terlarang.

348 45 0
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...















Adel, ia tak tahu mengapa Regie menamparnya begitu keras. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke perguruan Bintang biru. Sebenarnya, ia sama sekali tak marah, hanya saja ia terkejut. Wajah yang seperti anak kecil polos, disertai mata cantik yang Adel kagumi, ternyata bisa menampar sehebat itu?!
Kalau dia berbakat di kungfu atau tinju, pasti. Adel sudah tersungkur 10 meter dari tempat awalnya dan Regie. Sedikit bajingan memang, namun. Adel merasa baik-baik saja

Ketika Adel ingin kembali ke perguruan, ia harus melewati pasar terlebih dahulu. Karena ia ingin membeli buah untuk menenangkan pikirannya yang tengah kacau, ditambah Regie yang menampar pipinya, pengalaman yang tak akan pernah Adel lupakan hingga dewasa nantinya. "Buahnya sudah kubeli, aku hanya harus kembali dan mengistirahatkan diri. Dasar Regie, untung dia anak biasa, tapi. Jika dari perguruan mawar merah, akan ku bunuh"
Gumam Adel sembari membawa plastik hitam berisi buah mangga dan apel yang akan ia makan di perguruan nantinya



Pasar hari itu, sangatlah ramai. Banyak sekali yang berjualan, dan suara ibu-ibu yang tengah menawarkan harga murah pun tak kalah seru daripada bapak-bapak yang tengah mengangkat karung berat dari mobil angkutan.
Adel, harus melewati beberapa penjual yang memaksa dirinya untuk membeli, padahal. Ia suasana hatinya sedang remuk, namun. Ada saja cobaan yang menanti dirinya


Pasar yang ia lewati juga berantakan, sudah untuk memilih buah yang segar di kondisi seperti itu. Untungnya Adel pandai mencari sesuatu di kerumunan yang sangat menganggu dirinya itu.
Dan untung ada angin sejuk yang selalu datang ketik amarah dirinya memuncak, dan akhirnya tidak jadi membuat onar atau memukul orang-orang yang membuatnya marah di hari sial seperti ini. Waktu juga sudah sore, kaki langit mulai menampakan warna jingga yang begitu indah untuk ditatap


"Tolong!"

"Cepat lari!"

"Tolong! Tolong!"


Tiba-tiba ada banyak penjual dan pembeli yang berhamburan ingin pergi dari arah depan Adel. Adel tentunya merasa heran akan hal tersebut, ia langsung berlari menuju ke arah sana untuk melihat apa yang terjadi. Pasti, ada sebuah masalah yang memicu kepanikan orang-orang disekitar pasar. Ia harus segera menyelesaikan nya bila tak ingin masalah lain timbul. Brak..!
Adel tak sengaja ditabrak oleh salah seorang pria yang ingin melarikan diri. "Pergi, nak! Pergi! Disana berbahaya!"
Suruh pria tersebut. Lalu ia melarikan diri tanpa memberikan kejelasan lain pada Adel


Karena penasaran yang semakin besar. Adel semakin mengencangkan lajunya agar cepat sampai ke tempat kejadian perkara yang menyebabkan kerusakan dan kericuhan pada masyarakat sekitar yang ingin membeli dengan tenang. "Sialan, apa itu?!"
Ketika Adel melihat. Ada seorang pria yang berdiri di tengah-tengah pasar tersebut, pria itu mengeluarkan aura hitam yang begitu menakutkan. Adel sempat beberapa kali menelan lidah, saat mengetahui, bahwa. Tangan pria itu juga tumbuh cakar seperti hewan



"D-dia? Dia siapa?"
Adel terkejut sekali lagi bila melihat kekuatan pria tersebut yang bisa menghancurkan beberapa gerobak dagangan penjual hanya dengan satu tangan kanannya yang bertindak.
Kantong plastik buah itu lantas jatuh dari tangan Adel, karena sang pembawa kantong plastik tersebut, tengah terkejut melihat hal yang sebelumnya belum pernah ia lihat secara langsung, "hahahhaa! Kalian mendekat? Maka kalian mencari mati denganku!"
Pria tersebut seperti tak terkendali. Ia tertawa, marah, sedih, lalu tiba-tiba menyerang orang lain yang menurutnya melewati batas dari tempat ia berdiri


Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang