The Stranger

315 95 4
                                    

Aku tidak tahu apa yang di inginkan dua pria kekar ini. Tapi aku tahu sesuatu yang buruk akan segera terjadi padaku.

- Lutfia Ihwani Umar


















Rechap :

" Help !!! " aku berteriak, berusaha menarik diri dari lilitan lengan berotot pria brengsek ini.

Si bangsat yang melilitku, melilitku lebih kuat. Aku harusnya merasakan perih yang amat sangat karena dia menyentuh memar - memar biru di tubuhku.

Tapi aku melupakan itu semua dan terus berusaha menarik diri dari lilitannya, meski aku tahu itu sedikit mustahil karena tubuhnya yang besar dan berotot tidak sebanding dengan tubuhku.

Jantungku rasanya meloncat keluar saat si pria bermuka sayatan merogoh saku belakangnya dan mengeluarkan sesuatu yang membuat mataku melebar.

>>>>><<<<<

Pistol.

Pistol sungguhan.

Aku tidak pernah melihat pistol sungguhan selain di tv atau video game. Dan kali ini aku melihatnya tepat didepan mataku.

Aku masih tidak bisa percaya pistol yang kulihat di depan mataku adalah pistol sungguhan.

Kukira pria si bermuka sayatan akan menodongkannya tepat dikepalaku, tapi dia malah menodongkannya tepat kearah pemilik sepeda motor.

" Tidak! " aku melempar seluruh berat badanku melawannya dan kakiku menyentuh lututnya hingga bergeser sedikit saat bunyi tembakan terdengar.

Aku tidak begitu berat dan kuat untuk menjatuhkannya, tapi aku berhasil membuatnya kehilangan keseimbangan dan tembakannya menyeset dari target.

Aku tumbang ke aspal area konstruksi yang kasar.

Aku tumbang dengan keras. Telapak tanganku menggosok aspal kasar, membelah kulit dan mengucurkan darah. Waktu melambat dan telingaku berdengung. Tembakan pistol diluncurkan tepat disamping telingaku hingga berdengung.

Aku tidak mendengar apapun selain dengungan.

Tapi dari gerakan mulut, aku tahu pria si bermuka sayatan meneriakiku, " You bitch! "

Aku tidak tahu kenapa aku menyelamatkannya. Pengendara sepeda motor yang sama sekali tidak kukenal yang mungkin saja ingin melukaiku sama seperti mereka.

Tapi hatiku mengatakan dia yang akan menyelamatkanku.

Meski dia bisa saja salah satu dari mereka, aku yakin dia bukan. Dua pria bangsat tadi mengancungkan pistol kearahnya. Jika dia bagian dari tim, mereka tidak akan mengancungkan pistol seperti itu.

Kemudian si pria berambut hitam panjang merogoh saku belakangnya dan mengeluarkan pistol yang sama yang dimiliki si pria bermuka sayatan.

Pistolnya ditodongkan tepat kearahku yang sedang tersungkur tidak berdaya diatas aspal. " Jika kami tidak bisa memilikimu, maka tidak ada yang bisa. "

Ujung pistol tepat ditodongkan di depanku. Aku tidak bisa berkutik. Tubuhku rapuh dan remuk penuh dengan luka. Belum lagi luka - luka sebelumnya yang membantu membunuhku perlahan.

Aku berpaling menutup mata dan pasrah.

Mungkinkah ini akhirku?








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




VOTE & COMMENT

COMMENT yang banyak, aku suka dapat comment.

BIAR AKU TAHU KALIAN PERNAH KE SINI.

SO I COULD KNOW THAT YOU GUYS WERE HERE.



VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE




SEBARKAN CERITA INI !!!

- Lutfia Ihwani Umar










Follow »»»

Twitter : @Lutfia_Umar

Instagram : lutfia_ihwani_umar

The Author #Wattys2016Onde histórias criam vida. Descubra agora