13

2.4K 59 2
                                    

Ini cerita konflik dulu tentang Nanda dan Hamdani sebelum mereka grup GC bercerai berai

Author.

Hari ini sepulang sekolah, akan eskul seni. Suasana yang menyejukkan ini serasa ingin pulang untuk tidur menurut Tiana dan teman-temannya.

"Eskul yah?" tanya Sylvi, sambil membereskan peralatan sekolahnya, yang lain pun sama.

"Yah" jawab mereka semua kompak.

"Ergghh malas" kesal Rere.

"Eh aku duluan yah, mau eskul PKS nih" ucapnya pamit, mereka semua mengangguk, Lani pun keluar

"Ayo ah kita pergi" pinta Tiana. Semuanya menuruti Tiana pergi keluar.

"Heyyy!" teriak seseorang dari pinggir. Semua berbalik melihatnya.

"Tunggu aku, bareng!" ucapnya sambil teriak.

Sekarang mereka sejajar jalannya beriringan, mereka semua kaya sinetron bajunya tertiup angin gitu.

Mereka naik ke anak tangga, di atas langsung ke ruangannya. Fifi sudah ada di dalam.

"Assalamualaikum" salam mereka kecuali Beta yang berbeda agama dengan yang lain.

"Wa'alaikumsallam" balas salam semua yang ada di dalam ruangan.

Mereka semua duduk di tempat biasa, karena ini masih belum masuk mereka mengeluarkan buku, handphone, ada yang ngobrol, makan juga dan sebagainya.

Hamdani, Fiad, Alvi, Rasya dan teman-temannya (cowo semua) masuk ke dalam. Hamdani kaya pemimpin gitu paling depan.

"Assalamualaikum" salam mereka sambil masuk, mereka yang di dalam menjawabnya.

Mereka duduk di belakang barisan grup GC, mungkin ingin dekat-dekatan dengan Nanda tuh Hamdani iya kan?

Semua orang itu sangat suka pada Hamdani, kecuali Tiana yang bersikeras tidak suka, tidak tau yang dibenci Tiana dari Hamdani itu apa.

Bu Nita datang, kita semua duduk dengan rapi.

"Assalamualaikum" salam bu Nita.

"Wa'alaikum sallam wr wb" balas salam semua murid.

"Anak-anak kita akan berganti lagu, sekarang kita akan memainkan musik untuk lagu Indonesia pusaka, ambil alat musik kalian masing-masing" jelas bu Nita. Semuanya mengambil alat musiknya.

Mereka sudah mengambil, dan duduk lagi.

"Ayo kita mulai" ucap bu Nita.

"Ya bu" serempak semua.

"Dimulai dari nada sol" terang bu Nita, sambil melanjutkan nada-nada lain. Satu persatu suara musik dimainkan.

Setelah satu jam memainkan musik, mereka semua disuruh beristirahat dulu.

"Sekarang main yuk di rumahku, nonton drama Korea yang baru" ucap Sylvi membuka percakapan.

"Korea lagi, Korea lagi" ucap malas Beta.

"Mau... Beta!" senang dan kesal bercampur menjadi satu yang terucap Nurul (pencinta korea juga sama seperti Sylvi).

"Ehmm boleh Syl.. Aku mau ikut" ucap Tiana.

"Aku juga mau" ucap Salsa. Satu persatu juga menyebutkan yang sama.

Mereka semua sekarang akan pulang, namun sebelum pulang mereka berkumpul yah main bersama grup GC.

Hamdani ada diantara mereka semua, yah kan dia pacar Nanda.

"Aku mau ke ruang alat musik sebentar" Hamdani pergi tanpa memakai sepatu dan kaus kaki, entahlah mengapa dilepas.

"Yah" jawab semua bersamaan.

Hamdani pergi keluar, mereka saling bertatap pasti akan...

"Kita jailin yuk?" ajak Beta.

"Ok ide bagus" ucap Nurul mendukung.

Yang lain hanya mengabaikannya, mungkin mereka setuju karena tidak merespon, menurut Beta dan Nurul.

"Tapi apa yah?" tanya Beta sambil memikirkan ide gilanya.

"Aku tau" Nurul berlari mengambil kaus kaki Hamdani tanpa jijik melihatnya, segera dia sembunyikan di bawah meja besar di depan.

Semua melihat aksi Nurul, mereka tak habis pikir Nurul mau melakukan hal jijik itu.

"Awas yah kalau kalian kasih tau! Termasuk kamu pacar Hamdani" ancam Beta dan Nurul menunjuk mereka semua termasuk Nanda sang pacarnya.

Hamdani datang setelah dari ruang alat musik. Mereka semua ngobrol-ngobrol nggak jelas (akting).

"Aku mau pulang" ucap Hamdani sambil mau membawa sepatu dan kaus kakinya. Namun...

"Mana kaus kakiku?" tanya Hamdani.

Mereka semua tak menjawabnya.

"Mana?" tanya Hamdani lagi.

Mereka tidak meladeninya termasuk Nanda. Hamdani mencari kesana kemari. Dia langsung pergi entah mau kemana.

"Dia pergi, dia pergi" ucap Nurul.

"Kemana?" ucap semua satu persatu, sambil melihat ke bawah. Fifi dan Nanda mengejarnya, yang lain terdiam.

"Hamdani.." teriak Nanda dan Fifi.

Terlambat dia naik kendaraan umum dan pergi...

"Yah..." lirih mereka berdua.

Mereka kembali ke atas, ruang seni.

"Gimana?" tanya semua.

"Dia pergi" ucap Fifi.

"Lebay amat sih" ucap Beta.

"Yah kaya cewe, tapi cewe aja nggak segitunya ya kan?" komen Mala.

"Sudahlah" ucap Tiana melerai.

"Nih Nan kamu bawa kaus kaki Hamdani" ucap Beta.

"Kok aku? Kan salah kamu" ucap Nanda.

"Ya kan kamu pacarnya, bawa! Kita kali" ucap Beta.

Mau tak mau Nanda mengambil kaus kaki Hamdani yang kotor dan bau yang menyengat. Lalu dia memasukan kaus kaki itu pada tasnya. Ih jorok menurut semua.

"Ayo kita ke rumahku" ucap Sylvi.

"Ayo" mereka serempak menjawab.

Mereka akan pergi ke rumah Sylvi, dan menaiki angkot. Sesampainya di rumah Sylvi semuanya akan menonton drama korea.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Hay..

Jangan lupa vote and comentnya yah? *awas kalau nggak #bercanda kok. Ha ha ha

Semoga kalian tambah suka yah..

Bye..

PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang