Tamat (1)

3.8K 63 2
                                    

Haiii

Cerita ini absurd banget, jadi lebih baik akan saya selesaikan dibagian ini, takutnya kalau terus lanjut nggak tau nanti alurnya gimana. Kalau ada waktu dan mood nya lagi bagus akan diperbaiki cerita ini.

Sekian dulu yah, terimakasih.

°°°

Selesai semua urusan, dari mulai ulangan-ulangan latihan untuk UN sampai mencapai final yaitu UN. Rencana hari ini untuk anggota dari grup GC akan menghabiskan waktu bersama ke salah satu mall terdekat dari rumah mereka semua. Sekarang di depan mall sudah ada Tiana dan Sylvi, mereka berdua sedang chat di grup untuk tau keberadaan teman yang lainnya, sesekali juga mereka berdua melihat keselilingnya. Mereka berdua terus saja mengoceh kepada teman di grup, gimana tidak mengoceh mereka berdua sudah menunggu selama 1 jam lebih! Sudah pegal untuk berdiri, mau duduk nanti dikira pengemis. Orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mall memperhatikan Tiana dan Sylvi dengan tatapan yang mengartikan 'ngapain disitu? Nggak punya duit untuk masuk?' begitulah pemikiran orang tentang mereka berdua.

Grup: GC line..

Tiana: kalian kemana sih!!!??? Lama banget! Ini aku sama Sylvi lagi nungguin kalian tau!

Beta: ia bentar aku sama semua lagi dijalan.

Sylvi: terus aja dijalan, kapan nyampenya!!?

Nurul: kalem aja kalee.

Tiana: mau kalem gimana!? Kita disini kaya patung! Udah nungguin kalian semua sampai 1 jam lebihhh!!!

Lani: ia tunggu.

"Tianaaa Sylviiii" suara menggelegar seperti petir di siang bolong, membuat yang dipanggil mencari asal suara. Benar dugaan mereka, Mala lah yang datang. Suara khas milik Mala.

Tiana dan Sylvi pun saling berpandangan, melihat sahabatnya sudah mempermalukan mereka berdua. Gimana tidak malu, suara milik Mala begitu kencang membuat mereka bertiga jadi pusat perhatian setiap pasang mata.

Mala pun menghampiri Sylvi dan Tiana. "Kalian kenapa? Seperti malu" ungkapnya, memang mereka berdua sangat malu. Pusat perhatian masih tertuju pada mereka bertiga.

"Tidak papa" ucap Tiana dan Sylvi bersamaan.

"Kalian kompak yah" ucap Mala kagum, tentu saja kompak. Kompak untuk kebaikan bersama, masa mereka berdua harus jujur apa alasan aslinya. Tiana dan Sylvi hanya tersenyum penuh makna pada Mala.

"Kamu sendiri?" tanya Tiana mengalihkan pembicaraan.

"Tidak,

"Terus dengan siapa? Kakak? Mama? Atau?" tanya Sylvi memotong ucapan Mala.

"Aku kan belum selesai bicara, makanya dengerin dulu jangan motong mulu" ucap Mala sedikit kesal, Sylvi hanya tersenyum malu.

"Jadi_

Lagi lagi ucapan Mala dipotong, tapi bukan oleh Tiana ataupun Sylvi melainkan pacarnya Andre, pacar waktu itu. Pasti kalian mengira mereka awet yah? Salah! Sempat beberapa waktu yang lalu Andre sama Mala putus. Kalian tau karena apa? Karenaa... Andre itu pacaran lagi sama yang lain, maksudnya selingkuh. Kata yang sedikit susah dilakukan oleh orang setia, dan mudah untuk orang yang NGGAK setia, kata yang mudah diucapkan namun begitu sangat menjijikan. Semoga kita semua nggak akan pernah mengalaminya amin. Eh balik ke topik, Setelah putus dari Mala katanya Andre sakit sampai harus dirawat, Andre nembak lagi Mala, karena Mala kasihan dia menerima Andre lagi. Andre pun menyesal karena selingkuhannya itu begitu manja tidak seperti Mala. Sudahlah balik ke topik yang pertama.

"Ini aku sama Andre" digenggam tangannya Mala oleh Andre. "Kalian?" ucap Mala agak sedikit meledek sih untuk orang sensitif seperti Tiana dan Sylvi.

"Berdua dong" ucapnya bersamaan sambil saling merangkul dan menaikan alisnya. Begitu kompak.

Andre dan Mala hanya cekikikan. "Kalian kenapa? Iri?" tanya Sylvi.

"Nggak kok" ucap Mala dan Andre.

