aku tak sejahat itu

288 34 0
                                    

Happy Reading Brodie

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






















"Kau ini, Niel. Tengah memikirkan apa hah? Beberapa bulan terakhir ini, kau sama sekali tidak fokus"
Guru Wang menepuk pundak salah seorang muridnya. Oniel, yang tengah menikmati pemandangan di atas atap perguruan mawar merah. Oniel yang melihat gurunya datang, bergeser untuk memberikan celah pada guru Wang yang ingin duduk bersama dirinya. Guru Wang, memang sudah memperhatikan gerak gerik Oniel yang aneh beberapa bulan terakhir, jarang makan, selalu diam dan melamun, dan masih banyak lagi. Namun, yang paling sering adalah menyendiri, padahal. Biasanya Oniel yang selalu mendekati kerumunan dan berbincang bersama murid lain



Oniel hanya menggeleng tanpa melihat ke arah guru Wang. Guru Wang lalu tersenyum, ia ikut memandang ke depan, memandangi langit pagi yang mungkin tidak akan menurunkan hujan. Sebagai guru, ia tentu sangat faham akan apa yang terjadi pada muridnya, jam terbang dan pengalaman itu tak bisa berbohong. Sudah selama 18 tahun guru Wang memasuki dunia kungfu, mana mungkin hal sesepele ini ia tidak tahu? Ini hanyalah masalah kecil baginya untuk mengetahui perasaan seseorang, apalagi hanya tentang, Oniel. Murid yang baru tinggal dan berlatih disini selama 4 tahun



"Kau tengah bersedih ya? Apa Adel belum memaafkan dirimu atas kematian, Regie?"
Oniel mengepalkan tangannya, saat mengingat kejadian itu, ia akan sedih, marah, kecewa dan beberapa perasaan lain yang bercampur aduk.
Guru Wang menaikan kedua alisnya, pasti. Oniel tengah menahan kesedihan dan amarahnya saat ia membahas persoalan itu. Pembunuhan yang terjadi pada, Regie. Itu semua atas perintah guru Wang, ia membenci para samurai, jadi. Ia menyuruh Oniel untuk membunuh Regie, agar tidak membahayakan perguruan



Guru Wang menghela nafas, bila ia tidak bisa membuat Oniel menyelesaikan masalah ini, pasti. Kemampuan dan masa prima Oniel akan menurun drastis dari sebelumnya, itu bisa menjadi bahaya besar, apalagi. Sedang banyak samurai yang mengincar akhir-akhir ini. Mana mungkin guru Wang membiarkan Oniel mati sia-sia? Karena.. Oniel itu adalah murid yang ia percaya untuk mengejutkan dirinya di masa yang akan datang. "Kenapa tidak menghampiri, Adel? Kau pasti sudah tahu beritanya kan? Adel, murid guru Chen yang telah membunuh kakak seperguruan sendiri, itu sangat kejam buk-
Bruk...!
Oniel secara sengaja mematahkan kayu yang berada di atap. Membuat guru Wang tersenyum


Oniel beranjak dari tempat duduknya, menghadap guru Wang dengan tatapan marah yang berapi-api. "Adel! Tak akan pernah melakukan hal seperti itu tanpa alasan! Guru yang tak tahu apa-apa mengenai dia harusnya diam saja! Aku tak suka ada orang yang membahas keburukannya!"
Untuk pertama kalinya, Oniel membentak seseorang yang begitu dihormati oleh pecinta bela diri kungfu. Entah apa yang kala itu merasuki raga Oniel sehingga berani membentak guru Wang. Ini adalah sesuatu yang begitu mengejutkan, tapi. Ini sudah diperkirakan oleh guru Wang sebelumnya



Dengan senyuman penuh arti itu, guru Wang ikut beranjak dari tempat duduknya, lalu menatap ke arah muridnya yang telah kehilangan kendali atas amarah itu. Ia memegang kedua baju Oniel dengan segala kepercayaan yang sudah ia berikan kepada Oniel. "Hampiri Adel. Kuatkan lah dirinya, lalu. Bersatulah kembali seperti dua jiwa yang pernah terpisah. Aku mempercayai mu"
Guru Wang menepuk-nepuk halus bahu Oniel. Yang bahunya ditepuk heran, setelah ia berani membentak secara kasar dan tak sopan sama sekali, guru Wang malah mengatakan hal yang tak ia pahami sama sekali? Apa maksudnya 'aku mempercayai mu' bukankah itu suatu hal yang aneh? Maksudku, percaya dalam hal apa? Kenapa tiba-tiba sekali?



Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now