Hell No !!

440 106 19
                                    

Akankah kau mengerti?

- Lutfia Ihwani Umar














" By the way aku tidak akan mengatakan kata 'hamil' kalau kau tidak memakai baju kebesaran itu, " Austin menunjuk outfitsku dengan dagunya. Mulutnya tidak berhenti mengunyah makan siang. " Maksudku apa yang kau sembunyikan? "

Lebam, memar, sayatan...
Semua yang kudapatkan saat terbangun dari teror mimpi sialan itu.

" Jangan tersinggung, tapi bisa saja kan kau ham- AAAWW !! "

Jangan salahkan aku karena menendang kakinya di bawah meja.

Greyson menutup mulutnya dan menahan tawa di sampingku. Tapi tidak peduli seberapa berusahanya dia berusaha, tawanya tetap menggelegar.

" Kau mengucapkan kata 'hamil' lagi, next time bukan kakimu yang akan ku tendang. " aku menyekop makan siang ke mulut.

" Aku hanya merasa sedikit kedinginan akhir - akhir ini. " bisikku pelan tidak peduli apa mereka mendengarnya.

" Ditengah musim panas? Kau pasti bercanda, "

" Aku serius, Austin. "

Tangan Greyson di dahiku. " Kau merasa tidak enak badan? "

Aku menggeleng dan mengambil tangan Greyson dari dahiku. " Aku tahu ini aneh. Tapi akhir - akhir ini- " kata - kataku menggantung. Kasih tahu tidak?

" Don't hang your words like that, " Austin mengkopi kata - kataku.

Aku tidak merasa sebagai diriku sendiri akhir - akhir ini !!! Dengarkah kalian? Aku ingin mengatakannya, tapi kalian hanya akan menganggapku gila !!

" Lutfia, kau sakit? " Greyson memecah lamunanku.

Mulutku menganga bingung harus mengatakan apa. Kemudian mataku menangkap Annie disana dengan rambut dark brown-nya yang berkilau di bawah cahaya matahari. Aku memberinya kode kemari. Dan Annie berjalan menuju ke arahku dengan nampan makan siangnya.

" Hey, cewek seksi itu siapa? " Austin menengok ke Annie.

" Austin, " peringatku. " Kau mendekati sahabatku dan menjadikannya korban, aku tidak akan segan - segan membunuhmu dengan gaya psycopath. " aku memberi peringatan. Tapi seolah tidak mendengarku, Austin malah berdiri dan menarik Greyson.

" Hey, kau mau membawa Greyson kemana? " kupegang lengan Greyson agar tidak di tarik oleh Austin.

" Tenang, Greyson tidak akan kubawa pulang kerumah, "

" Kau mau apakan aku dirumahmu? " tanya Greyson.

" Mengikatmu di ranjang, "

" Austin! " tegurku.

Austin tertawa memperlihatkan gigi putihnya. " Joking. " kemudian tanpa kata - kata lagi dia menyeret Greyson hingga duduk di depanku. " Lihat? Aku hanya ingin membangun suasana di antara kalian berdua. "

" Membangun suasana untukku dan Greyson, atau membangun suasana dengan Annie? "

" Namanya Annie? "

Aku menggigit bibir. Seharusnya tidak kubilang.

" Annie Clayton, tepatnya. " Greyson menunjuk Austin dengan sendok.

Greyson duduk di depanku dan kusenggol kakinya. " Jangan ikutan, Greyson. "

Greyson tertawa lanjut memakan makanannya.

" Kenapa memanggilku? " Annie sudah duduk disamping Greyson. Aku menggeleng memberitahunya bukan apa - apa.

The Author #Wattys2016Onde histórias criam vida. Descubra agora