Roleplayer's Diary // 28 [Vella's Last Letter]

1.7K 155 5
                                    

.

Setelah tadi Yoga dan Arsya ke cafe, Yoga meminta izin pada pak manajer untuk pulang lebih awal dengan alasan tidak enak badan. Pak manajer mengizinkannya namun dengan syarat gajinya dipotong beberapa ratus ribu dan Yoga menyetujuinya.

Yoga berjalan gontai keluar dari lift dan menuju apartemennya.

Ia melirik sekilas pada pintu apartemen sebelahnya. Sedang apa Ella di dalam? Pikir Yoga. Tiba-tiba Yoga langsung terpikir jika Ella sudah mempunyai seorang kekasih. Ia lalu membuka pintu apartemennya dan masuk kedalam.

Ia melemparkan diri menuju kasur. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah lipatan kertas yang sedari tadi ia simpan di saku celananya.

Surat dari Vella.

Seperti hal-nya di dunia roleplayer, Yoga juga memiliki seorang 'mantan terindah' di dunia real. Mantan pacar yang menurutnya terindah adalah Vella.

Vella adalah adik kelasnya semasa SMP. Ia berpacaran dengan Vella selama kurang lebih 10 bulan. Namun, harus kandas akibat... Yoga bilang dia akan fokus ke pelajaran dan dia akan pindah ke luar kota. Namun, nyatanya, setelah satu tahun di luar kota, ia kembali lagi ke kota asalnya dan membeli sebuah apartemen.

Tak disangka-sangka, nyatanya, ia bertemu kembali dengan Vella karena Ella, orang yang sudah ia sukai sejak pertama kali bertemu.

Yap. Pertama kali bertemu. Di sebuah supermarket ketika Ella kesusahan untuk mengambil sebuah keju dan Yoga membantunya. Mulai dari situ Yoga mulai menyukai Ella.

Yoga lalu mengenyahkan pikiran tentang Ella. Ia lalu membuka lipatan kertas dari Vella.

Hai, Yoga.

Duh, gue gak nyangka banget kalau misalnya gue bakal ketemu sama lo lagi setelah gue pikir lo emang udah bener-bener pergi.
Tapi, nyatanya Tuhan punya cerita tersendiri ya.
Lo dipertemukan lagi sama gue dan Tuhan seolah-olah udah ngasih tau gue kalau misalnya dunia itu sempit. Padahal, gak sesempit itu juga. Hehe
Gue pikir, ini surat terakhir dari gue, Yog.
Pertemuan kita yang pertama kalinya setelah sekian lama gak ketemu lo sakligus terakhir kalinya itu, membuat gue sadar, kita udah sama-sama
move on dalam kurun waktu dua tahun itu.
Gue udah sama orang lain, dan ya, gue tau lo juga pasti udah suka sama orang lain karena tatapan lo ke gue udah gak sama kayak dulu lagi.
Sebenernya, inti dari surat ini, gue Cuma mau bilang ke lo, kalau misalnya, gue sakit dan gue pikir, waktu gue hidup tinggal dikit.
Gue mau bilang makasih sama lo. Makasih buat semua kenangan yang lo kasih ke gue waktu dulu kita masih terikat dalam sebuah '
relationship'.
Makasih atas semua perhatian lo waktu dulu. Gue bener-bener berterima kasih sama lo meskipun waktu itu, akhirnya, hubungan kita gak seindah yang dibayangin.
Gue.. juga mau minta maaf kalau misalnya dulu gue selalu egois, gue selalu minta banyak sama lo, gue selalu kekanakkan, gue selalu manja, gue yang selalu minta perlindungan lo, dan gue yang terlalu bergantung sama lo. Gue minta maaf.
Gue juga sangat-sangat berterimakasih sama Tuhan soalnya udah biarin gue ketemu lo lagi dan akhirnya gue punya motivasi buat bikin surat ini dan nyampe-in permintaan maaf gue.
Baik-baik ya. Gue... gue, tetep sayang sebenernya sama lo Yog.

Vella.

Perlahan, air mata Yoga mengalir.

Ia melipat kembali surat dari Vella tersebut dan memejamkan matanya.

Ia merasa bersalah meninggalkan Vella waktu itu dan kembali tanpa memberitahukannya.

Ia merasa bersalah telah memutuskan untuk meninggalkan Vella waktu itu.

Tak lama, Yoga-pun benar-benar terlelap.

***

Ella terdiam di dalam apartemennya. Sudah sejak tadi ia diantar pulang oleh Rasya, ia hanya terdiam duduk di sofa tanpa melakukan kegiatan apapun. Ia bahkan lupa menyalakan lampu dan menutup gordyn ketika hari sudah mulai memasuki gelap.

Roleplayer's DiaryWhere stories live. Discover now