Chapter 11_Semua Tentang Cinta

9.4K 717 28
                                    

Sehun menatap langit yang mulai menghitam di bangku taman. Pikirannya menari-nari di udara. Seharusnya hari ini dia akan melamar Hyera menjadi istrinya. Namun, itu semua diundur karena orangtuanya harus mengurus beberapa masalah di Busan selama tiga hari. Bukan itu masalah utamanya tetapi Areum kekasih gadungannya sudah pulang dari Denmark maka dari itu dia menunggu di taman yang hampir sepi ini.

Tak terasa sudah waktu berlalu. Gadis cantik yang ia tunggu telah berdiri di depannya dengan kemeja digulung sampai siku dan rok berbahan satin sepuluh senti di bawah lutut dan flat shoes. Penampilannya sangat berbanding terbalik dengan Hyera. Sehun tengah mengamati gadis itu diam-diam.

"Sehun, benar kau akan menikah dengan Nona Kim?" Tersirat dengan jelas ada kekhawatiran dari gadis itu dari nada bicaranya.

"Aku juga tak yakin dengan perasaanku?" Sehun menundukkan kepalanya lesu.

"Kau masih mencintai wanita itu?"

"Hana? Sedikit," Sehun tak yakin dengan ucapannya.

"Bukan, Bi maksudku. Kalau Hana aku tahu kau tak mencintainya."

"Mungkin. Tapi, sedikit hatiku mulai menerima Hyera meski aku sangat mencintai Bi. Tapi, itu cinta sepihak dan hanya mimpi yang tak mungkin terwujud," Sehun tersenyum masam.

"Jangan main-main dengan pernikahan Sehun. Kau dulu sudah melukai Hana. Jangan lukai Nona Kim juga."

"Aku pusing. Bagaimana denganmu masih mencintainya?" Ucapan Sehun membuat Areum salah tingkah. Ia menepuk-nepuk pelan pahanya. Itu adalah kebiasaannya saat gelisah.

"Aku tahu kau masih mencintainya. Kembalilah, agar dia tak mengganggu hubunganku dengan Hyera. Aku memang belum mencintai Hyera tapi aku sudah bertekad akan menjadikan dia ratu di hatiku kelak," Sehun tersenyum tulus.

Areum mengerutkan dahinya. Ia tak mengerti dengan ucapan Sehun.

"Apa maksudmu?"

"Baekhyun mulai menyukai Hyera."

"Tidak mungkin. Aku tak percaya itu."

"Dia sendiri yang mengucapkan padaku. Areum seharusnya kau belajar dari kecerobohanku agar tidak meniru kesalahanku yang melepaskan orang yang kita cintai begitu saja. Masih ada harapan kau kembali dengannya." Sehun menepuk pundak Areum kemudian ia pergi bersama rintik hujan sore.

>_<

Hyera tengah memandang sebuah foto yang mulai mengusam. Potret lama itu sekitar sembilan tahun yang lalu dimana ia masih menggunakan seragam SMA. Disana ada fotonya bersama Hana dan Jun Suk. Dimana ia tengah merayakan ulang tahun ke enam belas. Kemudian, Hana dan Jun Suk pergi meninggalkannya sendiri karena ada urusan mendadak dan keesokan harinya ia melihat Jun Suk bermesraan dengan gadis lain.

Ia pun berjalan tak menentu di tengahnya derasnya hujan sore hingga beberapa peristiwa buruk ia alami. Ia juga mendapat luka karena berkelahi dengan beberapa preman. Hingga ia terjatuh ke sungai dan di situlah ia bertemu dengan Luhan. Pria yang menyelamatkannya.

"Hana, apakah pria itu Luhan? Aku dan Luhan memang sering bertemu sebelumnya tapi aku tak mencintainya. Aku tak merebut Luhan darimu. Tapi, maaf sepertinya aku sekarang akan merebut Sehun darimu." Hyera mengusap pipinya yang mulai basah karena air mata.

Tak ia sangka Hyura sudah berdiri di sampingnya. Hyura menatap lekat wajah sedih kakaknya. Ia pun duduk di ranjang Hyera.

"Kak, aku tahu kau pasti prustasi tentang rencana pernikahanmu. Jika, dia tak mencintaimu mengapa dia ingin menikahimu. Buktinya hari ini dia mengundur acara lamaran kalian," ucap Hyura pelan.

"Aku tak sedih karena itu." Hyera tersenyum palsu.