Tak lama kemudian teman-teman yang lain datang juga termasuk Reval, Dio, Rian (gebetan Fifi).

Mereka semua saling bercengkrama, tertawa bahagia bersama hingga tidak terasa mereka semua sudah berada di lantai tiga, tempat dimana mereka tuju yaitu bioskop. Sebelum membeli tiket mereka berdiskusi dulu untuk mau menonton film apa. Kalau laki-laki nurut-nurut aja, terserah apa kata perempuan. Sebenarnya aku malas berdebat, inginnya sih kaya cowo terserah, tapi nanti mereka mau nonton yang aneh lagi. Ucap Tiana dalam hati.

"Jadi mau nonton apa nih?" tanya Tiana tidak mau bertele-tele.

"Kalau tentang horor, mungkin nggak terlalu seru nanti kita tegang lagi" ucap Beta memberi saran.

"Gimana kalau romance?" tanya Nurul. Yang dapat anggukan dari semua.

"NGGAK"  teriak Tiana tegas.

"Kenapa? Kan biar baper" ucap Fifi.

"Nanti tuh nangis-nangis, mending komedi ketawa-ketawa" ucap Tiana memberi alasan.

"Please dong, kita kan sering banget nonton komedi Tiana" ucap Salsa sedikit kesal.

"Yasudah lah terserah kalian, padahal lebih baik aku diam lagi pula ngasih saran nggak dipakai" gerutu Tiana kesal, kalimat terakhir sengaja Tiana pelankan entah terdengar atau tidak.

Kami semua pun menuju kasir pembelian tiket.

"Kamu tidak suka?" tanya seseorang yang Tiana tau suaranya.

Tiana hanya tersenyum kecut kearah Reval.

"Tidak masalah, lain kali mungkin kita nonton komedi" ucap Reval memberi Tiana semangat.

Lagi-lagi Tiana hanya tersenyum, tidak bisa menjawab setiap ucapan lembut dari Reval.

Tiana memang beriringan berdua dengan Reval. Seperti Sylvi dengan Dio, Fifi dengan Rian, Mala dengan Andre sedangkan Lani, Beta, Salsa, Eca berempat. Sebenarnya tadi Tiana beriringan dengan Lani, Beta, Salsa dan Eca namun mereka berempat sengaja mempercepat jalannya, karena Reval ada di belakang Tiana.. Reval pun mempercepat langkahnya jadi mereka berdua beriringan.

Setelah membeli tiket dan Snack untuk nonton, sekarang mereka akan memasuki ruangan bioskop.

Posisi duduk.

   ↓         ↓        ↓        ↓         ↓         ↓
Lani Beta Salsa Eca Tiana Reval

  ↓       ↓       ↓      ↓         ↓         ↓
Dio  Sylvi  Fifi  Rian  Mala  Andre

Film pun akan segera dimulai, jenjen...

Rata-rata penonton disini yang berpacaran, dan sungguh membuat  Tiana maupun Lani, Beta, Salsa, dan Eca gerah. Tapi apalah daya bagi yang terbiasa apa-apa sendiri tanpa bantuan yang namanya pacar. Memang Tiana ada Reval tapi tetap saja Tiana menjaga komitmen yang ia buat susah payah.

Air mata penonton pun mulai bercucuran saat, pemain pria kecelakaan dan koma pemain wanita terus berlinang air mata. Menurut pemain wanita dialah penyebab kekasihnya terbaring koma, pria itu kecelakaan saat wanita memintanya untuk menjemput di rumah sahabat wanita, namun film menakdirkan pria koma.

Sampai ada yang sesenggukan, meluk temennya, pacarnya(oh no!).

Namun saat sang pria siuman, wanita tetap saja menangis.. Dia tidak tega melihat sang kekasih harus terbaring lemah. Namun endingnya seru saat pria pulang disambut hangat oleh keluarga wanita dan mereka akan merencanakan pernikahan. Tamat...

Sedih pun mulai hilang, saat tau happy ending.

Semua mulai keluar, sekarang mereka semua akan menuju toilet sebelum makan siang di salah satu Resto disini.

♣→♣→♣→♣

Semoga kalian semua puas dengan hasil kerja saya, saya akan berusaha semampu saya membuat ending yang baik, mungkin tidak terlalu absurd dari part-part yang saya buat, ini akan lebih mendingan lah. Ini baru tamat ke 1 nanti ada tamat 2 nya atau tamat sampai no yang saya inginkan, soalnya ini udah 1000 kata kurang lebih. Jadi nanti akan lanjutin lagi lain waktu.

Makasih

♥♥♥



PERSAHABATANHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin