Take Me Home !

851 199 65
                                    


Pernahkah kau terbangun di suatu pagi
Dan merasa bukan dirimu yang sebenarnya?

- Lutfia Ihwani Umar




















Jadi Greyson membawaku ke puncak. Dan kutebak Greyson memang berencana untuk menggulingkan Austin ke jurang karena sekarang kami berdiri di ujung jurang menikmati warna hijau yang kontras dibawah sinar matahari.

Benar - benar pemandangan yang indah. Pohon - pohon besar menjulang tinggi dimana - mana.

Saat cahaya matahari mengenaiku, aku mundur beberapa langkah ke belakang merasa seperti terbakar. Cahayanya menusuk ke dalam mataku dan menyilaukan pandangan. Aku mengerjap - ngerjap dan mundur beberapa langkah ke belakang hingga masuk ke dalam bayangan- bagian yang tidak terkena sinar matahari.

" Yo, Greyson kau akan melakukannya atau aku yang akan melakukannya? "

Greyson berbalik. " Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya, " Greyson menunjuk Austin dan memberi kode.

Austin memegang camera video dan menghadapkannya ke kami berdua.

" Ready, " katanya.

Sebelum aku bisa bertanya untuk apa kamera itu, Greyson buka mulut. " Um, Lutfia- " Greyson mulai bicara. Aku memperhatikannya.

Greyson menunduk, meraih tanganku dan menggenggamnya. Aku menunggunya bicara lagi saat aku merasakan itu.

Hawa dingin mencekam berhembus di belakangku, menerbangkan beberapa helai rambutku yang terurai. Tapi ini bukan hawa sejuk yang seharusnya. Hawa ini begitu mencekam yang seharusnya tidak ada.

Aku berbalik, tapi aku tidak melihat apa - apa selain pohon - pohon lebat yang menjulang tinggi dan bayangan pohon yang kulihat sedikit menakutkan.

Greyson masih berbicara. Tapi aku tidak bisa benar - benar mendengarnya. Semua fokusku terfokus pada sesuatu di belakangku yang memperhatikanku di ujung sana, yang tidak bisa kulihat meski aku tahu dia disana, di balik bayangan hitam sebuah pohon tua nan besar.

Greyson masih berbicara padaku dengan menunduk menatap sepatunya dan senyum - senyum. Dia tidak sadar aku tidak mendengar satu katapun yang di katakannya dari tadi.

Greyson kemudian menatapku dan tersenyum.

Aku tidak bisa melakukan apa - apa selain membalas senyumannya. Kemudian hal selanjutnya yang kutahu, Greyson lepas menggenggam tanganku dan merogoh sakunya. Disaat yang bersamaan, aku mendengar seseorang membisikkan namaku.

Tapi itu bukan suara Austin ataupun Greyson.

Tubuhku refleks berbalik.

Tapi tidak peduli seberapa jauh mataku menjelajah mencari sosok yang baru saja membisikkan namaku, aku tidak menemukan apapun selain pohon - pohon yang lebat dengan bayangan hitam yang gelap di ujung sana, di bagian hutan yang tidak terkena sinar matahari.

Puncak memang tempat yang menyenangkan tapi sekarang aku takut.

Ada sesuatu disana yang menatapku
Yang aku tahu menginginkanku.

Aku mulai gelisah dan ketakutan setengah mati. Sebelumnya aku sudah meyakinkan diriku sendiri bahwa semua itu mustahil, tidak nyata, dan tidak mungkin terjadi.

Maksudku bagaimana mungkin hal tidak masuk akal yang hanya kulihat di mimpi bisa kulihat sekarang?
Berkeliaran diantara mereka yang hidup.

Seseorang tolong yakinkan aku sedang bermimpi.

The Author #Wattys2016Where stories live. Discover now