1 minggu.

321 41 8
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



















Setelah satu minggu selepas kejadian Adel bertarung melawan para samurai itu, dirinya jarang mendapatkan perlawanan lagi dari para orang-orang yang mengincar Regie. Dirinya, malah sering terfikir kejadian seminggu lalu saat dirinya kompak melawan para samurai itu bersama dengan sang perempuan bertopeng. Rasanya, sangat mustahil menemukan seseorang dengan jurus andalan yang sama, apalagi. Jurus itu dia buat sendiri beberapa tahun lalu, ini. Adalah sebuah kebetulan yang sangat tak biasa



Jurus andalan pertama, cakaran naga kepala dua. Adel menamainya seperti itu, karena jurusnya memang lebih berfungsi jika dilakukan oleh dua orang secara bersamaan dan kompak. Kombinasinya juga harus sama, dan setiap gerakan juga harus memiliki ritme dan waktu yang sama agar bisa berlaku pada lawan.
Jurus ini, membutuhkan ikatan batin dan firasat yang kuat antara satu sama lain, waktu itu, Adel melatih jurus ini dengan seseorang, dirinya. Membutuhkan waktu hingga 2 tahun agar bisa mengkompakan gerakan ini bersama partnernya itu


Dan tiba-tiba dirinya bisa melakukan gerakan itu dengan mudah bersama seorang asing yang belum pernah ia ketahui wajahnya? Ini bukan sebuah kebetulan bila dipikir-pikir, rasanya aneh dan sedikit misterius. Ah, tapi. Sudah satu minggu juga sejak kejadian itu, Adel. Tak pernah melihat sesosok perempuan bertopeng. Karena ia sudah terlalu sibuk menjaga Regie akhir-akhir ini. Mereka juga sudah semakin akrab, seperti kakak dan adik (Gracie juga)
Akhir-akhir ini, Adel sudah memasang kaca anti peluru di rumah Regie, lalu. Ada beberapa alat lain yang juga bisa membantu Regie agar tetap aman



Hujan..
Hari ini Adel tengah berjalan bersama Regie, ia akan mengantarkan nya pulang. Mereka, sehabis dari Perguruan Bintang biru. Adel membawa payung berwarna hitam untuk melindungi tubuhnya dan Regie dari guyuran air hujan. Namun, sesekali. Ia akan menyipratkan air yang ia ambil dari sisi-sisi payung yang mengalirkan air hujan. Regie yang terkena hanya tertawa, lalu membalas perbuatan Adel. Mereka, sudah menjadi sangat akrab sekarang. Regie, adalah teman Adel. Teman Adel yang baik hati dan menyenangkan



Beberapa genangan air, Adel pijak bersama Regie. Entah celana mereka akan basah atau tidak, namun. Yang terpenting adalah momen mereka yang menggemaskan seperti kakak adik kandung. Regie yang merasa senang, telah merasakan sosok kakak dalam hidupnya, dan Adel yang merasa senang ketika bisa merasakan menjadi seorang kakak yang harus menjaga adiknya sedemikian rupa. Rasanya seperti sudah tua saat bersama Regie, padahal. Usia mereka hanya berbeda satu tahun

"Kak, nanti kalau misi kakak udah selesai. Apa masih mau main bareng Egie?"
Egie. Itu adalah nama panggilan Adel dan Gracie untuk Regie. Lucu bukan? Ya, mereka sudah seperti itu sejak beberapa minggu setelah tugas ini dijalankan.
Adel yang mendengarkan nya langsung mengangguk, "rasanya, misi ini tidak akan pernah selesai. Mau bagaimana pun juga, aku akan tetap melindungi dirimu"
Kata Adel di sela-sela derasnya hujan. Ia menggenggam payung hitam itu dengan erat, sama seperti saat Regie dalam bahaya. Adel, selalu menggenggam tangan Regie agar tidak terluka sedikitpun karena mereka



Samar-samar, Adel. Mendengar langkah kaki dari belakang, ia menoleh bersama Regie untuk memastikan. "Hai, Del"
Dirinya disapa oleh salah seorang murid dari Perguruan mawar merah. Payung yang ia pegang langsung ia berikan pada Regie. Lalu, dirinya memasang badan untuk melindungi Regie dari mereka berempat yang seperti memiliki niat tersembunyi.
Mereka berempat belum melakukan apapun, hanya terdiam sembari memasang ekspresi kasihan. "Untuk apa kalian menyapa?!"
Tegur Adel yang sudah memasang kuda-kuda pendek. Dari ekspresi mereka, rasanya. Ada sesuatu yang ingin disampaikan melalui lisan



Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang