Roleplayer's Diary // 3

4.2K 353 39
                                    

Dengan cepat aku langsung membalas dm tersebut.

@fxjinri_1994 : Mwo? Yakin? Beneran? Seriusan?

Tak lama, ada balasan.

@taehyungBTSv : Iya. Hoho. Tapi syaratnya, lo juga cerita real life lo ke gue. Hehee :b

@fxjinri_1994 : Okay. Deal. Silahkan cerita. Oiya. Sebelum cerita, Intro tentang real life-nya dulu yaa. :) haha :b

@taehyungBTSv : umm.. Well, nama real life gue, Rasya. Hehe. Kelas 10 menjelang 11. Sekarang, giliran lo.

@fxjinri_1994 : oh? 10 menjelang 11? Well, nama gue Ella. Gue sama kaya lo kelas 10 menjelang 11.

@taehyungBTSv : Oh.. A beautiful name. Hi ellaa~ hoho. Bertahun-tahun kenal, baru sekarang kita saling tukeran nama yak :D

@fxjinri_1994 : Hi too Rasya. Hehe iya.. Sekarang ceritaaaa..

@taehyungBTSv : oke. Gue mau mulai dari.... Hmm... Gue punya penyakit. penyakit berat.

Aku terdiam karena jawabannya. Berfikir jawaban apa yang tepat.

@fxjinri_1994 : jinjja? :o

@taehyungBTSv : Iya. mau tau gak penyakit apa?

@fxjinri_1994 : kalau mau ngasih tau sih. boleh :)

@taehyungBTSv : umm, okay. tapi, karena gue mau ceritanya banyak, boleh minta id line?

@fxjinri_1994 : um, okay. id -> ellapam

Aku berfikir sejenak. Line-ku sudah lama tidak kubuka. Tapi ya.. gapapa.

@taehyungBTSv : sip. id gue rasyadam.

Setelah itu, aku langsung membuka aplikasi Line. Lalu, men-search id-nya. Setelah ketemu, lalu aku add.

ellapam : test. hoho

Gak lama, terdengar notif dari line.

rasyadam : test balik. yeay.

ellapam : ayo ayo cerita :D

rasyadam : oke. eh, btw, dp lo itu lo?

ellapam : bukan lah. Dia cantik gitu. Ulzzang favorit gue itu

rasyadam : ohaha. kirain lo :v

ellapam : zzzz=_= mulai aja kali. gue penasaran nih :v

rasyadam : okayokay.

1 menit..

2 menit...

3 menit..

4 menit...

5 menit..

LINE!

rasyadam sent voice note.

VN? Aku-pun mendengarkannya.

"Ekhem. Oh. Haha sori gue kirim vn. Males ngetik cerita yang panjang ini. Hehe. Mulai dari mana ya? Mulai dari penyakit deh. Eh, La. Lo tau penyakit kanker ga? Haha. Siapalah yang ngga tau kanker. Secara penyakit yang belum ada obatnya. Gue. Ya. Gue sakit kanker. Kanker darah sih sebenernya. Atau leukemia. Stadium 1. Masih belum parah kan? Tapi kesannya gue lebe gitu ya. Gue lebe bilang ke lo kalau gue sakit parah. Haha. Dan lo tau apa yang orang tua gue lakuin saat mereka tau gue sakit? Mereka malah bingung apa yang harus mereka lakuin. Padahal, kata dokter cangkok tulang sum-sum bisa dilakuin. Tapi mereka malah bingung siapa yang bisa lakuin, padahal jelas-jelas gue punya saudara. Saudara kandung.

"Mungkin ya. Mungkin, mereka terlalu sayang sama saudara gue itu. Secara disekolah, dia anak yang terdidik. Pinter. Sementara gue? Disekolah adalah anak berandal. Suka bully orang. Berbanding balik sama saudara gue itu. Mungkin mereka ga mau kehilangan saudara gue itu yang terdidik dibanding gue. Mungkin mereka ga mau kehilangan anak yang mereka banggain. Anak kaya gue ngapain mereka pertahanin? Tapi mungkin ya. Gue ga tau pasti.

"Saudara gue itu sebenernya udah nawarin gue. Dia ya, selalu baik ke gue. Tapi, gue enggak semenjak kita selalu dibandingin. Ohaha. Gue lupa. Saudara gue itu saudara kembar. Meski gue suka bentak dia, suka jahatin dia, dia tetep baik ke gue. Oh, gue emang keterlaluan ya? Terserah lo mau kata apa. Tapi sekali gue benci, ya tetep benci. Hoho. Ya, karena itulah. Sejak masuk sma, gue jadi bandel. Jadi suka bully orang disekolah. Nilai gue disekolah selalu kecil. Bahkan udah mungkin kurang lebih 3 kali mama dan papa dipanggil kesekolah, La. Gue ga tau gue kenapa. Mungkin, ya gue kekurangan kasih sayang kedua orang tua. Sejak sekitar 2 minggu yang lalu, gue divonis penyakit itu. Dan gue makin pengen bully orang pas mereka menunjukkan reaksi mereka pas tau gue sakit. Ohahah. Lo tau la. Cuma lo yang tau kalo gue sakit gini selain keluarga gue. Semua orang disekolah gaada yang tau. Okesip. VN ini kepanjangan ya? Maaf La."

Aku menyentuh pipiku yang terasa basah. Oh? Aku menangis kah? Ternyata, aku dan dia sama-sama punya real life yang kurang bagus. Tapi, rasanya aku pernah mendengar suaranya. Tapi, dimana? Entahlah.

ellapam : jujur sya. Gue nangis loh.

rasyadam : oh? maaf udah bikin lo nangis. :(

ellapam : gue ngerasain apa yang lo rasain. tapi bedanya. lo suka nge-bully, kalo gue suka di bully? hehe :"D

rasyadam : hah? lo suka dibully?

ellapam : iya. terus gue juga kekurangan kasih sayang orang tua. hehe :')

rasyadam : duh gue berasa apa gitu. gue orang yang suka nge-bully, lagi ngobrol sama korban pembullyan. Hoho.

ellapam : eh, kembaran lo itu kakak lo apa ade lo?

rasyadam : ade. beda 3 menit

ellapam : ohaha

rasyadam : eh, on rp lagi dong..

ellapam : oke. otw buka twitter ya. :)

toktoktok

"Ellaa.. Lo gapapa???" Teriak seseorang dari luar. Kakakku. Kak Yuda. Aku hanya terdiam. Tak lama, pintu kamarku terbuka.

"Kalau ada yang manggil nyahut dong." Ucapnya.

"Aku lagi butuh privasi kak.. Dan maaf ini kamar cewe.. Kalau mau masuk bilang dulu." Ucapku sensitif.

"Oke maaf. Tapi kata Bi Iis tadi dahi lo luka. Terus rambut lo ga diiket, kacamata ga dipake. Kenapa?" Tanyanya.

"Enggak kok kak. Gak kenapa-napa. Udah ah kak. Keluar dong." Ucapku.

"Oh, Lo ngusir gue La? Ok.. fine. Gue khawatirin lo, tapi sekarang lo malah ngusir gue. Gue sadar kok la, di keluarga ini jarang ada yang perhatiin lo! Makanya gue perhatiin lo. Gue kasian La. Lo selalu diem di meja makan. Gaada yang nanyain gimana kabar lo, atau semacamnya. Haha. Oke fine. Gue gabakal perhatiin lo lagi." Ucap Kak Yuda dengan sepihak.

Nyes.

Oh, Kak Yuda perhatiin aku gara-gara dia kasian sama aku? Oh? Tuhan, apalagi ini? Tentang apalagi ini?

Kak Yuda-pun keluar kamar. Membanting pintu kamarku dengan keras.

Aku terjatuh. Tak lama, air mataku sudah berjatuhan dengan derasnya.

Kak Yuda. Teganya dia. Oh Tuhan. Sabarkan aku..

Aku lalu bangkit dari tempatku jatuh terduduk tadi. Mengambil hp-ku lalu membuka Line. Membuka chat-ku dengan Rasya, oh, Taehyung maksudku.

ellapam : maaf kayanya gue ga bisa on dulu sampai besok. :>

Setelahnya aku langsung mematikan hp, dan tertidur di kasur sambil menangis.

Roleplayer's DiaryWhere stories live. Discover now