Chapter 48

31.8K 1.6K 103
                                    

Jangan lupa vote dan komentar yah Readers💗
.
.
.
.

Happy Reading
.
.
.

______________________________________

Helena duduk pada ayunan yang berada di taman sambil mendengarkan Giny yang sedang menghubunginya.

"Apa yang terjadi disana, Leah?"

"Semuanya baik, tentu saja tidak ada masalah yang harus di khawatirkan, Mom."

Giny menghela nafas lega tapi kemudian bertanya lagi "Lalu, apa yang terjadi dengan kalian?-Ah maksudku, apa Kaiser marah padaku?"

Helena tidak tahu menjawab pertanyaan yang mana, tapi mendengar Giny meralat pertanyaannya Helena langsung menjawab "Tidak sama sekali,Mom. Katanya dia merindukanmu, sangat merindukanmu!"

Kaiser yang meletakkan kepalanya di kedua paha Helena langsung beranjak dan menatap kebingungan pada Helena "Aku tidak merindukannya!, aku marah padanya katakan itu!"ketus Kaiser

Helena menganggukkan kepalanya kemudian berbicara dengan Giny lagi "Sebaiknya kau cepat pulang Mom, Kaiser selalu merindukanmu setiap malam, dan yah Dia ingin bicara denganmu."lalu Helena memberikan Handphonenya pada Kaiser.

Kaiser menggelengkan kepalanya untuk menolak Handphone Helena, dia tidak mau bicara dengan Ibunya, tentu saja alasannya dia masih merasa malu Karena ibunya melihat tubuhnya yang dipenuhi bekas lipstick Helena. Tapi Kaiser mau tak mau harus menerimanya karena Giny mulai berbicara di telepon.

"Eiser, kau marah padaku?"

"Tidak, Mom."Jawab Kaiser yang tentu saja sebuah kebohongan

Giny terkekeh kemudian dia langsung bertanya hal yang tadinya ingin dia tanyakan pada Helena tapi dia merasa tidak nyaman jika dia tanyakan langsung pada Helena.

"Apa yang kalian berdua lakukan tadi pagi?, kau tahu, kalian berdua akan segera berpisah."

"Tidak ada yang terjadi, kenapa kau terdengar khawatir jika terjadi sesuatu?,"Kaiser menarik sudut bibirnya keatas "Dan seharusnya kau senang dengan itu bukan?."

"Aku tahu apa yang terjadi selama ini, Eiser. Dan aku tidak mau menutup mata kali ini, Helena harus mendapatkan kebahagiaannya, Dan kalian berdua akan berpisah."Giny terdengar menghela nafas.

Kaiser menurunkan sudut bibirnya, dia terlihat dengan tatapan datar tak berbinar-binar seperti sebelumnya kemudian dia menjawab ucapan Giny. "Aku tahu, Mom. Dan aku akan memberikannya semua yang pantas dia dapatkan."

"Aku tidak mau kecewa dengan ucapanmu, kuharap kau sama seperti ayahmu."

TUT....

Helena memusatkan perhatiannya pada buku ditangannya sementara Kaiser masih memikirkan apa yang dia dan ibunya bicarakan.

Kaiser menyandarkan punggungnya ke tiang ayunan, lalu matanya terus menatap Helena. Dia selalu tahu apa yang dia lakukan pada Helena, dan sudah beberapa kali dia melihat kekecewaan disorot mata Helena, dan sekarang adalah kali pertama setelah pernikahan mereka dia melihat Helena dengan wajah yang bahagia dan mata berbinar. Apa perpisahan adalah yang harus dilakukan untuk membayar kesalahannya?, seperti kata ibunya. Namun Kaiser tidak akan siap berpisah dengan Helena, lalu melihat Wanita itu tertawa bersama Pria lain atau melanjutkan hidupnya bersama Pria lain.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now