Hari ini kita berteman

414 48 2
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















"Kak, kenapa bahasa kakak baku? Kita kan nggak lagi di pelajaran bahasa Indonesia?"
Cynthia bertanya pada Adel di sela-sela derasnya hujan yang mengguyur bumi hari ini. Adel tersenyum, sejak kecil, ia memang sudah berkomunikasi dengan guru Chen menggunakan bahasa baku. Pada awalnya, ia sedikit tak biasa karena masih berumur 5 tahun. Namun, secara perlahan, itu menjadi kebiasaannya, da sekarang, ia malah susah berbicara dengan bahasa gaul ya? Kata Amanda sih begitu

Hujan itu. Mungkin akan menjadi alasan utama Adel dan Cynthia berteman hari ini. Rasanya menyenangkan ya? Dia sudah memiliki banyak teman baru. Amanda, Gracie, Greesel lalu Cynthia. Ini akan menjadi hari yang paling ia sukai di sekolah nantinya. "Sudah sejak kecil diajari. aku, menjadi tak biasa berbicara bahasa lain. Maaf ya? Mungkin, kesan ketika kau berbicara dengan diriku, jadi kurang mengasyikkan"
Jawab Adel. Cynthia menggeleng tak masalah


Cynthia itu. Sudah biasa berteman dengan banyak orang yang unik maupun berbeda, karena ia sudah diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil. Bila kita, sebagai manusia biasa, seharusnya mau berteman dengan orang lain meski berbeda, karena perbedaan itu, adalah salah satu faktor mengapa terjadi banyak keunikan di dunia ini. "Nggak masalah kak, punya temen yang pake bahasa baku, sesuatu yang baru. Belum pernah aku coba'
Adel menaikkan kedua alisnya. Ia bahagia bila ada seseorang yang mau menerima dirinya yang menggunakan bahasa baku seperti Amanda. Ia gembira sekali kala ini


"Jadi... Kau menganggap diriku teman, Cyn?"
Tanya Adel antusias, dengan raut wajahnya yang gembira sekaligus raut wajahnya yang sudah basah kuyup akibat bermain-main hujan dengan Cynthia cukup lama. Jika tidak segera mandi dan berganti baju, mereka bisa terkena demam, flu dan pusing ataupun batuk-batuk.
Ketika Cynthia mendengar perkataan itu, ia mengangguk. Ia selalu menerima semua teman-temanya yang memiliki perbedaan, maupun itu perbedaan ras, suku, agama, kelamin, adat istiadat, ataupun hal-hal lain yang Cynthia baru ketahuilah


Ketika melihat anggukan kepala Cynthia. Hati Adel terasa hangat, pada akhirnya, ia akan memiliki banyak teman di sekolahan yang ia sukai ini. Ini adalah hal bersejarah bagi dirinya, meski terdengar norak atau berlebihan. Kalian tidak akan tahu jika belum merasakan perjalanan hidup seperti Adel yang tak memiliki orang tua sedari umur 5 tahun. "Terimakasih, hari ini aku sangat senang, bisa memiliki beberapa teman baru. Ini akan bertahan lama kan? Aku harap begitu"
Gumam Adel. Cynthia tak bisa mendengarkan nya dengan begitu jelas, namun. Ia tahu bahwa Adel sebuah bersyukur ketika memiliki teman-teman baru



"Nanti, kalau ada waktu. Kak Adel bisa main sama aku, kebetulan akhir-akhir ini temen-temen aku yang lain lagi pada sibuk"
Cynthia itu memang memiliki banyak teman yang kaya, yang cantik, yang tampan. Namun, sejauh ini, ia belum pernah menemukan teman yang selalu berada disisi nya seperti Greesel. Padahal, ia ingin sekali mendapatkan teman seperti itu selain Greesel, karena Greesel juga memiliki kesibukan dan teman lain sendiri. Cynthia tidak enak jika setiap hari harus mengajak Greesel bermain berdua



"Bermainnya apakah bisa di sekolah saja, Cyn? Aku juga sedikit sibuk bila di luar sekolah, hehehehe"
Masih ada banyak misi yang harus Adel jalani. Tak mungkin ia pergi meninggalkan itu semua hanya untuk bermain bersama Cynthia. Namun, jika harus mengatakan bahwa dirinya tak memiliki waktu, itu juga sebuah hal yang kurang mengenakan untuk didengar. Apalagi, Adel baru mendengar bahwa teman-teman Cynthia yang lain juga sedang sibuk. "Boleh-boleh. Kapan-kapan kita istirahat bareng ya?"
Tawar Cynthia. Adel hanya mengiyakannya saja

Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now