21

1.9K 62 2
                                    

Selesai sholat kita semua, main handphone, ngobrol, ngemil, nonton tv, dan bla bla bla..

08.00 wib

Kita semua beres-beres akan pulang.

"Lan aku pulang yah?" pamitku. Dia tidak membalasku, tapi memanggil mamanya.

"Ma... Ma..." teriak Lani. Mamanya datang.

"Ada apa sih Lan.." kesal mamanya, yang masih memakai mukena, karena tadi mamanya baca Al-Quran.

"Ini ma, temenku mau pulang" ucap Lani.

"Iya tan kita semua mau pamit pulang" ucap Reval.

"Kenapa nggak nginep? kan besok libur" ajaknya merajuk.

"Iya sih tan tapi.. Kan belum izin" ucap Eca.

"Ok kalau kalian mau pulang, silakan" ucap mama Lani.

Satu persatu kita cium tangan mama Lani. Dan.. Kita keluar.

"Eh tunggu" ucap Nurul.

"Ada apa sih Rul? Cape tauuu" kesal Beta.

"Iya aku tau, tapi..

"Tapi apa lagi sih? Hahh. Ayo ke mobil" ucapnya sambil berjalan menuju arah mobil.

"Kok.." ucapnya terpotong, karena mobil kakaknya Lani NGGAK ADA!!?

"Iya yah" ucap Salsa.

"Terus gimana nih?" ucap Sylvi.

Lani keluar rumah dengan mamanya.

"Eh Lan" ucap Nurul.

"Sorry banget yah?..

"Sorry kenapa?" potong Sylvi.

"Denger dulu makanya" ucap Dio yang mendapat tatapan tajam Sylvi.

"Jadi gini, kakakku pergi tadi soalnya mertua perempuannya sakit" ucap Lani.

"Iya tante juga minta maaf" ucap mamanya dan langsung masuk ke rumah.

"Jadi gimana dongg??" ucap Eca.

"Nggak tau" ucap Mala, yang sedari tadi diam.

"Kalau Sylvi-ku bareng aja sama abang Dio" ucap Dio sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Astagfirulloh

Lebay

Jijik

Syl kok punya pacar kaya gitu

Itu yang aku dengar, malas aku berbicara. Denger omongannya Dio jadi ingin muntah.

"Biarin" ucap Dio santai.

"Naik apa coba?" tanya Sylvi.

"Naik mobillah, tuh" ucapnya sambil nunjuk mobil punya Reval.

"Woy itu mobil gue" ucap Reval sambil menepuk pundak Dio.

"Iya gue tau, numpang bolehkan?" ucap Dio.

"Apaan mobilnya Reval, yang kamulah" ucap Sylvi.

"Iya bener yang cocok disitu tuh..

"TIANA!!" ucap semua serentak memotong pembicaraan Beta. GILA, jadi salting kan? Kalau gini.

Aku yang sedang minum, langsung tersedak.

"Apaan sih!!?" ucapku membentak. Sedangkan Reval santai.

"Gak usah malu kaliii" ucap Nurul.

"NURULLLLL" teriakku, nih anak gila kali yah? Nyebelin banget sih!?

"Iya jangan gitu kaliii.." ucap Nurul ikut-ikutan. Arrgghh

"Sudah, katanya mau pulang" ucap Mala melerai.

"Aku udah minta jemput, nanti Sylvi bareng aku" ucap Dio.

"Aku juga" ucap Fifi.

"Sama" ucap Beta dan Nurul bersamaan.

"Aku juga, Eca bareng sama aku yah" ucap Mala.

"Tuh ayah aku, aku pulang duluan yah. Byee" teriak Salsa sambil pergi.

"Byee" ucap semua.

"Aku?" tanyaku, kan semua keluargaku pergi, di rumah aku sendirian. Gimana? Siapa yang jemput coba?

"Tuh" ucap Nurul, Menunjuk Reval.

"Nurullll" teriaku.

"Aku sama kamu aja yah Syl?" ucapku merajuk tapi...

"Noooo!?" teriak Dio.

"Kamu sama aku aja" ucap REVAL. Dia menarik tanganku menuju mobil. Aku kaya disihir, lansung nurut. Haha.

"Cieee" teriak semuanya.

Aku masuk mobil dan duduk di belakang, bersama Reval. Aku mau buka kaca tapi susahh. Anak polos namanya juga. Hahaha. Reval pun membantu aku membuka kaca mobil.

"Makasih" ucapku, dan melihat teman-temanku.

"Byee, aku duluan. Awas kalian semua liat pembalasanku nanti" ucapku mengancam sambil melambaikan tangan.

"Cie, seneng tuh.. Bukan marah" ucap Fifi.

"Fiii"

"Assalamualaikum" ucapku bersama Reval bersamaan.

"Wa'alaikum salam" ucap semua membalas.

Mobil pun melaju, dan kita berdua tidak saling bicara.

Sekarang sudah sampai di depan rumahku.

Aku membuka pintu mobil. "Makasih udah nganterin" ucapku, sambil keluar mobil, dan menutup pintu mobilnya.

"Yah" ucapnya singkat. Mobil pun berlalu pergi.

Aku pun segera masuk rumah. Di runah aku sendiri kan semua keluargaku pergi tadi saat aku pergi ke rumah Lani.

"Assalamualaikum" tidak ada yang menjawab, tentu saja kan tidak ada siapa-siapa. Biar nggak takut.

Aku segera ke kamar untuk mandi dan ganti baju. Terus sholat isha dah sholat isha, tidur deh..

°°°

Tengggg

Siapa? Malem-malem gini. Tapi kalau hantu gimana? Jangan penakut Tiana.. Jangan.. Buka pintu sekarang kebawah.

Sepi.

Sekarang aku sudah berada di depan pintu, sebelum buka liat dulu jendela takutnya...

Itu kan.. REVAL?

Mana mungkin Reval datang. Aku buka pintu. Dan memang benar.

"Ada apa yah Rev?" tanyaku. Aku sengaja tidak menyuruhnya masuk. Ini kan udah malem, nggak baik lah.

"Ini" dia menyodorkan HANDPHONE-KU kenapa ada di Reval? "Ketinggalan di mobil" tambahnya lagi. Seperti dia tau pikiranku.

"Oh makasih, maaf aku nggak nyuruh masuk" ucapku jadi nggak enak.

"Sama-sama, nggak masalah. Aku pulang yah?" ucanya.

"Ok, hati-hati" berbasa-basi.

"Kamu juga" ucapnya tersenyum.

"Kenapa? Ksn di rumah" ucapku heran. Adanya juga yang pergi kali.

"Di rumah sendirian kan?" ucapnya yang sudah di dalam mobil.

"Iya, oh iya ngerti" ucapku baru tau maksudnya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Mobil pun pergi.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Udah dulu yah di marahin nih nulis mulu. Jangan lupa vote sama coment.

Bye

PERSAHABATANWhere stories live. Discover now