24

158 10 0
                                    

Satu tahun enam bulan berlalu sejak kejadian itu. Arshaka menceraikan Rani segera setelah mereka tiba di tanah air. Anak-anak menerima perceraian kedua orang tuanya dengan bijak. Mereka sudah melihat betapa menderitanya ibunya ketika bertahan dalam pernikahan yang tidak sehat. Mereka juga ingin sang ibu mendapatkan kebahagiaan.

Arshaka menolak Rani yang mengajukan gugatan cerai. Ia berkeras bahwa ia yang akan menceraikan istri pertamanya itu dengan alasan yang hanya disimpan olehnya meskipun bisa ditebak oleh Rio.

"Sebenarnya kamu masih mengharapkan kemungkinan rujuk kan Ka?"

"Aku melepaskannya bukan karena aku tidak mencintainya. Seperti katamu, dia berhak bahagia."

"Kamu telat bucinnya Ka," ejek Rio saat itu. Arshaka hanya tersenyum. Sudah banyak luka yang ditorehkannya. Ia ingin menebus semuanya dan membiarkan Rani bahagia meskipun tanpa dirinya.

Kini Rani tinggal di Bali bersama anak-anaknya. Rio menawarinya menjadi manajer sebuah hotel yang baru saja dibuka milik salah seorang koleganya.

Ia membuka akses sebesar-besarnya untuk hubungan Arshaka dengan anak-anaknya. Ia bersyukur hubungan mereka justru lebih baik setelah bercerai. Kadang kala Arshaka mengunjungi mereka di Bali, kadang kala anak-anak mengunjungi ayahnya di saat liburan. Di saat itu Arshaka meluangkan waktunya sepenuhnya untuk menemani anak-anak.

Arshaka melihat Rani lebih bahagia. Wajahnya selalu cerah dan penuh senyum. Di situ sisi ia merasa senang melihat kebahagiaan itu, di sisi lain juga merasa kecewa karena kebahagiaan itu bukan karena dirinya.

Arimbi meneruskan pendidikan di Australia, dengan pertimbangan lebih dekat dari Bali. Kadang kala Rani atau Arshaka menengoknya. Ia kembali merasa memiliki kedua orang tuanya setelah keduanya bercerai. Meskipun ia bisa melihat bahwa ayahnya masih mencintai ibunya, tapi dengan bijak ia berpendapat, perpisahan ini adalah yang terbaik.

Widuri adalah pihak yang paling senang dengan perceraian Arshaka dan Rani. Sekarang ialah satu-satunya yang berhak atas Arshaka. Ia tidak perlu bermanuver untuk membuat Arshaka lebih memperhatikan dirinya. Sekarang dirinya adalah satu-satunya.

Akan tetapi ia sempat meradang ketika Arshaka memberi Rani lebih banyak daripada yang seharusnya, yang menurutnya tidak perlu. Rani sudah mendapatkan hak gono gini dan menurutnya itu cukup. Namun Arshaka punya pertimbangan lain.

"Aku mempunyai hutang yang besar kepada Rani selama ia menjadi istriku. Dia yang menemaniku  berjuang sehingga aku menjadi seperti sekarang. Lagipula karena sepupumu itu, Rani tidak mendapatkan nafkah yang menjadi haknya sebagai istriku. Apa yang kuberikan ini bahkan belum cukup untuk membayar tindakanku yang telah berbuat zolim."

Sepupu Widuri telah dipecat sebagai asisten Arshaka. Pekerjaannya bagus, namun karena perbuatannya yang menggelapkan nafkah untuk Rani membuatnya kehilangan pekerjaan. Mulanya ia tidak terima karena menganggap pemecatannya tidak profesional.

"Mentransfer nafkah untuk istriku adalah pekerjaanmu sebagai asistenku. Kamu mentransfer nafkah Widuri, tapi tidak untuk Rani. Padahal seharusnya mereka menerima sama besar. Ke mana larinya uang itu? Rani tidak menerimanya sedangkan uang sudah berkurang? Tidak ada korupsi yang sah meskipun di antara keluarga."

Sekarang yang membuat Arshaka kecewa adalah Widuri tidak bisa menerima anak-anaknya dari Rani. Padahal ia menyayangi Alya sama besar seperti rasa sayangnya kepada Arimbi dan Raditya. Namun ia tidak peduli. Ia membeli rumah yang akan ditinggalinya jika anak-anaknya datang berkunjung.

Widuri kembali meradang ketika Arimbi memilih kuliah di Australia, sementara Alya berkuliah di Singapura. Menurutnya biayanya terlalu mahal, bahkan untuk biaya perjalanannya saja lebih besar.

EPILOGWhere stories live. Discover now