"Aku tahu kau terpaksa menikah dengannya karena masalah perusahaan, kan?"

"Sebenarnya, aku tak yakin menikah dengannya. Kau masih ingat Hana? Dia adalah istri Sehun."

"Apa? Jadi, kau akan jadi istri muda?"

"Dia sudah meninggal. Dia terkena skizofrenia dan bunuh diri," jelas Hyera.

"Kenapa bisa terjadi?"

"Aku tak tahu. Sehun jarang membahas masalah Hana dan aku malas untuk bertanya tentang Hana karena itu hanya akan menyakiti hatiku."

>_<

Carllete Building nampak sepi. Para pegawainya telah banyak yang pulang karena hari telah petang. Hanya beberapa divisi yang masih bekerja termasuk Hyera.

"Hyer, aku pulang duluan ya," pamit Nara.

"Hati-hati, ya. Jangan lupa besok kita hang out," ujar Hyera.

"Oke."

Hyera pun kembali berkencan dengan berkas-berkas itu. Namun, perutnya terasa perih karena sejak tadi siang ia belum makan. Ia pun terpaksa menahan sakit itu karena pekerjaannya masih menumpuk. Ia pun menggigit bibir bawahnya menahan perih.

"Jangan gigit bibirmu. Kau gigit saja ini lebih enak," ujar Baekhyun sambil memperlihatkan sekotak pizza.

"Tuan Byun, sejak kapan Anda di sini dan kenapa Anda kemari?"

"Aku tahu pasti kau masih di kantor karena besok kau akan mempresentasikan desain ballroom hotel untuk proyekku jadi aku mau kemari karena sudah penasaran dengan hasil rancanganmu," bohong Baekhyun.

"Ini makanlah sebentar." Baekhyun menyodorkan pizza itu.

"Terimakasih, tapi aku masih banyak pekerjaan." Hyera kembali ke layar laptopnya untuk mengetik bahan presentasi besok.

"Ini sangat enak. Aku tahu kau suka keju. Makanlah, biar aku suapi." Baekhyun menyuapi Hyera dan Hyera pun ragu untuk menerima suapan Baekhyun namun pada akhirnya pizza itu juga sudah berada dalam mulutnya.

"Hyera, kau sangat cantik jujur aku menyukaimu," ucap Baekhyun tanpa ia sadari.

"Tapi, sayangnya saya akan menjadi istri Tuan Oh Sehun sebentar lagi. Jujur, saya juga menyukai Anda," lirih Hyera.

"Apa aku boleh merebutmu dari Sehun? Lagipula dia belum melamarmu, kan? Aku akan membawa orang tuaku melamarmu besok. Kau harus menerimanya. Aku tak suka penolakan," ucap Baekhyun sebelum pergi meninggalkan Hyera.

Hyera membeku bagai es batu. Ia tak menyangka Baekhyun mengatakan itu. Pikirannya melayang ke udara. Ini bukan masalah kecil ia takut sekali jika Baekhyun tidak main-main. Lalu, bagaimana dengan Sehun. Ada rasa takut jika Sehun marah dengannya karena mempermainkan semua ini. Ia tak berniat seperti itu. Awalnya, ia hanya ingin jujur pada Baekhyun tentang perasaannya bukan untuk merebutnya dari Sehun. Ia memang berharap bisa bersama dengan Baekhyun namun ia sendiri yang meminta Sehun menikahinya. Maka dari itu ia tak bisa memilih Baekhyun karena nasi sudah menjadi bubur. Waktu tak bisa diulang kembali.

"Sehun?" Hyera kaget Sehun sudah duduk di sofa.

"Apa?"

"Sejak kapan kau di sini?"

"Aku lebih dulu dari Baekhyun sampai di gedung ini tadi tapi aku sengaja membiarkan ia masuk ke ruanganmu terletak dahulu," jelas Sehun santai.

"Kau sudah mendengarnya?"

"Ya, ternyata kau masih berharap pada Baekhyun. Tapi, sayang aku tak akan membiarkan kalian bersama. Aku sudah terlanjur mengatakan kau calon istriku ke keluargaku dan rekan bisnisku. Mau ditaruh mana mukaku. Bukankah kau sendiri yang merengek padaku untuk dinikahi," Sehun tersenyum sinis.

"Iya, aku tahu itu. Aku hanya ingin mengutarakan perasaanku saja. Tapi, aku tak menyangka itu akan terjadi."

Tbc ....

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now