Roleplayer's Diary // 38

984 75 7
                                    

Ella terbangun dari tidurnya karena ada yang menggoyang-goyangkan tubuhnya. Ia samar-samar melihat muka Kean di sampingnya.

"Ah.. Key, ada apa?" tanya Ella.

"Hm, aku mendadak lapar Ells. Sekarang sudah pagi.." ucap Kean.

Ella langsung terbangun dari tidurnya.

"Whoa! Kau serius? Jam berapa sekarang?"

"Sudah jam 8 Ells. Kau tidur nyenyak sekali."

"Ya ampun. Aku benar-benar lelah sepertinya. Sebentar, aku akan mencuci muka, sikat gigi, lalu habis itu kita cari makan. Oke?"

"Oke."

Ella berlari kecil menuju kamar mandi. Ia kasihan dengan Kean yang pasti sangat lapar sekarang. Ia mencuci muka dan sikat gigi dengan buru-buru. Setelah itu, ia berganti pakaian dan keluar kamar.

"Key.. Ayo!" ajak Ella. Kean bangkit dari sofa, mematikan tv dan berjalan bersama Ella keluar dari apartemen.

Ketika ia keluar, pintu apartemen sebelahnya juga terbuka. Ella sangat kaget ketika pintunya terbuka. Namun, ketika melihat yang keluar seorang perempuan yang tidak ia kenal siapa, langsung pupus harapannya bertemu dengan orang yang sudah lama tidak ia temui.

Perempuan yang keluar dari bekas apartemen Yoga itu tersenyum. Ella-pun membalas senyumnya. Mereka lalu menaiki lift bersama dan berada di dalam lift dalam diam.

Setelah sampai di bawah, Ella memutuskan untuk membawa Kean menuju ke cafe. Setidaknya untuk mengganjal sedikit lapar yang ia rasakan. Baru setelah itu ia akan membeli makanan untuk persediaan seminggu.

Entah kenapa, ia malah masih berharap jika Yoga masih bekerja di sana. Ia juga berharap Dika masih bekerja di sana.

Ketika masuk ke dalam cafe, matanya langsung tertuju pada seorang lelaki yang sedang melayani pelanggan.

Tidak. Itu bukan Yoga. Melainkan Dika. Ada rasa bahagia dalam hatinya. Ia langsung menarik Kean untuk duduk di kursi yang kosong dan memanggil pelayan. Sesuai yang diharapkannya, Dika-lah yang melayani mereka.

Ketika Dika sampai di meja tempat Ella duduk, Dika langsung menyadari bahwa pelanggan yang sedang ia layani adalah Ella.

"Ella!"

"Kak Dika!"

Ella dan Dika langsung bersalaman. Bukannya melayani, ia malah duduk di sana. Cafe yang saat itu tergolong sedang agak sepi membuat Dika sedikit leluasa untuk berbicara dengan Ella.

"Eh bentar kak, mau pesen dulu aja deh. Kasian nih ada yang kelaperan, haha." Ucap Ella.

"Ohahah. Iya yaudah, mau pesen apa?" tanya Dika.

"Apa ya, ada menu apa aja sih, lupa... Haha. Paling lagi pengen hot americano dulu aja deh. Kamu Key?"

"Hah? Pesankan aku makanan yang enak. Aku lapar sekarang, Ells." Ucap Kean.

"Ahaha baiklah.. Yaudah kak, pesen americano dua sama lava cake-nya aja dua." Ucap Ella.

"Siap-siap.." ucap Dika. Ia kemudian berjalan menuju ke arah tempat pesan dan memesankan makanan yang tadi di pesan.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka telah jadi. Dika membawa pesanan mereka dan menyimpannya di meja. Setelah itu, ia langsung duduk di kursi yang kosong.

"Ella, ya ampun lo kemana aja. Udah lama gue ga ketemu." Ucap Dika langsung. Ia sangat senang bertemu lagi dengan teman lamanya itu.

"Ah, gue pindah ke tempat orang tua, Kak. Jadi ya gitu deh.." ucap Ella.

Roleplayer's DiaryWhere stories live. Discover now