Chapter 4

63.2K 3K 34
                                    

Happy Reading!
Share cerita ini ke teman-teman kalian, siapa tahu mereka juga mau baca:)

Helena berpakaian rapi dengan rambut panjang berwana cokelat di urai di punggungnya. Helena memakai riasan wajah yang tipis karena yang penting wajahnya tidak terlihat polos. sebenernya, tanpa riasan pun wajah Helena tidak terlalu buruk.

Mama Giny mengundangnya untuk breakfast bersama di taman mansion, awalnya Helena ingin menolak karena dia tidak ingin bertemu dengan Kaiser yang sudah pasti ada di sana. Tapi biarlah, sekarang saatnya membuat citra di depan keluarga Halehardt terutama pada Kaiser. jangan sampai laki-laki itu berpikir kalau Helena takut padanya.

Helena menuruni anak tangga dari kamarnya dan berjalan menuju taman mansion, saat dia tiba, mama Giny langsung menyuruhnya duduk di sebelah Kaiser. Helena langsung duduk tanpa menghiraukan laki-laki yang duduk di sebelahnya.

Sepertinya ada orang yang tidak setuju dengan kehadirannya di sana. "Apa kau sudah lupa sesuatu?" Suara berat itu berasal dari Kaiser yang menyinggung ke arah Helena tapi tidak menolehkan pandangannya sama sekali.

Helena menoleh ke samping, dia melihat dengan jelas raut wajah kaiser yang datar serta sorotan mata yang dingin.

Ini masih pagi untuk acara berdebat, breakfast yang seharusnya berjalan tenang dan damai dengan canda tawa malah terasa seperti acara formal, Sangat canggung.

Helena mengontrol ekspresi wajahnya, jangan sampai ekspresi kesal miliknya kelihatan. "Seingatku, aku tidak melupakan apapun" Kata Helena lalu memutar bola matanya kerah lain.

"ck!"

Mama Giny berdehem, mengusir suasana canggung itu. "Eiser, aku yang meminta Helena ikut sarapan bersama kita. dia juga keluarga ini"

Kaiser berdecak kesal, sejak kapan ibunya se-peduli itu pada Helena."Untuk hari ini, aku akan mentoleransi nya"

Kakek Jhon berdehem lalu menatap tajam ke arah cucunya, Kaiser. "Sampai seterusnya Helena akan makan bersama di meja makan, keluarga Halehardt memperlakukan semua orang dengan sama. jika kita makan di luar Helena juga akan ikut!, itu aturanku"

Helena merasa senang dengan kebaikan kakek jhon yang lebih membelanya ketimbang cucu kandungnya sendiri. Helena memasang senyum kemenangan sementara Kaiser, dia seratus persen kesal.

Helena memakan buah anggur yang disediakan di atas meja bundar, lalu meminum teh hangat yang disediakan. dia sama sekali tidak menyentuh menu lain selain buah anggur dan teh hangat. padahal yang lain sudah menaruh sosis panggang, telur dan roti di piring mereka.

Kaiser sekilas melirik ke arah Helena, memperhatikan bibir ranum itu yang terus menyantap buah segar bukannya menu utama. hidung Kaiser bisa mencium aroma segar dan wangi dari wanita di sampingnya, dan juga wajah Helena yang menurut Kaiser terlihat cantik pagi ini.

Kenapa tiba-tiba Helena memancarkan aroma segar dan wangi?, biasanya aroma yang di pancarkan olehnya adalah aroma menyengat dari alkohol. menurut laporan dari Amy, Helena selalu minum setiap malam dan dia bisa menghabiskan lebih dari dua botol, Helena juga sering telat makan atau nyaris tidak makan dalam sehari sehingga tubuhnya terkesan sangat kurus. tapi yang dia lihat sekarang adalah kebalikan dari apa yang Amy laporkan. apa pelayan itu melaporkan kebohongan?, Kaiser rasa tidak karena Amy adalah pelayan mansionnya yang sangat setia ada majikannya.

Selama ini Kaiser tidak terlalu memperhatikan wanita yang dia nikahi, baginya wanita yang dia nikahi itu tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan seraphine, wanita yang dia cintai.

Bercerita tentang sera, dia memiliki wajah yang cantik, perilaku lemah lembut bahkan selalu menggemaskan saat dia tersenyum. sementara Helena, diawal pernikahan mereka, wanita itu selalu mengomel menyuruhnya untuk segera memberi tahu seluruh dunia kalau dia adalah istri dari Kaiser Halehardt, apa-apaan itu? memangnya dengan seluruh dunia tahu kalau dia adalah istrinya akan membuat Kaiser mencintainya?, itu hanyalah mimpi.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang