Chapter 22

38.7K 1.9K 17
                                    

Hi!
Vote dan komentarnya
tolong jangan di lupakan:)




Kemarin malam, Philip callian menghubungi helena dan memintanya membuatkan cookies cokelat seperti yang dia buat sebelumnya. helena dengan senang hati mengiyakan permintaan Philip callian dan langsung cepat menyelesaikannya keesokan harinya.

Pukul sepuluh pagi helena hendak pergi mengantarkan cookies buatannya, namun, saat dia hendak keluar dari mansion, ibunya Margherita telah tiba di depan pintu.

Kedatangan ibunya yang tiba-tiba mengejutkan helena, langsung saja dia mempersilahkan ibunya masuk dan mengurungkan niat untuk mengantarkan cookies Philip callian.

"Mum, Tiba-tiba begini?"Pertanyaan yang cukup wajar. ibunya Margherita tak pernah datang ke mansion halehardt setelah dia menikah bahkan menghubungi mansion ini saja dia sangat jarang dan sekarang tanpa memberi tahu terlebih dahulu ibunya datang.

Margherita duduk di sofa dan helena ikut duduk di sampingnya. Margherita menurunkan matanya melihat bingkisan di tangan putrinya yang berisi cookies cokelat.

"Kau akan keluar hari ini?," Tanya Margherita

Kemudian helena menganggukkan kepalanya sambil memberi tahu kemana dia pergi dan dengan siapa dia akan bertemu. Margherita terlihat sedikit kesal namun segera menyingkirkan rasa kesalnya.

"Kenapa kau mau di repotkan begini helena?, kau bukan pegawai toko, dan jika pria itu menginginkan cookies yang sama dia bisa memesannya di toko bukan?"

Helena setuju dengan ucapan ibunya, tapi saat Philip memintanya membuatkan cookies itu dia akan segera membuatkannya tanpa keluhan walau sebenarnya dia sangat malas bergelut dengan bahan dan alat di dapur. Anehnya dia merasa senang jika Philip yang memintanya membuatkan cookies, tak seperti orang lain, dia akan kesal jika mereka menyuruhnya membuatkan cookies.

"Katanya dia menganggap-ku seperti putrinya, dan aku senang jika membuatkannya cookies"

Margherita tersenyum miring melihat putrinya yang benar-benar sudah sangat dekat dengan Philip callian(Mantan suaminya), dan helena sama sekali belum tahu kalau dia adalah mantan istri dari Philip callian. Meskipun begitu, Margherita tak senang jika putrinya harus bermain tepung di dapur untuk pria itu, walau helena sendiri tak masalah dengan hal itu.

"Helena aku akan bertemu seseorang esok, dan kau harus ikut denganku" Kata Margherita

Helena bertanya "Siapa? dan kenapa aku harus ikut?"

"Dia sangat penasaran denganmu Leah, pria itu datang untuk berkenalan denganmu"

"Siapa?"

"Ayahmu"

Tatapan mata Helena turun begitu mendengar jawaban dari ibunya. dia benci dengan pria yang berstatus ayah itu dan dia sama sekali tidak mau bertemu dengannya, bahkan dalam rencana saja tidak pernah terpikirkan untuk bertemu dengan pria itu. cukup di akui kalau Helena memang penasaran dengan pria itu, dia sangat ingin tahu siapa pria yang meninggalkan dia saat dia masih dalam kandungan, namun rasa penasaran itu sudah hilang dengan berjalannya waktu.

"Dan helena," panggil Margherita membuat tatapan mata helena naik kembali, kemudian Margherita melanjutkan ucapannya "Jangan keluar untuk hari ini, tetaplah di rumah sampai esok kita bertemu"

Helena tidak menjawab tapi dia setuju dengan ucapan ibunya. dia mengurungkan niatnya mengantarkan cookies ke alamat Philip callian, tahu kalau esok dia akan bertemu dengan ayahnya membuat Helena malas untuk keluar rumah. Helena memutuskan menitipkan cookies itu ke ibunya dan meminta ibunya menyuruh pegawai toko untuk mengantar cookies itu ke alamat Philip callian.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now