Chapter 5_Bertemu Dengannya

10.2K 710 20
                                    

.............................................................

Tumpukan pekerjaan telah meminta untuk disentuh oleh Hyera. Ia harus menyelesaikan proposal yang sudah mengunung itu akibat kecerobohan asistennya yang tak becus mengerjakan pekerjaannya. Ia pun memilih untuk menyelesaikan desain rancangan taman yang ia buat karena nanti ia akan mempresentasikan di depan para petinggi perusahaannya dan para pemegang saham.

Nona Wenda pun menyuruh Hyera untuk berlatih berbicara sebelum ia mempresentasikan hasil kerjanya. Tiba-tiba saja ada yang mengagetkannya. Ia pun berhenti bermonolog.

"Nara, ada apa kau kemari?" Hyera nampak keheranan karena pasalnya Nara bekerja di bagian keuangan bukan design seperti dirinya tapi, mengapa Nara malah ke ruangannya.

"Ini kan sudah jam istirahat. Aku tadi melihat Tuan Byun."

"Benarkah?" tanya Hyera antusias.

"Iya, bukannya nanti ia akan menghadiri acara rapat setelah jam makan siang ini," Hyera menepuk jidatnya. Ia lupa kalau Tuan Byun juga hadir dalam rapat. "Kau harus berhasil. Kudengar Tuan Byun menyukai wanita pekerja keras."

Hyera tersenyum miris. Ia sudah lama mengejar Tuan Byun namun hasilnya tak ada. Dia tak pernah dilirik sedikit pun oleh pria itu. Ia bertekad agar rancangannya dipakai untuk membuktikan bahwa dia kompeten bukan karena mencari perhatian Baekhyun.

Jam istirahat pun telah habis. Hyera langsung bergegas menuju ruang rapat. Perlahan tapi pasti Hyera mempresentasikan hasil kerja kerasnya mendesain taman untuk Mall yang akan mereka buat. Pandangan Hyera lurus ke depan sambil sekali-kali dia menengok ke arah Sehun. Sehun juga hadir karena ia memiliki saham yang besar juga di perusahaan ini. Ia memastikan Sehun menyetujui rancangannya karena Hyera tahu selera Sehunlah yang menjadi penentu rancangannya diterima atau tidak.

"Apakah taman itu tidak terlalu simpel? Menurut saya taman yang Anda buat lebih mirip taman bagi orang yang patah hati tidak bernyawa," ujar seorang pria blasteran Korea-Jerman. Hyera yang amat mengenal suara itu mengalihkan pandangannya ke kiri bagian tengah. Ia baru tahu bahwa Lee Jun Suk termasuk pemegang saham bahkan ia hadir di ruangan ini.

Entah kenapa bibir Hyera kelu. Keberanian yang ia kumpulkan tiba-tiba saja hilang. Hyera ingin menjawab namun takut.

"Benar yang dikatakan Tuan Lee. Taman itu nampak sepi seperti jiwa yang kosong," ujar pria paruh baya berperut buncit.

Hyera semakin bingung. Padahal ia sudah menyiapkan jawaban tapi kenapa ia tidak bisa berucap. Itu semua gara-gara ia melihat Lee Jun Suk. Pikirannya melayang ke masa lalu, dimana ia disakiti.

"Meski sederhana namun taman ini nampak unik. Bunga amaliris yang melingkar di pinggir air mancur membentuk hati membuat kesan manis meski di pinggir taman yang luas itu nampak kosong karena hanya ada batu hias. Bangku terbuat dari marmer yang berada di setiap sudut yang terlihat seperti air membuat pikiran kita lebih fresh dan makna air itu sumber kehidupan serta bangku kayu yang seperti batu menambah kesan keteraturan di alam. Saya berani bertaruh jika taman ini dibuat sesuai rancangan Nona Hyera maka taman itu akan membuat kita betah menghabiskan waktu di sana," bela Baekhyun.

Hyera merasa lebih baik sekarang setelah Baekhyun mendukungnya. "Rancangan taman ini saya ciptakan dengan maksud, apapun yang ada di dunia ini memiliki makna tersendiri yang tak dapat diganti begitu saja. Kita harus menjaga apapun yang ada. Tempat ini mengajarkan kita untuk jangan melihat dari luarnya saja. Seperti bangku batu mamer yang nampak seperti air dan bangku kayu yang nampak seperti batu. Untuk memahami semua itu kita harus menggunakan perasaan yaitu cinta yang di lambangkan dengan bunga amaliris yang membentuk hati di pinggir air mancur," jelas Hyera dengan nada percaya diri.

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now