seperti ini. Kehamilan ini bukan sesuatu anugerah untuknya melainkan karma untuknya. Ini adalah karmanya atas perbuatannya terhadap Varo mantan suaminya. Ia selalu menolak dan menolak. Ternyata Tuhan ingin memberinya suatu pelajaran supaya ia sadar akan kesalahannya.

Ia layaknya seperti wanita hina yang menjalani kehamilannya seorang diri. Rania pun kembali ke dalam kamarnya dan menangis sendirian disana.

***

Alisa sedang menyusui Adel di kamarnya. Ia bersyukur sekali jika anaknya tumbuh dengan sehat. Walaupun ia bercerai dengan suaminya. Ia yakin bisa membesarkan Adel seorang diri.

Adel sudah tertidur pulas, Alisa pun meletakkan anaknya di dalam box bayi.

Box bayi ini pemberian Ibu Gina. Walaupun ia sudah bercerai dari Denis. Ibu Gina sering mengirim uang untuk Alisa guna keperluan cucunya.

The Young marriage(Sudah Terbit) Where stories live. Discover now