Chapter 18_Permintaan Maaf

8.2K 592 42
                                    


......................................................................................................





Beberapa pasangan tengah terlihat mesra di tempat penjualann mainan anak. Ada yang tertawa bersama, berpegangan tangan, dan ada pula yang sibuk membeli boneka untuk pasanngannya. Sehun nampak iri dengan beberapa pasangan itu. Ia berandai-andai bisa melakukan hal itu dengan Hyera. Pasti ia akan bahagia.

Seorang pramuniaga berambut blonde menghampiri Sehun. Ia pun megajak Sehun untuk berkeliling untuk mencari hadiah utuk Hyera. Sehun kemari ingin membeli boneka untuk Hyera sebagai permintaan maafnya kemarin.

"Bagaimana kalau Anda membeli Teddy Bear saja," saran Pramuniaga itu.

"Saya masih bingung," ujar Sehun sambil mengamati sebuah boneka panda di rak.

"Maaf, Tuan. Saya masih ada urusan nanti kalau ada apa-apa. Tuan bisa memanggil Nona di ujung sana," pamit Pramuniaga.

Sehun hanya mengangguk. Tak ia sangka ada seorang gadis yang mengagetkannya. Gadis itu memakai jaket jeans dan celana jeans belel serta kacamata hitam. Rambut gadis itupun di potong menjadi sebahu dan diberi warna ungu di poninya. Itu benar-benar bukan gayanya.

"Areum, kenapa penampilamu berubah seperti ini?" Sehun tak henti-hentinya memandang Areum dari bawah sampai atas berulang kali.

"Tututan pekerjaan. Kau kenapa kemari?"

Areum adalah seorang model yang mau tidak mau harus bergaya diluar kemauannya. Ia baru saja selesai pemotretan. Ia langsung kemari untuk membeli kado untuk keponakan yang masih kelas satu sekolah dasar.

"Aku ingin membelikan boneka panda untuk Hyera. Menurutmu bonekanya bagus yang mana." Sehun menunjuk beberapa boneka panda.

Areum mencoba tersenyum entah mengapa hatinya sakit mendengar ucapan Sehun. Apakah perasaan itu kembali lagi, batinnya bertanya-tanya. Areum pun berjalan menuju ke arah paling barat. Di sana terletak boneka panda yang sangat besar lebih tinggi darinya. Ia pun mengusulkan pada Sehun untuk membelinya.

"Apa ini tidak terlalu kebesaran?" tanya Sehun.

"Ini bagus sekali. Hyera pasti suka," jawab Areum tidak ikhlas, jika Sehun memberikan boneka itu untuk Hyera.

Sehun pun menuruti ucapan Areum.

Lagu berjudul Doll menngalun menyadarkan Areum bahwa ada panggilan telepon. Ia pun langsung merogoh saku celananya. Sebuah nomor asing tertera di sana Areum pun langsung mengangkat teleponnya.

"Halo!"
"Maaf, ini Ibu Areum?"

"Iya, saya sendiri."

"Kami dari Seoul Hospital ingin mengabarkan bahwa Tuan Baekhyun mengalami kecelakaan. Kami baru saja menemukan dompet Tuan Byun dan terdapat kartu nama ibu jadi kami menghubungi ibu."

Tubuh Areum melemas seketika. Meski sekarang Baekhyun bukan kekasihnya, ia tetap saja khawatir jika terjadi apa-apa terhadap pria cantik itu. Bagaimanapun mereka dulu saling mencintai dan memiliki kenangan yang tak mudah dilupakan.

"Areum, kau kenapa?"

"Tidak apa-apa. Maaf, aku harus pergi."

_MWSG_

Hyera tengeh bergelung di selimutnya. Ia malas kemana-mana hari ini. Ia hanya sibuk menonton drama komedi lalu makan dan kembali tidur lagi. Cuaca hari ini sangat dingin jadi sangat cocok untuk tidur seharian.

Berulang kali Hyera mendengar suara ketukan pintu. Namun, ia malas untuk meninggalkan kamarnya. Suara ketukan itu semakin terdengar keras sehingga membuat Hyera kesal. Ia pun langsung pergi membuka pintu.

Betapa terkejutya Hyera ada sebuah boneka panda yang begitu besar di depan kamarnya. Sudah lama ia menginginkan boneka itu namun ia terlalu enggan mengeluarkan uang untuk membeli boneka. Baginya fashion adalah nomer satu maka uangnya habis ia gunakan untuk membeli make up dan pakaian.

"Ya Tuhan, siapa yang meletakanmu di sini. Kau lucu sekali," ujar Hyera sambil menenggok kesana kemari namun tak mendapati siapapun.

"Kau suka bonekanya?" tanya Sehun yang muncul tiba-tiba dari balik boneka panda itu.

"Sehun? Kau mengagetkanku. Aku senang sekali jika benar kau ingin memberikan boneka ini untukku."

"Tentu saja."

Hyera langsung memeluk Sehun karena saking senangnya. Renyut jantung Sehun berdetak sangat kencang. Ia pun berusaha melepaskan pelukan Hyera karena ia tak mau Hyera mengetahui detak jantugnya. Namun, terlambat Hyera sudah meyadari hal itu.

"Tolong bawa bonekanya masuk, ya."

Sehun pun mengangkat boneka itu dan membawanya ke kamar Hyera. Sehun pun mengamati ruangan kamar itu yang sangat feminim. Warna pink yang mendominasi ruangan mulai dari wallpaper hingga perabotannya.

"Hyera, aku ingin meminta maaf soal masalah makan malam itu."

"Aku yang harusnya minta maaf, Sehun. Kau tak salah. Aku hanya kesal pada mereka bisa-bisanya mereka selalu bermesraan seperti itu di hadapanku."

"Kau iri?"

Hyera tersenyum malu. Ia malu mengakui bahwa ia iri kepada mereka. Selama ini dirinya yang selalu membangga-banggakan apa yang ia miliki membuat orang lain iri kepadanya, sekarang malah sebaliknya. Bukannya ia tak bangga memiliki calon suami seperti Sehun. Sudah kaya tampan pula. Dari dulu pria kriteria Hyera seperti Sehun namun Hyera sulit utuk mencintai Sehun karena ia sudah terlanjur sakit hati mendengar ucapan pedas Sehun.

"Kalau kau iri, balas saja mereka dengan membuat mereka iri padamu."

"Aku harus bagaimana? Mereka tahu hubungan kita yang sebenarnya dan mereka hanya
berpura-pura bodoh. Aku pernah keceplosan berbicara dengan Jun Suk. Pasti Jun Suk telah menyebarkannya."

"Hyera, bisakah kita memulainya dari awal. Kita tak mungkin hidup dalam pernikahan yang mengikat untuk selamanya tapi tanpa cinta kan?"

"Aku akan berusaha mencintaimu Sehun. Tapi, itu sulit karena aku tulus mencintai Baekhyun sehingga melupakannya adalah hal yang membutuhkan waktu yang lama."

"Sampai kapan itu pasti aku akan menunggumu. Aku tahu itu pasti sulit tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin bukan?"

Hyera mengangguk.

_Tbc_

Ada apa ya dengan Areum? Chapter besok lebih seru. Tunggu, ya.

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now