11

3.1K 80 10
                                    

Rencananya hari ini setelah daftar ulang akan curhat-curhatan.

Aku sudah ada di sekolah, semua anak mengantri. Sedikit-sedikit maju dan sekarang giliranku.

"Ini bu..." aku menyerahkan raporku. Ibu guru menerimanya dan menulis kelas yang akan kutempati.

"Kamu kelas 9-C" ucap ibu. Aku keluar barisan itu.

Sylvi dan yang lain menghapiriku.
"Kamu kelas 9 apa?" tanya Sylvi dan yang lain menunggu jawabanku.

"9-C" balasku. Aku dan yang lain pun berjalan keluar.

"Oh, sama kaya Mala dan Nurul dong" tambah Salsa.

"Iyah, ada temen" ucapku senang.

Aku, Mala, Nurul kelas 9-C. Salsa, Sylvi, Lani kelas 9-A. Fifi kelas 9-E. Beta, Eca kelas 9-D. Kalau Nanda kelas 9-B. Dan Rere keluar dari sekolah ini.

Sekarang kita akan curhat-curhatan nih satu sama lain harus jujur. Ini kita ada di rumah Beta sebenernya kita nggak mau, tapi Beta maksa sih soalnya di rumahnya nggak ada siapa-siapa. Cara mulainya sediain kaleng yang ditutup dan dilubangi sedikit, di dalam kaleng itu ada kertas kecil yang bertulis nama kita masing-masing.

"Ayo kocok, siapa yang pertama" ucap Eca antusias. Nurul mengocoknya dan yang pertama Mala, terus Sylvi, aku, Eca, Salsa, Beta, Lani, Nurul dan terakhir Fifi.

Cerita Mala.
"Aku waktu itu putus dari Reon, dan aku pacaran sama Fiad adik kelas itu, tapi aku nggak tau mukanya. Aku mau nolak tapi kasihan, aku pacaran sama dia seminggu terus putus. Aku balikan sama Reon beberapa kemudian aku putus. Dan beberapa minggu kemudian aku dikenalin sama temenku ke Andre hingga aku pacaran sama dia sampai sekarang, dia kelas 1 SMA".

"Wah aku nggak nyangka La" komen Beta. Yang lain pun memberi komentar juga termasuk aku.

Cerita Sylvi.
"Beberapa minggu yang lalu aku nubruk terus dia nanya keadaan aku dan dia minta pin bbm aku, aku kasih sama dia setiap hari aku suka chat hingga aku ketemuan sama dia di Puri Mall. Aku nggak berduaan tapi aku ngajak Tiana dan yang aku tubruk juga bawa temannya. Disitu aku ditembak sama dia, terus aku nerima kan aku juga suka. Nama dia Dio. Sorry kalau aku nggak cerita".

"Cie... Mana dong traktirannya. Lain kali kita ajak juga yah?" ucap Salsa. Yang lain msngut-mangut setuju.

Cerita aku.
"Aku bingung mau cerita apa, soalnya biasa-biasa aja. Gini aja, aku waktu itu ikut sama Sylvi nemuin Dio. Dio kan bawa temannya. Aku dianggurin sama Sylvi, teman Dio juga diabaikan. Jadi kita ngobrol-ngobrol walaupun orangnya dingin tapi dia seru blak-blakkan kalau sama aku, aku juga gitu blak-blakkan sama dia. Aku nyaman dan kaya beda gitu, aku nggak tau suka atau enggaknya. Lagi pula aku masih belum bisa move on dari Dafa, aku nggak mau misalnya nanti Reval itu jadi pelarian aku, pokoknya aku bingung".

"Wah ganteng mana Dio sama Reval?" tanya Nurul.

"Yah ganteng Reval dia itu ada keturunan bule, matanya biru laut, rambutnya hitam, kulit putih, pintar ok lah pokonya. Tapi aku sukanya sama Dio karena sikapnya nggak dingin kaya Reval" terang Sylvi.

"Wah, kalau gitu terima aja kalau dia nembak kamu Na" ucap Lani.

"Emang dia suka gitu?" tanyaku. Mana mungkin.

"Semoga aja Na, aminin aja" ucap Sylvi. Aku mengangguk.

Cerita Eca.
"Aku juga sama kaya Tiana bingung juga. Mau cerita apa coba? Kan kalian tau sendiri aku udah punya pacar tapi putus. Sekarang aku ingin fokus sama sekolah"

"Yah bagus, aku dukung kalau yang itu" komenku. Dan yang lain mangut-mangut.

Cerita Salsa.
"Yah aku sekarang belum pacaran, tapi aku lagi suka sama seseorang. Seseorang itu adalah Juna. Udah gitu aja ah".

"Kok dikit sih" ucap Sylvi.

"Cie... Cie... Cie..." goda semua.

Cerita Beta.
"Aku juga nggak tau cerita apa, pokoknya lagi deket aja sama temen ngaji di greja. Namanya Calvin udah!"

"Ehmm ternyata..." goda Lani.

Cerita Lani.
"Aku udah punya pacar namanya Fajri, aku pacaran sama dia baru 3 bulan".

"Kok dikit sih lan" kepo Eca.

"Emang segitu" balas Lani.

Cerita Nurul.
"Aku malu ceritanya juga. Ehmm aku tuh suka sama kak Ghifar, kakak kelas di Marching band kan aku ikutan pas gitu lihat dia. Aku cari tau tentang dia. Oh iya waktu itukan aku lomba ada dia juga. Dia kayanya lelah lagi tiduran gitu. Terus aku foto dari kejauhan terus yah aku foto dia dari samping"

"Wah gila masa difoto, dasar alay" ucap Beta.

"Biarin wleee" ucap Nurul sambil menjulurkan lidah.

Cerita Fifi.
"Aku waktu itu dijodohin sama teman-teman sekolah hingga akhirnya aku pacaran sama dia. Dan sekarang aku putus. Dan aku mencintai Rasya tapi dia... Menjauh gara-gara si Fiad itu. Aku menyesal... Hiks... Hiks... Hiks...".

"Udah jangan sedih..." ucap kita semua bergiliran.

"Hiks... Tapi aku cinta banget sama Rasya hiks..." jawab Fifi.

"Kamu harus bisa move on ok" ucapku merajuk.

"Iya tapi... Aku tuh selalu ...hiks... gagal mulu... Hiks..." balasnya sendu.

Aku sedih melihat Fifi seperti itu. Makanya aku nggak mau mencintai aku lebih baik dicintai. Karena cinta bertepuk sebelah tangan tuh sakit banget kaya aku waktu itu suka sama Dafa tapi... Dia tidak suka. Sakit. Yang aku rasakan. Semoga kita semua bisa mendapatkan yang terbaik. Amin.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Dikit aja yah...

Jangan lupa vote sama comentnya yah. Terimakasih...

Bye...

PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang