sebuah pengalaman

368 46 4
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















"Cakar ayam!"
Adel tiba-tiba terbangun. Ia sudah berada di kamar nya sendiri, ia melihat ke sekelilingnya. Ruangan kosong, hanya ada dirinya dan beberapa barang lain. Sial, apa ya terjadi? Adel telah melupakan itu semua semenjak guru Chen menggunakan teknik pelupa ingatan. Entah apa tujuannya, namun. Guru Chen serasa tak ingin Adel dan murid-murid lainnya mengetahui hal tersebut. Meski teknik kungfu yang melibatkan sihir itu juga seharusnya bisa mereka pelajari


Adel mengecek jam dinding kamarnya itu. Jam 5 pagi
Masih sangat awal untuk berangkat ke sekolah ataupun menyiapkan dirinya. Adel sempat mengingat-ingat kejadian kemarin, tapi. Ia sudah melupakan itu semua karena totokan yang guru Chen berikan kepada dirinya. Bahkan, ia tidak mengingat kenapa dirinya bisa berada di kamar ini. Sudah pagi pula, padahal. Rasanya masih sore, dan ia tak mengingat berjalan ke kamar ini untuk tidur



Perlahan. Angin pagi itu berhembus ke sela-sela jendela kamar Adel. Ah, masih sangat dingin hari ini. Jika mandi sekarang, Adel bisa-bisa mengigil, "lebih baik aku turun"
Adel mulai beranjak dari tempat tidurnya. Ia menyingkirkan selimut yang awalnya melindungi sekujur tubuhnya dari angin malam.
Pertama-tama, ia melihat dari atas, apa yang tengah terjadi di halaman depan perguruan itu? Ramai sekali, padahal. Belum waktunya untuk berlatih, dan.... Ada banyak orang asing juga yang belum pernah Adel lihat di perguruan ini



Cklek...
Pintu yang berada di sebelah kamar Adel terbuka. Menampakkan Kara yang terlihat masih mengantuk, tapi. Ia tak terlihat bingung seperti Adel saat melihat kerumunan itu. Ia sangat santai sembari mengusap-usap matanya yang belum sepenuhnya bangun.
Kara menoleh ke arah Adel, ia berfikir pasti Adel bingung. Karena kemarin, guru Chen membawanya dengan keadaan pingsan, "hari ini ada pertandingan antara perguruan Bintang biru dan pendekar langit. Kau tentu mengenal guru Huang kan?"
Kata Kara, perlahan. Ia mulai membenahi rambutnya menggunakan sisir yang selalu ia bawa di saku celana


Adel mengangguk. Ia memiliki teman di perguruan pendekar langit, Gracie. Ya, ia adalah salah satu murid muda milik guru Huang. Dan hari ini akan ada pertandingan? Ini adalah kesempatan bagus bagi Adel, untuk melihat kemampuan sebenar yang Gracie miliki. Ah! Ia tak sabar untuk melihat Gracie naik ke atas ring pertandingan nya. "Ya, salah satu murid guru Huang adalah teman ku"
Jawab Adel sembari tersenyum dan memperhatikan ke bawah, ia tengah mencari sesosok perempuan berambut panjang, dan memiliki wajah yang seperti ada sedikit keturunan Jepang. "Hari ini ada 4 pertandingan, dua lelaki dan dua perempuan. Guru Chen sudah mengabarkan wakil dari kita kemarin"


"Siapa kak? Aku belum tahu"


"Untuk lelaki, ada Lin dan Rey. Sementara perempuan, ada Fareeda dan Jinan. Kalau perguruan pendekar langit, yang lelaki adalah Sae dan Jiu. Sementara yang perempuan adalah Gracie dan Greesel"
Adel sedikit takjub mendengar dua teman di sekolahanya, akan bertanding melawan Jinan dan Fareeda yang jauh lebih senior dan lebih banyak pengalaman dari mereka. Apalagi ditambah perkelahian antara Sae versus Lin Dan Jiu versus Rey. Dari kabar yang Adel dengar Sae dan Jiu juga adalah senior hebat di perguruan mereka sendiri. Adel, sudah sangat tidak sabar melihat pertandingan itu


"Oh iya, Del. Kata guru, hari ini kau libur sekolah saja dulu, untuk menambah pengalaman saat kau melihat mereka bertanding"
Ujar Kara, lalu ia menuruni tangga untuk melihat pertandingan hebat itu. Adel tadinya tak ingat kalau harus sekolah, tapi. Ini adalah hari keberuntungan nya, tanpa diingat. Adel sudah disuruh libur oleh guru Chen, guru Chen menang yang terbaik! "Baiklah, aku akan menghampiri mereka!"
Kata Adel antusias. Ia akan mencari Gracie dan Greesel untuk diajak bercengkrama sebelum mereka bertanding hari ini


Kungfu Hero (Adeljkt48) Where stories live. Discover now