Misi malam, bersama teman!

490 53 0
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















Gelap, itulah yang mengambarkan malan ini. Bahkan, satelit alami bumi yang bisa merefleksikan cahaya matahari pun, tak bisa menerangi setiap rumah. Namun, bulan akan tetap menjadi satelit kegemaran kami semua sebagai penduduk bumi. Karena bulan sangat setia menemani temannya itu

Malam kali ini. Para murid perguruan Bintang biru tengah menyalahkan obor api mereka masing-masing. Malam ini, banyak yang akan menjalankan misi pada malam hari. Jadi, mereka memilih obor sebagai penerangan. Karena senter terlalu cepat habis cahayanya, padahal. Misi mereka akan berjalan dengan panjang kali ini. Banyak yang mendapatkan misi berat dan menyusahkan, akan tetapi. Tetap mereka jalankan


Pada kala itu. Adel sudah berada di ruangan Rey untuk menerima misi. Namun, ada sedikit kendala. Karena Adel mengeluh pada misi kali ini. Misinya terlalu mudah bagi dirinya, hanya untuk menangkap seekor kucing yang kabur pada malam hari. Bukankah itu terlalu mudah? Kenapa tidak menyuruh anak kecil saja. "Del, ayolah, kucing itu hitam, bukanya sulit untuk ditemukan saat malam hari ya?"
Sedari tadi, Rey. Masih berusaha untuk membujuk Adel agar mau. Misi ini yang paling cocok untuk Adel yang begitu hyperactive dan lincah


Namun. Adel tetap menggeleng kan kepalanya berkali-kali, Rey. Sudah sangat frustasi, jika ia marah. Adel akan kabur, tapi jika ia terus-terusan membujuk, masalah ini tidak akan selesai sampai keesokan harinya. Huh, sungguh merepotkan, tapi. Ini adalah tugas Rey, ia tentu tidak boleh keseringan mengeluh. Karena ini adalah amanat dari guru Chen yang telah mendidiknya dengan benar dan baik selama ini. "Ah iya! Cakar kucing itu tajam. Bagaimana? Sulit kan?"
Adel menggeleng. Rey hanya bisa mengacak-acak rambutnya sampai seperti habis terkena angin taufan. "Kak Rey, mana mungkin seorang ahli kungfu misinya hanya menangkap kucing? Sudah tak waras ya?"


"Ya, memang benar sih. Tapi, inikan misi, Del. Harus diselesaikan, kau tidak boleh menolak seharusnya"
Ujar Rey memelas. Adel, jika sudah perihal menolak misi seperti ini, memang sangat sulit untuk dibujuk. "Ini misi tingkat D. Mengapa tak menyuruh anak kecil saja? Mereka lebih cocok dariku untuk misi ini"
Rey menghembuskan nafas frustasi karena pekerjaannya yang terlalu merepotkan. Sementara Adel hanya duduk disana sembari menunggu Rey untuk mengganti misinya menjadi lebih sulit


Tiba-tiba, Rey. Terfikir kan sesuatu, kali ini. Adel pasti tidak akan menolak. "Pemilik kucing hitam itu, juga memiliki kedai ramen, bagaimana?"
Adel langsung beranjak menuju pintu keluar. "Aku pergi dulu, kak! Sampai jumpa"
Tentu saja berhasil. Kalau sudah soal ramen, Adel mana mungkin menolak nya. Lagipula, kucing itu hilang di gang sempit yang gelap, cukup mudah bagi Adel kan? Yang terpenting itu tidak berada di hutan



Adel pun berlari menuju gang sempit yang Rey maksud. Ia sudah memegang foto kucing itu. Kucing hitam yang memiliki kalung berwarna merah muda, dan bulunya yang halus. Menjadi ciri-ciri penting bagi Adel sebagai sangat pencarian kucing hitam itu. "Baiklah, ramen. Tunggu aku!"
Adel sangat menyukai ramen karena salah satu Anime terkenal di Jepang. Pasti kalian sudah tak asing lagi kan? 'Uzumaki Naruto' memang nya siapa yang tak mengenal nama bocah yang kini telah menjadi Hokage? (Meski sedang disegel bersama istrinya)



Awalnya, Gita menyuruh Adel untuk menonton anime itu di sebuah televisi. Ternyata, Adel malah kecanduan menonton dan memakan ramen yang juga sangat Naruto sukai. Selain ramen, ia juga suka meniru gaya tangan Naruto dan beberapa ninja lain saat ingin menggunakan ninjutsu. Menurut dirinya, itu sangat keren dan memukau. Namun, karakter kegemaran Adel bukan hanya sang pemilik kurama pada masanya. Tapi, ia juga menyukai Uciha Itachi, kakak dari Uchia Sasuke yang rela membunuh seluruh klan nya, Demi kepentingan desa Konohagakure



Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now