#36 Baby Shoes

616 57 0
                                    

Rebekah's Diary Today


Dear, Diary

I killed people. May be they died. It felt like I did something worst but I'm okay.

Baru beberapa kalimat tanganku bergerak pelan menorehkan pena pada jurnalku, mendadak pintu rumah didobrak kasar oleh seseorang yang menyerukan namaku lantang. Dari suaranya saja aku sudah tahu.

Memutar bola mata ke atas, kuhempaskan jurnalku kasar ke atas meja, lantas berlalu keluar dari kamar untuk menghadapi orang sinting yang tengah malam seperti ini masuk ke rumahku tanpa permisi.

"Rebekah!"

"I'm here, don't scream, I'm not deaf." Aku berhenti di kaki tangga, melipat tangan di depan dada.

George, yang menatapku nanar, langsung menerjang ke depan seperti orang kesetanan. "What the fuck did you do to Mandy??"

Aku tersenyum simpul, menganggap pertanyaannya bagaikan angin lalu. Kulenggangkan kakiku semakin ke depan, lalu berhenti beberapa meter darinya. Mata kami saling bertubrukan bagaikan dua kutub magnet yang tarik menarik, namun memancar kebencian. Daguku naik beberapa senti, menantangnya angkuh.

"Itu adalah balasan bagi siapapun yang menginjak-injak harga diriku." Aku menghembuskan napas pendek. "Dan... tidak ada yang bisa memerintah seorang Rebekah Holt."

"Aku memintamu untuk pergi dari kota ini, pergi dari kehidupannya, dan tak pernah kembali. Bukan mencoba membunuhnya!"

"Mencoba?" Sudut bibirku terangkat skeptis. "Oh, sial sekali jalang itu tidak mati."

"Berani kau berkata seperti itu—" Dia mencengkeram kerahku tanpa adanya rasa takut sama sekali, seakan aku dianggap sebagai lawan seimbangnya.

"Come on kick my ass, G." Bibirku melengkung semakin lebar. "Bagiku, mudah sekali menghancurkanmu dalam waktu singkat. Apa yang akan dikatakan Presiden AS jika kau adalah dalang dari peretasan akun negara? Apa yang dikatakan oleh CIA jika kau menyadap sistem informasi mereka?" Bibirku mencebik ke bawah. "You'll die."

Mendengar ancamanku, George mendorong bahuku kasar. Telunjuknya teracung di depan hidungku. "I have yours, you have mine."

"But, Honey..." Aku menghela napas pendek. "I don't care." Kuberikan dia kode untuk segera pergi dari rumahku. "Now, go.". Tampaknya, aku tak perlu lagi mengkhawatirkan ancamannya menyebarkan semua keburukanku di internet dan membuat syok keluargaku. Well, peduli setan pada reputasi. Mandy, Justin, dan semua bajingan itu sudah menginjak-injak reputasiku.

Untuk sekarang, aku yang mengendalikan permainan ini.

"Kita belum selesai, Bex." Dia tersenyum miring sarkastis. "If, once more, you hurt her. I'll roll your head off."

"I'm Rebekah and no one can bossing me around. Neither you."

Menatapku tajam sekali lagi, dia memberi peringatan melalui gestur tubuhnya, lantas berlalu pergi dengan gerakan gusar meninggalkan rumahku.

Aku benar-benar puas membuat keadaan di sekitar mereka kacau. Kita lihat saja sampai di mana penderitaan kalian berakhir.

-oOo-

Confession Of Drama Queen (by Loveyta Chen)Where stories live. Discover now