19

1.8K 64 1
                                    

Pov Sylvi

Astaga gimana ini? Aku udah mondar-mandir kaya istrikaan, tapi belum dapat ide. Gara-gara kakakku merebut handphone-ku. Gimana kalau nanti aku dipanggil lemah? Terus nanti dia besar kepala gara-gara ditangisin sama aku. Pikir... Pikir... Apa aku kirim pesan ke Tiana? Tapi... Aku nggak enak masalah waktu itu. Lagi pula sekarang kan sekolah libur.

Pov Author

Drrt drrt drrt

Tiana membuka handphonenya.

Dari Sylvi. Dia melirik Dio dan Reval.

"Kenapa liatnya gitu? Emang dari siapa?" tanya Dio.

"Ini.. Dari.. Sylvi" balas Tiana.

"Buka aja" suruh Reval. Tiana pun membukannya.

Na maafin aku yah? Boleh nggak kita ketemuan..?

"Pesan apa?" tanya Dio.

"Nih baca" Tiana menyodorkan Handphonenya pada Dio dan Reval.

"Bagus" ucap Reval, dia menutup bukunya dan membernarkan duduknya.

"Maksudnya?" tanya Dio dan Tiana bergiliran.

"Gini yah, dia kan mau ketemuan? Gimana kalau sekalian jelasin aja?" ucap Reval.

"Bener" ucap Dio semangat.

"Tapi gimana caranya?" tanya Tiana.

°°°

Tiana sedang duduk sendiri, menunggu Sylvi. Tadi Reval, Dio nyamar dan duduk di tempat yang agak jauh dikit. Sylvi sudah datang.

"Hay Na, maaafin aku yah?" ucap Sylvi sambil duduk.

"Tak masalah, aku kan sudah maafin kamu Syl" ucap Tiana santai. "Tapi... Kamu ngajak aku kesini mau apa yah?" ucap Tiana.

"Makasih, jadi... Gini" ucap Sylvi sambil membenarkan duduknya.

"Sebelum kamu cerita lebih baik kita pesan dulu?" ucap Tiana.

"Ok boleh" balas Sylvi.

"Mba.." panggil Tiana.

Mba itu pun datang. "Mau pesan apa?" tanya mba itu ramah.

"Ini aja" ucap Sylvi.

"Aku juga, samain aja mba.." ucap Tiana. Mba itu pun pergi.

"Jadi.. Gini yah, Dio sms aku pokoknya intinya minta maaf, aku bales aja. Aku bilang 'aku mau putus' terus dia bales 'maafin aku, semua ini bisa aku jelasin' aku bales ke dia ngirim pesan kosong. Terus..

"Ini" ucap pelayan itu, memotong ucapan Sylvi.

"Makasih" ucap Tiana dan Sylvi bersamaan. Mba itu pun berlalu pergi.

"Terus..

"Hay kalian berdua disini? Ikut gabung boleh?" ucap Beta. Tiana dan Sylvi mengangguk.

"Kamu kenapa Na?" ucap Beta, yang melihat Tiana tertawa.

"Nggak.." balas Tiana bohong. Sebenernya Tiana ketawa gara-gara muka Sylvi.. Setiap dia bicara pasti dipotong mulu.

"Oh" ucap Beta, sambil mengangguk-ngangguk. "Kalian lagi ngapain disini?" tanya Beta.

"Nggak tau, Sylvi yang ngajak tanya aja sama Sylvi" ucap Tiana sengaja. Yang langsung di tatap tajam Sylvi.

"Emang apa Syl?" tanya Beta.

"Nggak tau, aku jadi lupa" ucap Sylvi pura-pura.

"Gimana sih ini anak" ucap Beta.

°°°

Sedangkan di sisi lain Dio kesal, gimana caranya? Kalau ada Beta begini?

"Santai aja kali bro" ucap Reval sambil menepak pundak Dio.

"Santai-santai, gimana nih?" sungut Dio.

"Yang buat straregi siapa? Gue kan? Tenang aja gue punya kok caranya" ucap Reval.

"Ya ya ya, cepet dong! Gimana?" ucap Dio.

"Lo keluar aja dari sini, samperin sono" ucap Reval.

"Lo gila hah!!?" ucap Dio yang masih asyik menatap Sylvi.

"Ya udah terserah lo aja" ucap Reval.

"Ok gue kesana" ucapnya kesal.

°°°

Dio segera menuju Sylvi, Tiana dan Beta berada.

"Kalian berdua liatin apa sih?" tanya Sylvi, melihat ke arah yang di lihat Tiana dan Beta.

"DIO!!?" ucap Sylvi. Dia lansung pergi namun segera di tarik tangannya oleh Dio.

"Jangan pergi" lirih Dio.

"Lepas!!?" teriak Sylvi.

Tiana dan Beta meninggalkan mereka berdua, mereka pergi ke tempat Reval.

"Aku bisa jelasin, duduk dulu" ucap Dio. Yang di turuti Sylvi.

"Jadi yang waktu itu adalah Vina, sepupuku. Dia minta aku untuk jalan-jalan kan dia tinggal di Bali, gitu Syl" jelas Dio.

"Nggak percaya dan nggak mau tau!" ucap Sylvi.

"Kamu nggak percaya? Itu..." ucap Dio sambil menunjuk.

"SELINGKUHANMU KAN!!?" teriak Sylvi.

"Bukan.." tegas Dio.

"Maaf kak, aku telat" ucap Vina.

"Nggak pa-pa, duduklah" ucap Dio.

"Ini kak Sylvi?" ucap Vina.

"Yah Vin" balas Dio.

"Kak Sylvi salah paham, aku ini sepupunya. Lihat nih.." ucap Vina menyodorkan sebuah photo keluarga besar. Sylvi mengambilnya.

"Percaya?" ucap Dio.

"Maafin aku yah?" ucap Sylvi.

"Ada syaratnya" ucap Dio licik.

"Apa?" balas Sylvi polos.

"Kamu jadi pacar aku lagi" ucap Dio.

"Kalau itu sih..

Reval, Tiana, dan Beta pun datang.

"Pasti mau dong" ucap Tiana memotong.

"Pastilah" ucap Beta menggoda Sylvi.

"Gimana?" Ucap Dio.

Sylvi mengangguk setuju.

"Cie.." ucap semuanya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Cie yang balikan.. Traktir dong..
Semoga Sylvi dan Dio bersama yah?

Makasih banget yang mau vote sama coment. Makasih yang mau baca ini cerita. Saya tau ini cerita bukan tentang persahabatan. Terus gimana lagi coba? Judulnya mau apa? Terserahlah yah. Silakan kalian berimajinasi pemain-pemain yang ada di sini mukanya kaya siapa.

Jangan lupa vote sama coment. Makasih...

Bye...

PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang