Roleplayer's Diary // 12

3.2K 249 5
                                    

Vella POV

Aku telah mengakui semuanya. Aku telah mengakui tentang aku cinta pada siapa dan aku melakukan untuk siapa juga aku yang berubah demi siapa. Dan, aku menceritakannya pada Nerd. Oh, Beautiful nerd aka Ella. Dan lagi, dengan pengakuan tersebut aku kini berjanji pada diriku sendiri. Aku tidak akan merubah sikap dan perilaku-ku hanya untuk seseorang yang aku cintai. Toh, kalau kita sudah susah-susah berubah dan ternyata orang yang kita harap melirik kita itu ternyata tidak balas mencintai kita juga.

Aku cinta sama Rasya. Love at first sight. Dan, pertama aku masuk ke sekolah ini, Aku adalah anak baik-baik, anak yang berprestasi, dan anak yang rajin belajar. Namun, Karena dibutakan oleh cinta, Akhirnya semua sifat aku itu berubah. Aku ga jadi baik-baik lagi, aku jadi bisa membantah orang tua, aku jadi kurang berprestasi, dan aku jadi malas belajar. Yang ada difikiranku hanya Rasya. Emh, ralat, bagaimana cara mendapatkan Rasya.

Tadi, kulihat banyak orang yang berlarian ke arah taman belakang. Kadang, siapa sih yang ga kepo kalau ngeliat hal gituan? Akhirnya akupun ikut keluar kelas namun tidak berlari. Karena aku hanya berjalan santai, ada seseorang yang berlari dan menabrak bahu-ku. Seseorang yang menabrak bahu-ku tersebut langsung menunduk dan meminta maaf padaku. Oh, Tuhan, aku jadi manusia paling ditakuti sepertinya disekolah ini. Baru hari ini aku merasa sangat menyesal dengan apa yang telah aku perbuat. Penyesalan selalu datang di akhir memang.

Kulihat, banyak orang berkerumun. Aku hanya memperhatikannya dari jauh. Kurasa, ada sebuah kejadian. Ketika ada seseorang yang baru meninggalkan kerumunan itu, Aku langsung bertanya. “Eh, ada apaan?” Tanyaku. Dan kurasa ini pertama kalinya aku bertanya kepada seseorang dengan nada yang lembut. Tidak penuh amarah. Dia terlihat speechless sebentar.

“Oh, Um, itu, kalau ga salah, Rasya pingsan.” Ucapnya terbata-bata dan ragu. Aku langsung terpaku. Kenapa Rasya bisa pingsan di sekolah? “Oh, oke.. Makasih ya..” Ucapku sambil tersenyum. Dia pun membalas tersenyum dengan ragu. Dan lagi-lagi sepertinya itu pertama kalinya aku mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Kuurungkan niatku untuk mendekati kerumunan tersebut. Lalu samar-samar aku mendengar seorang cowok yang berbicara dengan suara yang menghentak. Sepertinya dia frustasi. Siapa dia? Apakah dia Arsya? Lalu tak lama, keluarlah Arsya yang sedang menggendong Rasya dan diikuti oleh Ella dibelakangnya. Mereka pun langsung memasuki UKS, dan saat akan masuk UKS, beberapa anak PMR keluar sambil membawa tandu, dari situ, terdengar lagi teriakan Arsya. Akupun memutuskan untuk kembali ke kelas. Tak lama, datanglah Ella kedalam kelas. Dan dengan ga tau malunya aku langsung menghampiri Ella. Aku bertanya Rasya kenapa. Ga pake acara bisik-bisik. Dan ketika Ella menjawab Rasya sakit dan berada di rumah sakit, aku kaget. Kira-kira dia punya penyakit apa? Entahlah, Ella lalu menyuruhku diam karena katanya sebentar lagi guru akan datang. Aku pun duduk kembali tanpa menghiraukan tatapan-tatapan bingung dari murid-murid yang ada di kelas.

 Ella POV

Aku kaget. Jika Rasya bertambah parah, apa karena dia tidak diobati? Apa karena dia tidak ada yang memperhatikan? Oh, God.. Sembuhkan Rasya. Aku pun membalas pesan line tersebut.

 Ellapam : nanti pulang sekolah gue jenguk ke sana.

 Tak lama, guru pun datang dan, aku pun menyimpan hp-ku ke dalam tas.

***

Pulang sekolah, masih ada waktu sebelum aku harus masuk kerja. Aku lalu pergi ke Rumah sakit dimana Rasya dirawat. Oh ya. Aku berangkat bersama Vella.

Sesampainya di Rumah sakit, aku dan Vella langsung menuju ke kamar yang sudah diberitahu letaknya oleh Arsya. Dan, saat masuk ke dalam kamar, Rasya masih belum sadar. Dia masih terbaring di kasur rumah sakit.

Roleplayer's DiaryWhere stories live. Discover now