Chapter 2_Tersadar

13.8K 843 18
                                    

Kini Hyera sendirian di kamar bergaya klasik milik Oh Sehun setelah dokter itu pergi. Ia melihat sebuah foto pernikahan terpanjang dengan indah di atas guci berwarna cokelat tua. Ia mengamati wajah wanita yang mengenakan gaun pengantin berwarna biru muda yang tengah melingkarkan tangannya ke lengan Sehun. Ia pun tersadar bahwa wanita itu adalah Hana sahabatnya di Los Angeles.

Hyera masih mengingat pertemuan terakhirnya bersama. Ia melihat senyum cerah di bibir gadis mungil kala itu. Wajah yang bersinar penuh bahagia namun Hyera enggan bertanya apa yang terjadi.

Suara derit pintu terbuka membuat Hyera tersadar bahwa ada orang lain di ruangan itu selain dirinya. Netra cokelat seorang pria tengah menatapnya intens. Ia yang ditatap seperti itu merasa risih.

"Kau siapa?" Hyera memberanikan diri untuk bertanya.

"Aku Kai sahabat Sehun. Maaf aku tidak tahu kalau Sehun membawa pulang seorang wanita. Pantas ia tak pernah membolehkan aku masuk ke kamarnya. Ternyata ada wanita cantik," Kai tersenyum menggoda lalu pergi.

Hyera menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tak menyangka akan menemukan mahluk mesum itu di istana Oh Sehun. Hyera pun tersadar kalau ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Oh Sehun. Ia pun bergegas keluar dari kamar tanpa ia sadari Oh Sehun telah berada di depannya. Ia pun menabrak tubuh jangkung itu.

"Aww," pekik Hera.

"Makanya jangan lari-lari," Sehun mengulurkan tangannya.

"Terimakasih," Hyera pun menerima uluran tangan Oh Sehun.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah baik. Tapi, pakaian ini terlalu tebal untuk dipakai saat cuaca panas seperti ini," Hyera mengeluh.

"Adikku yang memakainya. Masih mending kau dipinjami pakaian. Tadi, juga hujan sangat deras dan entahlah kenapa sekarang berubah menjadi panas."

"Tuan Oh, maafkan aku. Bisakah kita melanjutkan proyek kita?"

Hyera mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes-nya. Kedua telapak tangannya ia rekatkan di depan dadanya. Namun, Oh Sehun hanya diam. Hyera mengguncang lengan Oh Sehun namun tetap tak di respon.

"Oh Sehun, kau ini menyebalkan!" Hyera mendengus kasar.

"Baiklah dengan satu syarat," Sehun tersenyum penuh misteri.

"Apa itu?"

"Kau harus menjadi pembantuku selama sebulan," Sehun semakin memperlebar senyumnya.

"Apa tidak ada syarat yang lain. Kuku indahku bisa lecet, tanganku bisa kasar, wajahku bisa keriput nanti. Aku tidak mau," Hyera menggelengkan kepalanya.

"Terserah. Aku tidak memaksa."

"Tapi, aku bisa dipecat. Aku tak mau jadi pengangguran berat," Hyera membayangkan dirinya yang tengah menggunakan pakaian lusuh. Sebenarnya keluarga Hyera sangat kaya raya namun ayahnya sangat perhitungan dengan pengeluaran Hyera yang hobi membuang uang untuk melengkapi sederetan barang mewah koleksinya. Ia tak sanggup menerima kenyataan jika itu terjadi.

"Kau turuti saja kata Kakakku! Kalau kau ingin masih menggunakan barang mewah!" ucap Sera sinis.

"Kau?" ucap Hyera tak percaya menatap Sera yang tengah melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kau kaget ya. Apa kabar teman lama," senyuman mengerikan terukir dari bibir strawberry Sera.

Dengan berat hati Hyera menyetujuinya. Ia berharap sebulan akan berlalu dengan cepat. Ia tak habis pikir ternyata kedua orang menyebalkan itu bersaudara.

"Kalau begitu mulai besok kau sudah bekerja di sini. Kemasi barangmu secepatnya karena kau harus menginap di sini. Tenang aku akan membayarmu 3 juta won sehari. Gaji yang besar bukan?" Sehun menyeringai.

Uang 3 juta won sehari adalah bayaran yang lumayan banyak apalagi untuk seorang pembantu namun bagi Hyera itu tidak dapat menukar harga dirinya yang jatuh. Ia merasa terhina sekali. Ia berjanji akan membalas mereka. Apalagi, Sera musuh bebuyutannya.

«※»


Suara lonceng gereja membangunkan tidur gadis cantik itu. Ia segera menyibakkan tirai jendela. Jalanan kota Seoul begitu ramai telah dipadati ribuan kendaraan yang siap bertempur melawan hari mengantarkan tuannya ke ladang uang ataupun menimba ilmu. Aroma harum menyeruak ke penjuru ruangan. Tatkala gadis itu menyemprotkan pewangi ruangan beraroma lavender.

Setelah itu, ia segera memasuki kamar mandinya. Berendam dengan air panas untuk membuat pikirannya tenang sejenak. Hari ini ia tak bekerja ke kantor karena mendapat libur tiga hari karena telah berhasil memenangkan tender. Namun, naasnya ia harus menjadi pembantu Oh Sehun nanti. Jika, ia sudah masuk kantor pun pulangnya ia juga harus bekerja dibawah diktator iblis bersaudara itu.

Rok selutut dengan bagian punggung terbuka melekat pada kulit mulus Hyera. Surai di gelung dan bibir di poles merah menyala menambah kadar keseksian Hyera. Sederet brand mahal keluaran Charles & Keith melekat di tubuhnya membuat kesan glamor semakin kentara.

Ia pun mengetuk istana Oh Sehun berulang kali namun tak ada jawaban. Tiba-tiba saja di belakangnya muncul sosok menyebalkan yang sudah menatapnya tajam. Ia tak peduli dengan tatapan itu.

"Seharusnya, kau berangkat lebih awal sekarang sudah setengah 7. Kakakku akan berangkat setengah jam lagi sementara kau belum memaksakan makanan untuk kami. Kau itu mau menjadi pembantu bukan model majalah dewasa!" Sera mencerca Hyera.

"Terserah apa katamu. Aku sudah memasak pasta!" Hyera menunjukkan tempat makan di tangan kanannya.

Mereka langsung masuk ke dalam. Hyera lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan kedua iblis bersaudara itu. Ia juga membuat jus mangga dengan campuran krim di atasnya.

"Apakah ini enak?" Sehun menatap makanan di depannya dengan tak yakin meski bentuknya mengiyurkan.

"Tentu saja enak. Tenang saja makanan ini steril dan tak beracun," Hyera tersenyum sinis.

Sehun pun langsung mengambil garpu dan memasukkan pasta itu ke mulutnya. Ia merasakan kelezatan yang seperti ia rasakan saat makan di restaurant Itali langganannya. Sehun menyuruh Sera untuk mencicipinya karena itu sangat lezat.

"Bagaimana rasanya?"

"Lumayan," jawab Serta singkat.

"Aku tak menyangka kau bisa memasak," Sehun tersenyum kecut.

"Terserah Anda saja ya!"

"Saat aku pulang seluruh ruangan ini harus sudah bersih. Kau harus menyapu juga mengepel. Kau harus membersihkan gudangku juga!" perintah Sehun dengan senyum kemenangan.

"Lap pelnya ada di kamar mandi dekat dapur. Kau harus mengepel dengan tangan karena kebetulan alat pelnya rusak," jelas Sera. Tentu Saja Sera berbohong ia ingin sekali mengerjai Hyera.

"Kuku cantikku bisa patah. Itu menjijikkan Sera!" bentak Hyera.

"Jangan berani membentak adikku. Kau harus menuruti kata-katanya. Panggil dia Nona Sera karena dia majikanmu sekarang. Satu lagi ganti pakaianmu dengan pakaian yang sopan. Kau ini pembantu bukan penari di bar!"

Hyera ingin sekali memukul kedua iblis itu. Namun, ia sudah terikat dalam kuasa mereka. Ia hanya dapat menggerutu kesal dalam hati.

Tbc ...

Btw, ini ada yang baca gak sih???

4 Juli 2017

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now