Chapter 36

42.4K 1.9K 65
                                    

VOTE+KOMENTAR!!
HAPPY READING ALL!

.
.
.
.
.

_____________________________

Kaiser kembali ke mansion ketika malam sudah larut, ternyata pekerjaan yang dia tinggalkan begitu banyak sehingga tidak dapat dia selesaikan dengan cepat sebelum malam tiba, terlebih lagi dia menemui beberapa klien penting perusahan seharian ini.

Begitu dia tiba mansion sudah gelap, hanya beberapa lampu saja yang masih menyelah. Kaiser berbaring di sofa ruang tamu dengan tangan menutupi area wajahnya, sebenarnya dia ingin segera bertemu dengan Helena tapi wanita itu mungkin sudah tidur, sebaiknya dia bicara esok pagi sebelum dia berangkat ke kantor.

Namun siapa sangka kalau dia akan bertemu Helena di larut malam seperti ini.

Kaiser membuka kembali matanya begitu mendengar suara deret pintu utama terbuka dan suara langkah kaki mendekat ke arah ruang tamu.

Meskipun pencahayaan sangat minim mata kaiser melihat dengan jelas kalau sosok yang baru saja masuk itu adalah seorang wanita, ketika langkah kakinya semakin dekat wajah pemilik suara itu terlihat dengan jelas.

"Helena"batin kaiser begitu melihat Helena baru saja masuk dari luar mansion di larut malam seperti ini.

Lantas kaiser langsung beranjak dari sofa menuju kearah Helena yang langsung terdiam di tempatnya.

"Kau baru saja kembali di larut malam seperti ini?"tanya kaiser diikuti alisnya yang berkerut.

Helena menganggukkan kepalanya tanpa rasa bersalah atau khawatir akan sesuatu yang akan segera di katakan oleh kaiser. Helena menjawab pertanyaan Kaiser "Ya, aku dari rumah ibuku apa kau baru saja kembali dari kantor?"

"Aku tidak peduli darimana kau berada tapi ini sudah sangat larut!, ada seseorang mengantarmu?"

"Tidak, aku naik taxi"

"What?"pekik kaiser "bagaimana kalau taxi yang kau naiki membawamu ke jalan berbeda dari arah mansion?, tidak baik seorang wanita sendirian pulang di larut malam seperti ini!"lanjutnya dengan menekankan seluruh kalimatnya

"Tidak terjadi apapun kenapa kau berlebihan?"

"Bagaimana bisa kau sesantai ini Helena?, kau bisa saja dalam bahaya kau tahu itu?"

Helena menghela nafas berat kemudian dia memasang sebuah senyuman di wajahnya "Aku baik-baik saja, kau kelelahan sebab itulah kau bersikap berlebihan"

Helena hendak melangkah membelakangi kaiser, dia sudah sangat lelah berada di luar seharian ini dan sekarang dia harus berdebat dengan kaiser di jam selarut ini, Namun ketika dia hendak pergi kaiser menahan lengannya sehingga Helena menoleh menatap kearah kaiser.

"Kau lupa, kau adalah istriku. Bukan hanya Helena atau orang lain tapi istriku, dan tidak ada yang bisa menyentuh milikku!"ujar kaiser

Mata kaiser menatap tajam kearah Helena, lengan Helena yang di tahan berubah menjadi cengkraman di lengannya, Helena merasakan betapa kuatnya kaiser mencengkeram tangannya, karena kulit Helena sangat sensitif dalam beberapa detik ataupun menit cengkraman tangan kaiser di lengannya sudah menimbulkan kemerahan.

Helena hendak melepaskan lengannya ataupun segera membalas ucapan kaiser tapi tatapan kaiser kepadanya mengunci pergerakannya. Helena merasa seolah tubuhnya membeku keseluruhan.

"Aku tidak peduli seberapa tampan mereka atau sebagus apa aksen mereka, tapi kau adalah istriku dan tidak ada satupun yang bisa menyentuhmu!"

"Kau berbohong padaku Helena, kau menghadiri wawancara bersama Philip callian, semua orang menjodoh-jodohkanmu dengan pria sialan!, kau hanya diam dan tersenyum tanpa mengatakan kalau kau adalah wanita yang sudah menikah, itu tidak lucu Helena!"

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now