It Comes to me ?

400 107 25
                                    

Mungkinkah ini nyata?

- Lutfia Ihwani Umar















Rechap :

Jantungku berdetak jauh melebihi normal. Aku berbalik dan masih tidak menemukan siapapun bersamaku.

Tapi hatiku mengatakan lain.

Hatiku mengatakan sesuatu yang lain sedang bersamaku saat itu juga.

Kemudian suara gemuruh entah darimana terdengar. Kepalaku memutar mencari sumber suara. Mungkinkah ada orang?

Aku sudah lupa tujuanku dan pergi mengikuti sumber suara gemuruh itu.

Aku berhenti di toilet. Suaranya tepat dari dalam sana.

Aku menatap pintunya. Haruskah aku masuk?

>>>>><<<<<

Apa yang ada didalam?

Tapi tidak peduli seberapa banyak pertanyaanku aku tahu aku tidak akan menemukan jawabannya sampai aku masuk dan menemukannya sendiri.

Aku memegang gagang pintu toilet yang dingin.

Kutekan sedikit ke bawah dan mendorongnya perlahan. Pintu berdecit meraung nyaring ketika kudorong. Aku tidak berani melangkah masuk. Suasana toiletnya sama dengan toilet sekolahan lainnya. Aku tidak menemukan hal ganjal di dalam sana hingga aku menutup pintu.

Pintu belum tertutup sempurna.

Aku melihat sesuatu dipojok sana. Tapi aku tidak yakin itu apa. Aku bisa merasakan sesuatu di dalam menungguku mendorong pintu dan mendapatinya. Tanganku masih menempel di kenop pintu yang dingin. Aku bingung apa aku harus menuruti kata hatiku dan mendorong pintunya atau malah berjalan menjauh.

Aku tahu ini tidak berguna. Untuk apa memeriksa toilet? Tapi aku benar - benar merasakan sesuatu di dalam sana.

Aku membuang semua pertanyaan dan langsung mendorong pintu. Tapi perasaan itu, perasaan yang kurasakan hilang bersamaan dengan pintu yang kubuka.

Kali ini sungguh tidak ada apa - apa.

Tapi aku tidak buta. Mataku normal. Aku sungguh melihat sesuatu di pojok toilet. Aku yakin aku tidak salah lihat.

Aku mundur melupakan semuanya dan kembali ke tujuanku semula. Kelas Sejarah.

Aku berjalan gemetar dengan keringat dingin membasahi pelipisku mencari kelas Sejarah. C'mon, Lutfia. Kau tidak mungkin tidak mengenali highschool-mu sendiri. Tapi aku tidak bisa berpikir jernih jika aku panik dan ketakutan seperti ini.

Aku terus berjalan menyusuri lorong sekolah. Pemikiran tentang dimarahi guru karena terlambat masuk kelas sudah lama hilang. Pemikiran yang ada sekarang hanya menemukan manusia lain yang hidup disekitarku.

Apa mungkin aku bermimpi?
Mungkinkah aku jatuh tertidur dan mengalami ini?
Bagaimana caraku mengetahui ini nyata dan bukan bagian dari teror mimpi buruk yang selalu mendatangiku?

Jika ini mimpi,
Bagaimana mengakhirinya?

Aku sibuk berjalan saat koridor ujung sekolah berubah gelap. Aku berhenti. Aku tahu pasti sekarang masih pagi. Tapi entah kenapa suasananya seperti malam.

Ada sesuatu dibalik bayangan sana.
Di kegelapan itu.
Di tempat tak bercahaya.

Kemudian aku merasakannya lagi. Perasaan yang kurasakan saat aku tahu itu ada disekitarku. Dan kali ini aku merasakan-nya tepat didepan sana. Berdiri di bagian gelap koridor sekolah dan menatapku.

Meski aku tidak bisa melihat apapun aku tahu matanya sedang menatapku. Aku tahu itu.

Menatapku disana dengan tatapannya yang menginginkanku.

Saat itu juga aku yakin.

Dia nyata.
Dia disini.
Dia menginginkanku.
Dia akan mendapatkan apa yang di inginkannya.
Aku tidak bisa lari.

Seluruh tubuhku menegang. Jantungku berpacu dan kakiku gemetar hebat. Dia disana. Tepat di depanku.

Aku tidak tahu persis seperti apa bentuknya. Tapi perasaan ini.. Dia ada disana. Tepat disana!

Kupaksa kakiku mundur ke belakang.

Lampu koridor menyala mati lagi.

Napasku tersengal ketakutan. Tidak ada siapapun bersamaku. Ketika aku berpaling dan melihat ke jendela salah satu kelas, memang tidak ada orang. Meja dan bangku tersusun rapi tanpa satupun penghuni.

Tidak ada satupun murid. Mungkinkah aku bermimpi lagi?

Apa aku jatuh tertidur dan bermimpi?

Ini begitu buruk untuk sebuah kenyataan. Aku meyakinkan diriku bahwa aku mungkin bermimpi.

Yang menjadi masalah sekarang, bagaimana caraku terbangun dari mimpi ini?





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




VOTE & COMMENT

BIAR AKU TAHU KALIAN PERNAH KE SINI.

SO I COULD KNOW THAT YOU GUYS WERE HERE.

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

SEBARKAN CERITA INI !!!

- Lutfia Ihwani Umar











Follow »»»

Twitter : @Lutfia_Umar

Instagram : lutfia_ihwani_umar

The Author #Wattys2016Where stories live. Discover now