misi hari ini

926 84 1
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


















Hari ini, Adel. Sudah pulang ke perguruan setelah setengah hari berada di sekolahan. Ia rasa sekolahan itu cocok, meski temannya baru beberapa saja.
Hari ini, Adel. Belum mendapatkan panggilan misi, jadi. Ia berlatih halaman belakang. Ia sedang melatih keseimbangannya saat berdiri di atas sebatang kayu yang kecil nan licin


Keseimbangan adalah salah satu faktor penting bagi seorang ahli kungfu. Karena, kita tidak bisa menduga kapan dan dimana akan bertarung. Bisa saja bertarung di atas perahu, atau.. Bisa saja kita bertarung diatas tumpukan bambu. Jadi, keseimbangan itu penting, iyakan?
Ke fokusan saat berkelahi juga tak kalah penting, kawan. Kita harus bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan lawan, sehingga kita tidak akan kalah semudah dan secepat itu



"Fokus, tenang.... Jangan tergesa-gesa"
Adel berdiri menggunakan satu kaki kanan. Dan kaki kirinya digunakan untuk mengangkat ember berisi air penuh dengan posisi ingin menendang. Hal itu sudah biasa dilakukan perguruan Bintang biru. Namun, tak semua murid bisa melakukan nya semudah dan secepat yang dikira. Bahkan, Jinan saja memerlukan waktu 5 bulan untuk menguasai keseimbangannya dengan tepat, tanpa terjatuh lagi. "Sekarang!"



Adel melemparkan ember penuh air itu ke udara, lalu dirinya turun dari kayu kecil nan licin itu dengan gerakan salto.
Ketika sudah berada di bawah, ia menangkap ember itu lagi dengan kakinya, akan tetapi. Kali ini menggunakan kaki kanan dengan posisi tendangan yang lebih sempurna. "Berhasil! Nice"
Adel tentu bangga kepada dirinya sendiri yang telah berhasil melakukan experimen berbahaya dan sangat susah itu. Murid lain yang melihat kehebatan nya itu ikut bertepuk tangan, mengapresiasi keberhasilan Adel yang memukau


"Baiklah, Del! Seperti biasa, terima ini!"
Teriak salah satu murid lelaki guru Chen. Ia melemparkan 3 batang bambu yang masing-masing berukuran 1 meter. Adel, langsung mengerti, ia menutup matanya dan mendengarkan kemana arah bambu itu akan sampai. Bambu pertama, ia tepis dengan pukulan wingchun. Bambu kedua, ia tendang dengan tendangan ala murid Shaolin, sementara yang ketiga, ia hindari dengan melakukan gerakan salto sekali lagi. "Woah hebat!"
Mereka semua bersorak sorai. Sudah biasa sesama murid guru Chen bekerja sama untuk melakukan akrobat hebat seperti itu


"Kau semakin hebat saja, Del!"
Puji murid lelaki yang tadi melemparkan bambu ke arah Adel. "Kau juga hebat, lemparan bambu milikmu tepat semua"
Adel menuju balik sembari tersenyum bahagia. Suasana kekeluargaan di perguruan ini memang sungguh kental, mereka semua seperti saudara sedarah. Mereka sungguh akrab seperti kakak beradik, mereka juga bersahabat dengan sehat dan bersaing secara bersih. Bahkan, jika guru Chen mengadakan pertandingan, yang kalah tak pernah mendendam. Namun, malah memuji sang pemenang yang tentu hebat



"Adel, kau dipanggil kak Rey untuk pergi ke ruangannya. Ada misi yang harus kau jalani"
Ujar salah seorang murid yang baru sampai. Adel mengangguk, lalu berlari menuju ruangan Rey. Rey adalah salah satu murid senior kepercayaan guru Chen yang selalu menjelaskan dan memberikan berbagai misi yang sesuai dengan murid-murid guru Chen lain. Rey adalah seseorang yang cermat dan saksama jika disuruh untuk menilai seseorang. Dan penilaian nya juga hampir selalu tepat, itulah. Yang membuat guru Chen mempercayai dirinya untuk menjelaskan dan memberikan misi dengan yang lain

Selain itu. Rey, juga sering mengajari murid-murid guru Chen yang baru. Ia adalah sesosok panutan di perguruan ini, postur tubuhnya yang gagah, dan tinggi badan yang memadai. Membuat, dirinya sangat cocok untuk menjadi seorang ahli bela diri, Kungfu. Tok...! Tok...!
Adel mengetuk pintu dengan sopan. "Masuk, Del"
Sahut, Rey. Dari dalam ruangan nya



Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now