Isi Hati Hyera

6.8K 479 7
                                    


.........................

Beberapa hari lalu aku menunggu Sehun di sebuah café tapi aku memilih out door. Di saat itu pula aku melihat sosok yang amat kurindukan yang telah menyelamatkan hidupku yang sudah seperti kakakku sendiri. Xi Luhan, ia terus mengambil gambarku sama seperti dulu tak berubah banyak hal yang menjadi pertanyaanku. Bukankah kata Xi An dia gila dan sedang di rawat di China. Aku juga masih ragu dengan ucapan Xi An. Luhan itu adalah pria yang taat beribadah tak mungkin ia gila.

Ia ingin menghampiriku namun langkahnya terhenti ketika Sehun sudah menyodorkan bunga di hadapanku. Pria itu pergi mejauh. Sehun terus mengoceh amun aku membiayarkannya karena sebal. Sejak beberapa hari lalu, ia gencar mendekatiku. Semalam ia juga menganggu tidurku dengan puisinya. Dia bilang temannya sedang jatuh cinta dan menyuruhnya membuat puisi . Lalu, dia bertanya padaku tentang puisi itu:

Jutaan bunga pun merunduk tatkala kau hadir di depanku

Mereka iri karena kecantikanmu

Mentari pun akan terbelalak melihat sennyummu

Yang mampu memporak-porandakan hatiku

Setiap nafasmu adalah detak jantungku

Wahai bidadari surgaku

Pelita kegelepan

Akan kubawa kau kepelukanku

Aku tahu sebenarnya dia membuat itu untukku. Tapi, aku biarkan saja. Aku kerjai dia. Aku mengatakan hal itu sudah pasaran. Aku meyuruhnya agar temanya melakukan hal gila di depan umum untuk menyatakan cintanya seperti menggunakan pakaian wanita sambil menyanyi. Makanya, hari itu Sehun mengajak ketemuan untuk membahas saranku.

Tapi, saat aku ingin mengerjainya malah aku mendapat kabar Baekhyun kecelakaan. Hatiku hancur. Sehun langsung memelukku dan aku tahu Sehun terluka karena cintaku terhadap Baekhyun.

Tak sampai di situ, ketika di rumah sakit aku harus menerima kenyataan Baekhyun meninggal. Melihatnya terluka saja aku tak mampu. Kilasan balik masa laluku terekam dengan jelas. Sosok itu, cinta pertamaku yang hampir saja mati atau mungki di sudah tiada.

Salah jika kalian mengatakan itu Jun Suk. Di adalah pria gila yang selalu menguntitku dan aku suka mengerjainya seperti melempar kulit pisang lalu dia terpleset. Bodohnya, aku tak pernah tahu namanya. Dia adalah seinorku di klub taekwodo, pemegang sabuk hitam. Di hari terahkir aku melihatya di berkelahi dengan musuhnya hingga ia tertusuk pisau. Aku menolongnya namun aku terpaksa kembali ke danau dan di saat itu perempuan gila itu mendorongku ke danau dan Luhan datang menolongku. Aku melupakan wajah pria dan wanita itu kata dokter itu karena syok yang berlebihan.

Apa ini karmaku karena dulu aku memainkan perasaan orang. Tapi, aku tak berniat seperti itu. Dulu aku hanya jengkel saja pria itu menyukaiku tapi tak mau mengucapkannya padaku. Kalau dia menyatakan cintanya pasti aku terima. Seperti Jun Suk itu dia menyatakan cinta padaku tapi aku tidak mencintainya namun aku menerimanya dulu karena dua alas an dia mau menjadi kekasihku di saat penampilanku yang berantakan seperti itu dan yang kedua pria yang suka mengikutiku itu menghilang entah kemana dan aku tak mau kelamaan patah hati tapi kenyataannya Jun Suk tak tulus padaku.

Lalu sekarang aku harus bagaimana? Sebentar lagi aku akan menikah dengan Sehun. Aku tak menyangka aku akan menikah dengannya padahal sejak pertama pertemuan kita pasti ada hal yang diperdebatkan. Aku masih ingat dia mengira aku mau bunuh diri di jembatan dan dengan kata-kata kasar dia meracuni pikiranku. Detik itu juga aku bersumpah akan membuat Sehun bertekuk lutut di hadapanku. Kalian pasti tahu jika dulu aku suka mentraktir Sehun itu karena salah satu cara agar kami semakin dekat nyatanya gunung es itu tetap tidak mencair.

Hingga aku bertemu dengan Baekhyun. Awalnya, aku penasaran dengannya aku tak pernah melihat dia berbicara kecuali saat rapat. Pernah aku rapat dengan beberapa klien dan dia tak bicara sepatah katapun kecuali itu mengenai proyek sedinginnya Sehun masih bicara walau kata-katanya pedas. Aku mendapati kenyataan bahwa Baekhyun itu pernah mengalami beberapa kali pengkhianatan dari wanita yang ia cintai. Aku melihat Baekhyun seperti aku dulu yang sering dikhianati tapi aku beruntung aku tak benar-benar mencintai kekasihku karena cintaku hanya untuk seniorku itu.

Entah semenjak kapan aku tertarik pada Baekhyun. Tapi, aku tidak tahu pasti itu obsesi atau cinta. Jika ini cinta mengapa saat aku bersama Baekhyun tidak bisa nyaman seperti ada pembatas. Tidak sama seperti saat aku bersama Sehun berbagai ekspresi bisa kuperlihatkan marah, senang, sedih, bangga,dll tanpa ada rasa takut. Bahkan aku terkadang suka curhat kepada Sehun padahal hubungan kami tak sedekat itu ada kenyamanan di sana. Bersama Sehun aku bisa menghirup udara segar yaitu sebuah ketenangan walau dia memang menjengkelkann. Atau mungkin aku menyukainya tapi apa aku mencoba menepisnya karena gengsi? Kata orang cinta dan benci itu beda tipis. Kepalaku serasa mau pecah saat ini.

Tbc ...

Salam kecup,
Mao

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now