35

4.7K 266 9
                                    

🗻 Rinjani

Mas Juna akhirnya mengantarkan aku ke kedai, hari ini opening kedai baru jam 1 siang dan aku bersyukur kalau semua sudah tertangani dengan baik. Aku langsung mengecek semuanya sesampainya aku disana, mas Juna aku mintain tolong buat jadi fotografer dadakan hari ini.

"Jangan cuma nge-fotoin aku aja ya nanti mas, atmosfer openingnya harus dapet!" aku mengingatkan.

"Iya sayang iya!" bunyi kerincing dari lonceng yang terpasang di atas pintu masuk kedai ini sudah terdengar, ternyata Naga datang bersama Tora dan juga Rama.

Mereka menyapaku seperti biasanya, dengan pelukan, termasuk Rama, aku memperhatikan reaksi mas Juna ketika giliran Rama yang memelukku, dia nampak menggerakkan rahangnya sepintas kemudian dia fokus membalas sapaan Naga dan Tora, giliran Rama yang menyapanya dia nampak santai, bisa begini ternyata pacarku.

"Nihh dari kami!" Tora memberiku sebuah kado sedangkan Rama meberi buket balon yang bertulisakan ucapan selamat atas opening kedai ini "Thank you, thank you kalian baik banget!"

"Dih geli!" balas Rama, oke sepertinya kami bertiga akan baik-baik saja karena pria berisik ini membalas dengan santai.

"Jadi tukang foto mas?" tanya Tora ke mas Juna, mungkin karena melihat mas Juna membawa kamera di tangannya.

"Iya nih, job baru," Tora tersenyum.

"Jangan mau dibayar pakai sayang mas, rugi!" Tora masih menyahuti.

"Iya nanti aku minta yang lain, tenang aja," kali ini ekspresi Rama yang menurtku jadi sedikit kaku.

"Eh, kalian mau yang mana pilih aja ya, nanti bilang ke Roy sama Intan biar dilayanin," aku mencoba mengalihkan atmosfer kurang enak yang berhasil aku rasakan ini, oh ya anak crew ku disini memang terdiri dari 4 perempuan dan 2 laki-laki biar tiap shift ada laki-lakinya agar lebih aman.

Rama lebih dulu mengajak Tora untuk memilih sedangkan mas Naga menawarkan diri untuk memotret aku dan mas Juna lebih dulu sebelum opening kedai benar-benar di mulai.

"Buat kenang-kenangan, siapa tahu kalian sampai nikah kan, biar gak dongkol kayak papa dulu," ucap Naga.

"Kenapa om Ares?"

"Itu dulu suka uring-uringan sendiri kalau ingat mama buka kedai pertama ditemenin sama mantan HTS an nya yang beda agama hahaha, lucu banget deh mas, kapan-kapan kamu pasti lihat deh!" Naga menjelaskan.

"Oke kalau gitu, yang ini 90% sudah pasti ke pelaminan sama aku!" seru mas Juna sambil merangkul pinggang ku dari samping.

"Masih 90% mas?" tanya Rama seakan mematik kembali api yang baru saja berusaha aku padamkan.

"Iya, soalnya 10% nya terserah Jani, ya kan yang?" aku hanya tersenyum menanggapi "Udah siap belom mas?" tanyaku pada Naga dan dia akhirnya memberi kami aba-aba untuk diambil potretnya.

.

Aku bahagia, aku menutup hari ini dengan bersulang bersama crew kedai ku! kami mengangkat gelas es kopi dan es lemon tea sesuai selera kami masing-masing, opening ini terbilang cukup sukses dan minim kendala, kami bisa menutup kedai sejak jam 9 malam dengan penjualan yang seluruhnya terjual "Makasih banget buat kalian, makasih sudah bekerja keras, semoga setiap harinya kita selalu bisa lebih baik dari hari ini,"ujarku.

"Amin!" seru semua crew ku, aku benar-benar terharu.

"Aku harap semuanya setelah ini mulai terbiasa dengan kerja yang cepat, aku bisa gambarkan kalau beberapa minggu ke depan kedai akan ramai karena banyak orang-orang yang akan me-review tempat ini, aku harap kalian bisa lebih sabar dan kuat ya, aku gak bisa janji kalau aku akan selalu ada langsung disini, tapi aku janji aku akan bantu kalian ketika kalian butuh pertolongan terkait kedai, jadi jangan sampai komunikasi diantara kita miss ya!"

Juna Jani, I Love You Pak Kos! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang