22

149 13 0
                                    

Ketika Rani dan Yanti kembali dari kantin, ada seorang pria berpakaian militer bersama Radit dan Arimbi. Yanti menyenggol Rani namun dihiraukan.

"Pak Malik! Sudah lama?"

"Ah, baru saja. Kebetulan saya ada urusan di sekitar sini, jadi sekalian mampir. Ternyata Radit sudah lebih sehat." Pria itu menepuk pundak Radit.

"Oh, perkenalkan sahabat saya Pak," kata Rani memperkenalkan Yanti. Keduanya bersalaman.

"Kata Arimbi dia baru saja tiba," kata Malik lagi.

"Betul," sahut Yanti. "Arimbi sudah kangen sama ibu dan adiknya."

Malik menengok arloji di pergelangan tangannya. "Saya harus segera pergi. Cepat sembuh Radit!"

"Terima kasih Om," sahut Radit pelan.

"Kalau mau jalan-jalan telepon Om saja Arimbi, nanti Om antar," kata Malik kepada Arimbi.

"Iya Om. Terima kasih," jawab Arimbi.

Rani mengantar Malik hingga keluar kamar.

"Terima kasih Pak Malik sudah menyempatkan berkunjung," ujarnya.

"Sama-sama bu Rani," sahut Malik. "Oya, kalau Anda mau kembali ke tanah air tolong hubungi saya. Saya punya jatah cuti yang akan saya ambil dalam satu bulan ini. Siapa tahu kita bisa pulang bersama. Jadi saya bisa membantu Anda."

Rani ternganga mendengar perkataan Malik.

"Oh. Eh. Terima kasih. Tapi sebenarnya saya bisa sendiri. Radit sudah mandiri," katanya.

"Tapi Radit dalam keadaan sakit," ujar Malik berkeras.

"Kita lihat saja nanti," ujar Rani akhirnya.

"Baiklah. Permisi bu Rani."

Rani hanya mengangguk, sedikit kesal karena keanehan Malik. Ketika ia akan masuk, Lee Dowoo muncul.

"Aku mencarimu di ruang isolasi, ternyata Radit sudah pindah ke sini," kata Lee Dowoo. Pria itu memberikan paper bag yang dibawanya.

"Apa ini?" Rani melongok isi paper bag. Ternyata dessert yang kelihatannya enak. "Terima kasih. Arimbi putriku dan sahabatku sudah di dalam."

Lee Dowoo mengikuti Rani masuk. Yanti dan Arimbi melongo ketika ada satu lagi pria tampan yang datang.

"Kelihatannya ibumu laris manis Kak," ujar Yanti. Rani hanya meliriknya, sedangkan Lee Dowoo yang tak mengerti perkataan Yanti langsung menghampiri Radit dan memberinya salam ala pria.

"Eh, Radit mukanya kaya seneng banget!" komentar Yanti. Memang, Radit terlihat antusias mengobrol dengan Lee Dowoo.

"Siapa?" tanya Yanti berbisik di telinga Rani.

"Lee Dowoo," balas Rani, juga berbisik.

"Dia?" bisik Yanti takjub. Rani mengangguk. "Keren juga ternyata. Kalau tahu, bisa-bisa Arshaka kaya kebakaran jenggot."

"Nggak mungkin. Arshaka nggak akan peduli," bantah Rani.

"Coba saja. Aku mau lihat bagaimana reaksinya kalau tahu kamu didekati pria-pria tampan," ujar Yanti lagi.

"Lee Dowoo Ssi, kenalkan sahabatku dan putriku Arimbi."

Lee Dowoo menyalami keduanya.

"Ini yang jadi penyebab ibu digampar cewek jelek itu?" tanya Arimbi

"Dia teman ibu Kak," ujar Rani. Yanti terkikik ketika Arimbi menyebut 'cewek jelek' untuk istri Lee Dowoo.

"Dia baik Bu?"

EPILOGWhere stories live. Discover now