misi!

383 41 5
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.....

.
.
.
.
.
.
.
.












Hari ini, Adel. Memang sudah berada di sekolahan, akan tetapi. Ia berangkat bukan hanya untuk belajar dan bermain, namun. Juga untuk menjalankan misi yang telah Rey berikan kepada dirinya kemarin malam. Misi itu, mengharuskan Adel berjaga-jaga di sekolah nya, karena. Dari kabar yang Rey dengar, sekolahan Adel akan didatangi oleh sekelompok pencuri dan begal yang tengah menjadi buronan utama polisi. Maka dari itu, Adel sengaja pergi ke sekolah dengan membawa tombak tajam miliknya


Ya, meski sempat ditanyai oleh murid-murid lain termasuk Amanda juga, ia masih bisa berbohong pada mereka. Karena, ini adalah misi rahasia, tak mungkin bila dirinya mengatakn itu secara terang-terangan di hadapan mereka. "Anak-anak, ibu. Ijin ke kantor sebentar, jangan ribut sampai bel istirahat"
Ucap ibu guru, lalu. Ibu guru beranjak pergi sembari membawa beberapa buku yang telah dikumpulkan oleh murid-murid, itu adalah tugas minggu lalu. Belum semuanya mengumpulkan, akan tetapi. Harus tetap di nilai dahulu


Setelah guru itu pergi, Amanda. Langsung meletakan kakinya di atas meja, padahal. Di depannya ada Adel yang tengah bermain dengan kaca berbentuk persegi, kaca itu adalah milik Shani. Ya, meski kelihatannya tidak berguna, namun. Adel tertarik untuk membawa kaca itu ke sekolah (tanpa izin Shani) untuk dimainkan saat ia sedang bosan. "Del, udah ngerjain ABC an nya belum lo? Kalo udah, nyontek bisa kali"
Tanya Amanda dengan santainya. Adel hanya menggeleng sembari memantulkan cahaya matahari dengan kaca yang tengah ia pegang. Sebenarnya, sejak tadi bu guru menjelaskan, ia tak mendengarkan sama sekali, karena terlalu sibuk bermain. Ya, meskipun sudah ditegur beberapa kali


Amanda hanya beroh-ria, lalu. Ia mengeluarkan sebuah roti cokelat yang telah dibungkus rapi oleh sebuah plastik berwarna kuning dan tertulis sebuah merk disana. Amanda membukanya dengan pelan, ia takut menganggu murid-murid rajin yang tengah mengerjakan soal yang diberikan oleh bu guru. Setelah bungkus roti itu terbuka lebar, ia memakannya sedikit demi sedikit. Sementara Adel masih fokus pada kaca persegi milik Shani, sembari memainkannya agar mengenai wajah orang lain yang berada di luar ruangan kelasnya


Karena merasa kurang puas. Adel berdiri dari kursi miliknya, lalu. Ia memantulkan cahaya matahari melalui kaca milik Shani ke siswa siswi lain yang kelasnya berada jauh dari dirinya. Setelah mengenai beberapa orang, ia hanya tertawa kecil dari jendela kelasnya yang membiarkan sinar matahari masuk. Amanda yang melihat sebuah kejahilan kecil itu, hanya biasa saja. Ia sudah biasa melihat tingkah laku Adel yang semakin hari semakin menyebalkan, namun. Ia juga bersyukur karena Adel tak jadi orang yang dingin dan pendiam setelah Regie pergi

"Uhuk..! Uhuk..!"
Amanda tersedak roti cokelatnya sendiri karena terlalu menikmati. Dengan sigap, Adel langsung memberikan botol air mineral yang ia bawa dari perguruan untuk Amanda. Amanda lantas membukanya dan langsung meminum beberapa tegukan air sebelum rasa tersiksa di tenggorokannya sembuh sempurna. setelah beberapa saat, Amanda mengecek tenggorokannya dengan cara memakan roti cokelat itu lagi. Ketika merasa sudah tidak ada rasa gatal atau tidak enak lagi, ia melanjutkan memakan roti itu sampai habis

"Makasih, Ddel. Terbb-baik emang lo"
Ujar Amanda sembari mengunyah roti miliknya itu. Suara Amanda menjadi kurang jelas di telinga dan terdengar seperti anak kecil yang berbicara dengan kawanya sebelum menyelesaikan makan, "Jangan berbincang saat tengah mengunyah. Nanti kau tersedak lagi"
Amanda mengangkat kedua alisnya, lalu ia mengangguk-angguk dan memakan roti seperti tidak terjadi apa-apa. Untung saja tidak ada yang melihat selain mereka berdua, kalau tidak, image keren Amanda akan hilang

Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now