Home Sweet Home

327 85 0
                                    

Numpang lewaaat :D haha, oke akan kulakukan dengan cepat sebelum feelnya lenyap :D

Jadi gini.. ' The Author ' masuk ke daftar bacaan Young Adult Reads, Safe Love, Horror-Romance, dll yang stickernya ada di cover The Author.

Yay okay aku pergi sebelum di demo :D

Selamat membacaaa




























Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan hingga tidak mau terlibat dengan polisi lagi, Peter?

- Lutfia Ihwani Umar


















Rechap :

" What? How do you guys even know each other? "

" Aku hanya memberinya tumpangan pulang mengingat rumahku hanya berjarak beberapa blok dari sini. " kata Peter acuh tak acuh dan kedua tangannya dimasukkan ke saku. (Mungkin mencegah uangnya lompat :D haha).

Aku menatap Peter terkejut. Dia tidak pernah bilang kalau rumahnya dekat sini.

" Kau mengendari sepeda motor, kan? " tanya Greyson.

" Lalu? "

" Lola pulang ke rumah dengan sepedamu? "

" Um, sepeda motor tepatnya. " celahku di tengah percakapan mereka berdua.

Tapi mereka mengacuhkanku seolah aku tidak berdiri disana.

" Well, aku tadi berencana untuk memberinya tumpangan digendong. " Peter mulai bercanda dan Greyson memanas.

Greyson memeriksaku dari atas ke bawah, memeriksa tanda - tanda bahwa aku patah atau semacamnya. Padahal aku hampir saja patah dipeluknya.

" Kenapa tanganmu seperti itu? " tanyanya menarik kedua tanganku keluar dari saku kardigan.

Mata Greyson membesar. " Apa yang terjadi? " tanya Greyson panik melihat kedua tanganku.

>>>>><<<<<

" Aku jatuh. It's really not a big deal. " aku menarik tanganku kembali dan menyembunyikannya dibelakang.

" Jatuh dari sepeda? " tanya Greyson.

Sepeda motor tepatnya.

" Kau menjatuhkannya?! " tanya Greyson ke Peter. Suaranya mulai meninggi.

" Hari ini dia lebih aman di sepeda motor bersamaku daripada ditempat lain. "

" Ini bukan salahnya, " kuyakinkan Greyson. " Resiko cheer captain. Kau harus siap terbang dan siap jatuh. " bohongku.

Kuharap Greyson tidak menyadarinya bahwa itu bukan resiko cheer captain tapi resiko jatuh cinta, siap terbang dan siap jatuh.

Ngomong - ngomong, itu juga masuk akal untuk resiko cheer captain. Kau harus siap diterbangkan dan siap jatuh jika saja ada sedikit kesalahan.

Jadi kuharap Greyson tidak menemukan cela bahwa aku sedang berbohong.

" Itu masih belum menjelaskan kenapa kalian pulang- " Greyson memeriksa jam di ponselnya. " Jam tujuh, ma-lam. "

Aku berhenti bernapas, mataku membesar.

Sudah malam? Kau pasti bercanda!

Aku melirik ke jendela disampingku dan membuka sedikit gorden.

The Author #Wattys2016Where stories live. Discover now