kala lara menyerang jiwa

283 33 2
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.













Oniel tengah menghentikan langkah kakinya di sebuah gang sepi, karena. Ia melihat sesosok wanita berjubah biru muda menghadang dirinya yang ingin mencari Adel. Oniel, lantas mengeluarkan pedang miliknya dan melakukan kuda-kuda. Wanita itu tak bergerak, hanya menatap Oniel sembari tersenyum penuh arti. Tangannya yang lentik dan sepatu hak tinggi yang digunakannya, membuat Oniel semakin curiga. Ia pernah mendengar, bahwa. Semakin cantik wanita maka semakin busuk juga hatinya



Wanita itu mendekat satu langkah. Oniel menyodorkan pedangnya seperti ingin menusuk, "Aku, tak ingin bertarung dengan mu, Niel"
Ujar sang wanita dengan nada lembut. Oniel, tersentak, ia hairan, bagaimana cara wanita berparas licik ini mengetahui namanya? Ini semakin mencurigakan, "Siapa kau? Kenapa kau noda tahu namaku, kalau tak menjawab, nyawa mu akan melayang dalam hitungan ke 5!"
Ancam Oniel, ia sudah sangat geram pada wanita ini. Wanita yang menghalangi jalanya untuk mencari Adel, aish! Sangat menganggu



"Aku, aku tak ingin bertarung, Niel. Aku hanya ingi-


"Satu!"


"Dua!"


"Baiklah ini tentang Adel!"
Oniel berhenti menghitung selepas ia mendengar nama Adel disebutkan. Pedang yang semula ia pegang dengan erat, ia ayunkan ke bawah, agar tidak menambah tekanan pada wanita itu. Wanita yang melihat Oniel sudah lebih tenang, akhirnya menghembus kan nafas lega. "Namaku adalah, Gracia. Aku seorang ahli kungfu dari perguruan awan putih"
Oniel menggerutkan alisnya. Perguruan Awan putih?
Terdengar asing, Oniel. Belum pernah mendengarkan nya ataupun melihatnya disuatu tempat, ya. Selama menekuni kungfu, perguruan yang paling ia kenal adalah 3 perguruan tersohor: Bintang biru, mawar merah, pedang langit



Wanita yang bernama Gracia paham, bahwa. Oniel pasti tidak mengetahui perguruan ini, karena. Perguruan Awan putih memang sangat tertutup dan jarang ada yang mengetahuinya, kecuali. Murid-murid disana. Gracia, mengambil sebuah kertas kekuningan yang terlihat tua, ia membuka kertas itu dihadapan Oniel, lalu. Menunjukkan sedikit ilustrasi gambar dari perguruan awan putih. Meski masih terasa asing, Oniel. Hanya mengangguk-angguk, tanda. Bahwa, ia sudah menghafal seperti apa bentuk perguruan itu. Selepasnya, Gracia mengembalikan peta itu ke saku miliknya untuk disimpan



Gracia mengambil sebuah pedang yang awalnya ia taruh di dalam wadah berwarna abu. Ia memegang pedang itu dengan erat, lalu. Mencoba sebuah teknik yang juga asing bagi, Oniel. Setelah beberapa detik Gracia memegang pedang miliknya, sebuah cahaya berwarna biru muda muncul, dan tersebar ke seluruh badan pedang. Cahaya itu, seperti memberi kekuatan pada pedang milik Gracia.
Oniel yang melihat nya sangat takjub, sebelumnya, ia hanya bisa melihat hal ini dibuku sejarah tentang kungfu. Namun, untuk kali ini, ia bisa melihatnya secara langsung



Gracia tersenyum ruang gembira setelah melihat ekspresi Oniel yang terlihat takjub. "Dari informasi yang kudapatkan, kau bisa menggunakan tapak beku, kan? Nah, kalau di perguruan awan putih, kau bisa menjajal dan mempelajari segala jurus kungfu yang hanya bisa kau dengar dari mulut orang-orang"
Perlahan, Gracia. Memudarkan cahaya dari pedang itu, lalu. Ia mencoba untuk memotong sebuah tong sampah yang berada di dekatnya dan, Oniel. Gracia hanya perlu mengayunkan pedang itu, dan... Boom! Tong sampah berwarna hijau itu terbelah menjadi dua. Itu artinya, Gracia bisa menyembunyikan tenaga dalamnya setipis mungkin, agar tidak diketahui lawan

Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now