Chapter 22_Patah

7.8K 554 30
                                    

Suasana butik nampak ramai. Banyak pengunjung berdatangan karena sedang ada promosi produk baru dan pergelaran fashion show. Para pengunjung datang bukan karena hanya ingin membeli busana namun juga ada yang sekedar cuci mata melihat model-model itu melenggak-lenggok di atas panggung.

Areum yang merupakan salah satu model dari pergelaran busana ini sudah nampak cantik. Ia menggunakan gaun selutut tanpa lengan bewarna maroon yang bagian belakangnya terbuka terdapat payet di depan dadanya. Ia hanya menggunakan make up tipis membuat sepasang mata terpana. Namun, ada yang menatapnya dengan tatapan meremehkan. Orang itu adalah fotografer yang bertugas mengambil gambarnya.

Pria itu sedari tadi tersenyum masam. Wajahnya menampakkan aura kebencian. Sedari tadi ia menatap tajam ke arah Areum. Areum yang ditatap seperti itu nampak gelisah. Ia takut suatu hal yang buruk terjadi.

Di sana hadir juga Hyera dan Sehun. Mereka berencana mencoba gaun pengantinnya yang akan digunakan dua hari lagi. Hyera terlihat sangat senang melihat gaun panjang berlengan panjang dengan brokat. Gaun itu sangat cantik meski sederhana. Sementara, Sehun nampak biasa-biasa saja dengan tuxedo hitam yang ia akan kenakan besok saat hari pernikahan.

"Sehun, ini bagus tidak?" tanya Hyera sambil menunjukkan gaunnya.

"Bagus," jawab Sehun datar.

"Hei, kau tidak mau mengomentarinya?" Hyera sebal dengan jawaban Sehun yang sangat irit.

"Semua pasti bagus. Asalkan gaun itu tidak terbuka karena itu akan mencemari penglihatan," terang Sehun.

Hyera melototkan matanya.

"Maksudku motifnya."

"Kau coba pakai dulu. Nanti, aku akan berikan komentar."

Hyera pun mengganti kemeja dan celananya dengan gaun itu. Ia mencoba menatap dirinya di cermin. Ia sangat senang sekali gaun itu cocok di tubuhnya. Sehun pun juga telah mengganti kaosnya dengan tuxedo hitam itu. Ia nampak cuek saja. Baginya apapun yang ia pakai asal nyaman pasti akan terlihat sempurna.

Hyera pun keluar dari ruang ganti dengan berhati-hati karena begitu panjangnya gaun itu. Ia juga telah menggenakan jepitan berbentuk bunga mawar putih di rambutnya. Surai yang ia ikat tadi sudah ia gerai.

Beberapa pasang mata yang melihat Hyera nampak terpesona. Hyera benar-benar sangat cantik menggunakan gaun itu hingga Sehun tak berkedip sama sekali meski wajahnya tetap datar. Hyera pun tersenyum pada Sehun. Detak jantung Sehun pun kembali berdetak dengan kencang. Hyera pun melambai-lambaikan tangannya di depan Sehun karena Sehun tak bergerak sedikitpun.

"Sehun, ini bagus tidak?" ujar Hyera kesal.

"Bagus, cocok denganmu. Kecantikanmu bertambah sepuluh kali lipat. Aku tak berbohong," jujur Sehun.

"Oke, kau juga bertambah tampan menggunakan tuxedo itu."

Sesi pemotretan para model pun telah selesai. Pria yang semenjak tadi sudah muak mengambil gambar Areum itu pun berjalan ke galeri. Pria itu pun tak sengaja melewati galeri busana pengantin. Ia melihat Hyera dan Sehun di sana. Hyera pun melambaikan tangannya.

"Tampan, kemari!" panggil Hyera.

Sehun pun mengikuti arah pandang Hyera. Ia terkejut mendapati Luhan sudah berdiri beberapa meter di depannya. Ia tak menyangka pria itu kembali. Bukan hanya itu Sehun juga tak percaya Hyera mengenal Luhan meski Hyera pernah bercerita tentang Luhan. Ia tak pernah berpikir Luhan sahabatnyalah yang sering diceritakan Hyera.

"Apa kabar, Sehun?" sapa Luhan.

"Baik. Kau?"

"Seperti yang kau lihat."

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now