Tingkah laku

537 63 4
                                    

Happy Reading Brodie
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.













Di siang yang masih begitu cerah seperti ini. Para muridnya guru Chen sedang bermain bersama, ini adalah kegiatan yang biasa mereka lakukan. Mereka kan berlatih dari pagi-pagi sekali sampai siang, nah. Saat siang sekitar kam 12 atau jam 1, pasti akan diperintahkan untuk beristirahat sekitar 30 atau sampai 50 menit, tergantung beratnya latihan yang diberikan


Meski sedang beristirahat. Tak sedikit murid guru Chen yang melakukan akrobat kungfu dengan keahliannya masing-masing, ada juga yang bertanding sembari menirukan gaya jurus mabuk (tanpa arak)
Guru Chen itu melarang semua muridnya untuk meminum alkohol meski sudah berumur dewasa. Karena ia tak ingin muridnya menjadi seseorang yang gagal dan mengikuti pergaulan sesat dan pergaulan tak baik



"Astaga, Lin. Misi hari ini banyak sekali, aku bisa muntah jika seperti ini terus"
Kata Rey yang sedang berada di ruangan miliknya bersama Lin. Misi yang mereka terima ternyata banyak sekali. Namun, mereka akan sulit karena harus menjelaskan misi itu satu persatu. Kalau begini terus, suara mereka bisa habis.
Lin mengangguk setuju, sedari tadi, ia hanya bisa mengacak-acak rambutnya sembari melihat daftar misi yang sudah membludak di ruangan milik Rey



"Kita akan mendapat banyak uang, dan ku rasa uang itu akan habis untuk membeli obat anti muntah"
Jawab, Lin. Hari ini mereka berdua sudah sangat frustasi sekali. Jika ada yang menambah masalah, maka mereka berdua benar-benar akan sampai fase frustasi tingkat S. "Rey, apa kau mendengar suara langkah kaki dari atas?"
Tanya, Lin. Rey menggerutkan kedua alisnya, lalu menghentikan semua gerakan tubuhnya untuk mendengar dengan saksama


Ternyata benar, mereka berdua mendengarkan suara langkah kaki yang sangat berisik tepat di atas ruangan milik Rey. Apakah itu penyusup? Atau... Pencuri?
Baiklah. Ini adalah saat untuk Lin Dan Rey beraksi. Mereka berdua mengambil tongkat kayu yang disediakan di ruangan itu, khusus bila tiba-tiba ada tamu tak diundang yang datang.
Mereka berdua keluar dari ruangan itu dengan cepat, lalu memeriksa dari bawah terlebih dahulu



Dari bawah tidak terlihat rupa-rupanya. Akhirnya, Lin dan Rey memutuskan untuk naik menggunakan tangga yang juga sudah disediakan jika ada kerusakan di atap ruangan milik Rey. "Lin, nanti kau langsung mengageti dia ya? Aku akan berada di belakang mu"
Sebelum sampai, strategi adalah yang utama jika musuh tidak diketahui identitasnya. Lin mengganguk, lalu dengan cepat, ia melompat setinggi yang ia bisa untuk mengejutkan orang yang berada di sana, "Jurus belalang sembah!"




"Apa? Oh astaga"
Lin menepuk jidatnya bila sudah melihat apa yang terjadi di atas sana. Lalu ia merubah posisi kuda-kuda belalang sembah nya menjadi posisi berdiri biasa. "Jurus angsa putih! Hiya! Lin dimana penyusup nya?"
Kata Rey yang sudah melakukan kuda-kuda angsa putih dengan posisi membelakangi Lin. Itu adalah formasi terbaik mereka jika ingin melawan musuh yang jumlahnya melebihi mereka


"Itu, disana"
Lin menarik baju Rey dengan wajah malasnya. Ketika dilihat, Rey ikut menepuk jidat dan melemparkan tongkat kayu itu kebawah. "Seharusnya kita berdua tahu"
Kata Rey pada Lin



"Eh? Ada kak Rey dan kak Lin rupanya? Kenapa kalian ada disini?"
Adel menoleh kebelakang setelah mendengar suara bising. Sebenarnya ia sedang memberi makan 2 domba diatas sana, "seharusnya kami yang bertanya. Kenapa kau memberi makan domba diatas ruangan ku? Aku dan Lin tentu mengira bahwa kau adalah penyusup"
Adel tersenyum seperti tak memiliki kesalahan sama sekali setelah menganggu ke fokusan kerja kedua seniornya itu



Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now