11⚠️

314 9 0
                                    

Nyonya Gong Ara baru tiba di bandara Incheon bersama menantunya. Mereka dijemput Hyunseok, pengurus rumah nyonya Gong yang sudah dianggap sebagai anak sendiri olehnya. Hyunseok sangat setia pada keluarga Lee, tapi tidak pernah menyukai menantu keluarga itu. Ia satu-satunya yang menunjukkan raut tak suka ketika Jang Haein masuk ke rumah itu dan menjadi nyonya muda keluarga Lee.

Nyonya Gong masuk ke rumah tua yang ditinggalinya, sedangkan Jang Haein pergi ke rumah yang ditempatinya. Sebuah rumah baru yang dibangun Lee Dowoo di awal pernikahan mereka. Letaknya di samping rumah tua. 

Di depan rumah tua, tepat di tepi jalan, ada bengkel kerja sekaligus galeri perhiasan nyonya Gong. Di bagian belakangnya, Hyunseok tinggal bersama istrinya, sekretaris nyonya Gong. Pasangan itu tidak memiliki anak.

Jadi Euneul istri Hyunseok mengurus galeri nyonya Gong, sedangkan Hyunseok mengurus rumah tua karena rumah itu merupakan cagar budaya yang sudah ditetapkan pemerintah. Ia yang diberi tanggung jawab bersama Lee Dowoo untuk menjaga agar rumah itu tetap lestari.

"Ah Euneul, kamu memasak begitu banyak," kata nyonya Gong melihat makanan yang tersedia di meja makan.

"Saya berpikir Soomin akan ikut pulang. Jadi saya memasak makanan kesukaan Soomin."

"Dia kembali ke Inggris. Dia harus menyelesaikan pendidikannya di sana. Sampai lulus kuliah."

"Saya kira dia akan kembali," sahut Euneul lagi. "Beberapa waktu lalu ia menelepon paman Seoknya bahwa dia akan pulang, tidak ingin kembali ke Inggris."

"Anak-anak selalu ingin pulang," kata nyonya Gong lirih. "Aku akan memanggil Haein supaya makan di sini saja. Makanan begini banyak...."

Gong Ara berjalan menuju ke rumah anaknya, ingin memanggil menantunya untuk makan bersama. Ia tiba di pintu samping, tempatnya keluar masuk jika pergi ke rumah anaknya, alih-alih lewat pintu utama.

Ia membuka pintu dan berjalan perlahan masuk ke dalam rumah. Rumah itu sepi. Jika Lee Dowoo berada di luar negeri, hanya Jang Haein sendiri yang tinggal di situ. Rumah itu sangat rapi dan bersih. Tidak ada barang yang tidak pada tempatnya. Semua terletak teratur dan simetris. Begitu rapi namun begitu dingin.

"Tapi aku ingin pulang Eomma! Aku ingin tinggal di Korea. Ijinkan aku pulang, aku akan menuruti semua kata Eomma."

Gong Ara terkejut mendengar suara cucunya. Namun ia segera tersadar bahwa cucunya berbicara melalui telepon. Jang Haein sedang berada di ruang keluarga, berdiri membelakanginya.

"Eomma sudah mengatakan berulang-ulang kau harus bersekolah di sana sampai meraih gelar. Eomma tidak mengijinkanmu pulang."

"Tapi aku tidak suka di sini Eomma! Banyak yang membullyku. Aku akan menurut, Eomma, aku akan menjadi arsitek, tapi ijinkan aku bersekolah di Korea."

"Eomma akan menutup teleponnya! Jangan merengek lagi Lee Soomin! Eomma tidak ingin mendengarnya."

Nyonya Gong meremas dadanya. Hatinya terasa sangat sakit. Perlahan ia berbalik, meninggalkan menantunya, kembali ke rumahnya sendiri dengan tertatih. Perempuan tua itu merasakan kesedihan yang luar biasa.

"Nyonya Gong! Anda baik-baik saja?" Hyunseok berlari menyambutnya ketika melihatnya terhuyung.

Lelaki itu kemudian memapah majikannya, membawanya masuk ke rumah dan membaringkannya di kasur. Euneul datang membawakan segelas air dan obat.

"Nyonya istirahat saja, biar saya ambilkan makanannya," kata Euneul.

Nyonya Gong mengangguk. "Terima kasih," ujarnya lirih.

Kedua suami istri itu meninggalkannya agar ia bisa beristirahat. Euneul menyiapkan makanan dan air di samping tempat tidurnya agar ia tidak kesulitan di saat haus atau lapar.


EPILOGDär berättelser lever. Upptäck nu