Part 6

147 4 0
                                    

"Huahhhh" suara bangun tidur ku mengawali pagi yang cerah ini. Memang dari kemarin sore aku ketiduran eh ternyata bangun-bangun sudah pagi lagi.Kubuka jendela kamar ku agar aku dapat menghirup aroma segar di pagi hari yang cerah ini. Ku pejamkan mata ku agar aku dapat merasakan damainya pagi ini, dan aku mendengar ada suara yang menyebutkan nama ku. Setelah ku dengar baik-baik ternyata itu suara nenek membangunkan ku, "Hyewo bangun sudah pagi, apa kau tak sekolah?." Suara nenek yang sangat ciri khas tiba-tiba saja melintas begitu saja di telinga ku. "Ne, aku sudah bangun. Aku sekolah nek, ini aku ingin mandi." Kata ku sambil mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. "Ne, aku menunggumu sarapan, jadi kau harus sarapan ne." Aku tidak mendengar apa-apa lagi yang di ucapkan oleh nenek ku, karena posisi ku yang sudah ada di kamar mandi.

45 menit aku keluar dari kamar mandi, lalu aku memakai seragam ku seperti biasa, dan aku selalu merapikan buku ku itu di waktu malam hari sebelum aku tidur. Jadi paginya aku bisa datang ke sekolah lebih awal. Setelah selesai dikamar aku keluar menuju nenek yang sudah menunggu ku terlalu lama untuk sarapan. "Anyeong nek." Sapa ku ke nenek mengawali pagi ini. "Ne, pagi. kau sangat lama hyewo." Kata nenek sedikit kesal. "Ne, mian nek." Aku minta maaf. "Yaaa, sudah jangan seperti itu lagi, ayo lebih baik kita makan, nanti kau terlambat ke sekolah" akhirnya aku makan bersama nenek ku seperti biasanya.

***************

Seperti biasanya, aku dari rumah menuju ke sekolah itu harus menaiki bus yang berada di depan gang.

Sudah jam setengah 7 lewat, tapi bus tetap saja tidak ada yang lewat di depan ku. Aku menolehkan kepala ku ke arah kanan dan aku melihat bus yang sedang berjalan kearah depan ku. Lalu aku menyetop bus itu dan langsung menaiki bus itu menuju sekolah.

Aku memasuki bus itu dan duduk di pojok dekat jendela. "Permisi, apa boleh duduk sini?" Hmmmm aku tidak menoleh sedikit pun kearah suara itu, aku hanya membalasnya dengan satu kalimat dan anggukan "Ne". Lalu orang itu duduk di samping ku. Diantara dia dan aku tidak ada yang berbicara sepatah kata pun, tapi dia malah yang membuka percakapan antara kami berdua. "Nona, apa kau tidak membawa jaket?" Aku hanya membalasnya dengan menggelengkan kepala. "Ohhh, di luar itu cuacanya sedang dingin sekali, kenapa kau tidak membawanya?" Hmmmm sepertinya aku mengenali suara itu tapi dimana aku pernah mendengarnya. "Nona, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanyanya yang seketika membuat ku menoleh kearahnya. "Ani.." ucapku terpotong "kauuuu" lanjutku saat aku menoleh ternyata aku melihat sesosok hantuuu tidak dia bukan hantu melainkan dia namja aneh itu. Kenapa dia naik bus? Bukannya namja ini orang kaya?. "Anyeong" katanya sambil melambaikan tangan ku. "Yhaaa, kenapa kau ada disini?" Tanya ku yang membuat dia merubah posisinya yang awalnya melihat kearah ku menjadi menatap kearah depan. "Aniyo, aku hanya ingin naik bus saja, aku bosan harus menaiki mobil ku saja" dengan muka sok tampannya itu. "Cihh, sombong sekali kau namja." Kata ku, menaiki alis sebelah kanan ku. "Suka-suka ku lah, apa kalau aku ingin naik bus harus melapor ke kau? Dan satu lagi nama ku V, jadi jangan manggil ku dengan sebutan namja lagi." Belum aku menjawab, namja aneh itu, ehhh ralat V maksudku dia sudah menghentikan busnya dan pergi begitu saja. Ehhhh tunggu tapi ini memang sudah di depan sekolah ku.

