Sesampainya di apartemen aku langsung terduduk di sofa yang sudah ada di apartemen-ku ini. Aku menyimpan kantong-kantong belanjaanku di sebelahku. Aneh. Kenapa sampai sekarang rasanya aku masih memikirkan orang yang namanya Yoga-yoga itu. Rasanya aku seperti mengenalnya. Tapi aku belum pernah bertemu. Ini aneh.
Setelah sekitar 5 menitan aku duduk di sofa, aku bangkit dari duduk lalu mengambil kantong-kantong belanjaanku. Aku berjalan ke arah kulkas sambil membawa Kantong belanja yang berisi makanan. Aku memasukkan beberapa makanan yang kira-kiranya harus aku masukkan ke kulkas. Lalu aku menyusun semua barang yang sudah aku beli ke seisi apartemenku.
Sekitar jam 3 sore, aku selesai 'merenovasi' apartemenku. Aku sedang istirahat di sofa sambil nonton tv.
Ting Tong.
Aku kaget. Siapa? Arsya kah? Aku berjalan ke arah pintu. Lalu membuka pintu.
"Lo kemana?" Ucapnya tiba-tiba.
"Oh? Arsya? Ayo masuk dulu." Ucapku.
"Jawab dulu." Ucapnya.
"Belanja." Jawabku. Arsya terdiam.
"Ayo masuk." Ucapku. Arsya-pun memasuki apartemen-ku.
"Bantuin gue bikin makanan buat dibagiin ke tetangga yuk Sya?" Tanyaku. Memang, tadi niatnya sehabis mandi aku akan memasak untuk dibagikan ke tetangga-tentangga disini.
"Emang lo bisa masak?" Tanyanya.
"Astaga. Lo kira gue tipikal cewek yang manja plus kalau mau makan tinggal beli atau tinggal nyuruh orang bikinin? Ya nggak lah. Gue juga bisa masak kali." Ucapku.
"Yadeh cewek yang gak manja.. Lo mau masak apa emang?" Tanya Arsya.
"Humm, Kue? Atau.. Apa ya? Lo punya usul ga?" Tanyaku.
"Yaah.. Gatau sih." Jawab Arsya. "Yaudah. Selama lo mikir, gue mau mandi yaw." Ucapku. "Um, Okay." Jawabnya.
***
Arsya's POV
Setelah bel pulang yang gue tunggu dari tadi pas istirahat, gue langsung bergegas menuju Parkiran. Kalau lo mau tau, tadi, pas istirahat itu gue nyari Ella ke Kelas-nya dan ternyata dia gamasuk.
Dan lo tau gue dapet apa dari sana? Dapet ke-sksd-an Vella. Dia nanya-nanya "ngapain nyariin Ella?" dan pas gue mau balik dari kelas itu, dia nanya lagi. Dan itu bikin gue muak. Haha.
"Mau kemana? Mending disini deh sama gue. Masa cewe cantik mau dianggurin?" What The.. Masih cantikan Ella kali. Kalo kata gue, dia itu bukan Nerd. Mereka sih ga kenal Ella secara dekat. Jadi gatau se-gimana asiknya Ella.
Sesampainya gue di apartemen Ella, gue langsung bergegas menuju ke lantai dimana Apartemen Ella berada. Setelah sampai di depan pintu kamarnya, gue memencet bel yang ada disana. Tak lama, keluarlah seseorang yang sepertinya gue kangenin.
Dan sekarang. Gue lagi menunggu Ella mandi. Gue melihat semua penjuru tempat ini. Apartemennya lengkap banget. Udah tersedia kasur, sofa, kulkas, tv, bahkan microwave-pun ada. Gue gatau Ella ngehabisin berapa banyak uang kemarin. Gue beranjak dari sofa menuju kulkas. Gue buka kulkas. Dan... Wow. Penuh. Berarti bener waktu dia ngomong abis belanja. Ada-ada aja tuh anak.
"Lo ngapain disitu?" Ucap Ella yang ternyata sudah ada dibelakang gue. Gue menutup kulkas.
"Lo mau maling isi kulkas gue yak?" Tanyanya lagi.
"Ya gak lah. Cuma mau liat lo punya bahan apa aja..." Ucap gue. Ella hanya mengangguk-ngangguk.
"Jadi? Lo udah dapet ide?" Tanya Ella.
YOU ARE READING
Roleplayer's Diary
Teen Fiction"Hidup itu pilihan. Dan inilah yang lo pilih untuk hidup lo. Jalani aja. Nikmati, syukuri." - Ella ------ Siapa bilang, kehidupan di dalam dunia roleplayer susah untuk dicari kerelevanannya dengan dunia nyata? Faktanya, takdir mempertemukan banyak h...
