part 18

65 3 0
                                    

Pagi mulai datang cahaya matahari masuk menerobos jendela kamar nenek. Tadi malam aku meminta izin untuk menemani nenek di dalam. "Permisi nona, kita ingin memeriksa keadaan pasien" suster itu datang. "Ne, silahkan" namun aku melihat wajah suster itu yang gelisah. Tiba-tiba paman datang, dengan bibi cha. "Dok, semua alat tidak berfungsi lagi dok." lalu paman mengambil alat stetoskop dan memeriksanya. "Cha, tolong kau bawa hyewo keluar dulu ya." pinta paman ku. "Ne, ayo kita keluar" bibi cha. "Tapi nenek" kata ku. Akhirnya aku mengikuti langkah bibi cha keluar. 15 menit berlalu akhirnya paman keluar juga. "Ajussi, bagaimana hasilnya?" tanya ku, tapi kenapa dengan wajah paman ku ini. "Ajussi jawab... Kau harus memberikanku kepastian ajussi. Hikss...hikss." lalu aku sudah menitikan air mata ku ini. "Mian,miane. Aku sudah berkerja keras untuk menyembuhkan eomma. Tapi tuhan berkata lain" paman langsung memelukku. Tubuhku lemas, kaki ku sudah tidak bisa memopong tubuh ku ini. Aku menangis sejadi-jadinya ke dada bidang milik paman ku itu. Bibi cha yang melihat hanya bisa ikut menangis juga. "Ajussi bohong, pasti nenek masih hidup kan, nenek masih ada kan." tanya ku sambil menangis. "Kau yang sabar hyewo." setelah paman berucap seperti itu. Tubuh ku semakin lemas, dan kaki ku tidak bisa memopong tubuhku ini. Aku jatuh pingsan.
_____________________

Acara pemakaman nenek pun telah selesai, sekarang disini tinggal aku,bibi cha,dan paman ku. "Hyewo, kita pulang yuk sayang. Hari sudah semakin sore." aku hanya diam tidak membalas ucapan bibi cha. Seseorang anak perempuan berlari kearah ku, dia adalah hyeri sepupu ku. Dia adalah anak dari bibi cha dan paman ku. "Ahjumma, ini untuk mu. Dari seorang namja yang sangat tampan, aku sungguh suka dengannya." katanya dengan logat anak kecil bicara. "Ne, makasih. Hyeri kau sangat cantik pasti namja itu juga menyukai mu" lalu aku melihatnya senyum-senyum centil seperti itu. Aku memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.
_________________

Pada hari itu juga aku langsung pindah ke rumah paman. Karena rumah yang dulu aku tempati bersama nenek, hanya sebuah rumah sewaan.

Setelah mandi dan berganti pakaian aku langsung membaringkan tubuh ku ini ke kasur. Sebenarnya aku masih sangat terpukul dengan kejadian ini, tapi apa boleh buat aku memang harus mengikhlaskan nenek, supaya nenek tenang disana. Tapi kenapa aku lupa dengan taehyung oppa. Kenapa dia tidak memberi ku kabar. Sudah beberapa hari ini aku lost kontak dengannya.

Aku baru ingat tadi hyeri memberi ku surat, katanya dari seorang namja tampan. Lalu aku mengambil surat itu di lemari. Aku membukannya lalu membacanya.

To
Yeoja chingu ku
Hyewo

Miane hyewo, aku tidak bisa berada disamping kau saat sekarang. Aku juga sudah mendengar kabar duka, aku turut berduka cita hyewo. Aku yakin kau pasti kuat dan bisa menerimanya. Chagiya kau jangan sedih lagi ne. Miane aku jarang mengabari mu, karena aku tidak punya kontak kau, aku menulis surat ini karena aku ingin memberi kabar kalau aku melanjutkan study ku di Amerika. Appa yang menyuruhku untuk kesana. Tapi aku janji aku akan kembali ke korea dengan selamat dan menemui kau. Aku tidak akan mempunyai kekasih disini. Karena Kekasih ku hanya hyewo. Aku akan mengajak mu ke suatu tempat, dan tempat ini adalah tempat favorite kau. Kau tunggu aku ne chagiya.

Anyeong
V

"Sejak kapan kau menjadi romantis seperti ini? Huaaa" aku menangis. Entah terharu atau sedih, yang pasti sekarang aku sedang menangis. 😭
"Aku janji oppa , akan menunggu kau. Walaupun itu lama. Tapi aku tetap menunggu oppa. Saranghae oppa." batin ku.

Tamat!!!

Ehhhh gk denggg belommm wkwkkwkq

Bersambung !!!!!

I Love You Oppa ( TAMAT)Where stories live. Discover now