*******************

Jam istirahat berbunyi, aku dan eunhi memutuskan untuk pergi ke taman sekolah. Aku melihat segerombolan yeoja berkumpul di taman dan berteriak-teriak seperti melihat pangeran yang jatuh dari kayangan. "Eunhi, mereka sedang apa sih? Sampai seperti itu?" Tanya ku heran ke eunhi. "Entah mana ku tahu, coba ayo kita tanya saja" ajaknya. "Hei, kau melihat apa?" Tanyaku kepada salah satu siswi. "Itu ada namja yang sangat tampan dan tiga diantara mereka adalah V oppa, Jimin oppa, dan jungkook. Kau tahu mereka kan?" Haaaa dia bilang mereka tampan OMG anak ini. Sebaiknya aku ke kantin dengan eunhi. Eunhii kemana dia, jadi selama aku bertanya dengan siswa tadi, eunhi tidak bersama ku, kemana dia?.

Aku terus mencari eunhi, sampai-sampai yeoja yang tadi berkumpul di taman sudah tidak ada lagi. Kemana sebenarnya yeoja ituu? Aku mencarinya hampir setengah sadar. "Terima saja eunhi, aku yakin pasti kau sangat senang kalau kau berpacaran dengan jungkook" . Aku mendengar ada seorang namja yang menyebut nama eunhi dan jungkook, "BERPACARAN" maksud mereka jungkook sedangan menyatakan perasaannya kepada eunhi. Aku harus menemuinya dan suara tadi berasal dari kantin.

"Eunhi, sudahlah kau terima saja. Lagi pula jungkook-ah sangat menyukaimu" rayu suga. Dengan nada yang sedikit meledek.
"Ne, kau har...." ucapnya terpotong karena aku langsung memotong pembicaraannya. "Eunhi, kau apa-apa an? Sih" semua mata tertuju pada ku, aku melihat semua mata itu seakan-akan penuh dengan pertanyaan. "Hah, itu ak...aku.....ak...aku hufft miane hyewo aku sudah mengkhianati kesepakatan kita, yang seharusnya menyukai saja jangan sampai berpacaran" aku meliahat eunhi penuh dengan rasa bersalahnya, lalu aku langsung menghampirinya dan langsung memeluknya. "Tenang lah eunhi, aku tidak akan marah padamu, kan aku sudah bilang di akhir kesepakatan itu"

Flashback on

"Eunhi aku mau kesepakatan kita ini harus dijalani dengan baik, jangan ada yang melanggar okkk"

"Ne, diantara kita tidak boleh berpacaran, kita hanya boleh menyukai seorang namja saja karena kita masih terlalu kecil untuk mengetahui apa itu cinta? Jinja" Kata eunhi sambil menegakkan jari kelingkingnya.

"Ne, karena kita masih junior high school." Kata ku. "Tapi kalau misalnya diantara kita sudah ada yang berpacaran terlebih dahulu. Kita harus rela mene....." ucap ku terpotong karena eunhi sudah di jemput oleh supirnya.

Flashback off

"Tapi kalau misalnya diantara kita sudah ada yang berpacaran terlebih dahulu. Kita harus rela menemaninya. Itu kalimat yang aku katakan terakhir di akhir kesepakatan itu." Jelas ku sambil mengusap air mata eunhi. "Terus kau sekarang?" Tanya euhi dengan tatapan bingung "aku? Ya sudah aku pasti selalu menemani kamu, disaat kamu butuh aku, aku pasti akan selalu ada buat kamu." Dengan senyuman terukir di wajah ku. "Tapi apa kau tidak masalah dengan kesepakatan yang ku langgar ini? Dan kalau kamu tidak masalah dengan itu. Kenapa kamu tadi datang seperti itu?" Tanyanya untuk kesekian kalinya. "Eunhi itu hanya kesepakatan yang kita buat pada saat kita masih kelas 2 SMP. Jadi sudah tidak ada masalah lagi, mau kamu langgar juga tidak apa-apa. Dan kenapa aku tadi datang seperti itu, aku marah dengan mu karena pada saat momen bahagia seperti ini, kau tidak mengajakku untuk memberi semangat pada JEON JUNGKOOK" lirik ku mengarah ke jungkook. Dan aku melihat jungkook tersenyum sok tampan. Ehh tapi memang tampan.
"Sudah, eunhi jadi kau menerimanya tidak?" Lanjut ku. "Hmmmm, ne aku menerima mu jeon jungkook" aku kaget dengan jawaban yang eunhi katakan itu, sudah kusangka eunhi menyukai jungkook juga sama seperti jungkook yang sangat menyukai eunhi.

"Hmmmn tapi kenapa dengan V sepertinya dia memperhatikan ku teruss. Ahhhh aku ini kenapa sihh?, Geer sekali sepertinya" batinku sambil memalingkan wajah ku ke arah eunhi dan jungkook.

Bersambung,,,,!!

I Love You Oppa ( TAMAT)Where stories live. Discover now