part 11

90 3 0
                                    

Taehyung pov

"V-ah, kau kenal dengannya?" Tanya jhope hyung. "Ne, dia teman sekelasnya jungkook, dan sahabatnya eunhi yeoja chingunya jungkook." "Hyung kau apa kan hyewo? Sampai hyewo seperti itu?" Tanya jungkook. "Anii, mungkin dia terpesona melihat ketampanan ku." Dan aku hanya melihat mereka semua menggelengakan kepala. "Sudahlah, lebih baik kita makan aku sudah lapar dari tadi" kata jin hyung.
Disela-sela makan, suga hyung bilang ingin foto bersama pada saat kita sedang makan bersama seperti ini. Akhirnya suga hyung meminta tolong ke salah satu pelayan disitu.
"Nuna, tolong fotoin kami dong."
"Ne." suga hyung memberikan ponselnya ke pelayang itu. "Ok, 1,2,3" kata pelayan itu, cekrek. "Ini, hasilnya bagus" puji pelayan itu. "Ne, gomawo" suga hyung berterimakasih dan tersenyum kepadanya. "Awass, suga hyung nanti kau meyukainya" ledek ku. "Heii, kau ini." Balas suga hyung yang ingin menjitak kepala ku.

Setelah makan bersam kita pulang, karena besok hari senin, aku ingin mempersiapkan diriku untuk ujian kelulusan. Kelas 1 dan 2 sepertinya libur, buktinya aku melihat jungkook santai sekali. "Kookie-ah, kau besok libur?". Tanya ku. "Ne hyung, tidak terasa ya hyung, kau ingin menjadi seorang mahasiswa, padahal sepertinya baru kemarin kita masuk sekolah setelah libur panjang". Jungkook. "Tidak usah sedih seperti itu, pasti kau merasakan kehilangan kami berdua pada saat nanti kita lulus ne" kata jimin dengan nada geer ya itu. "Anii, aku hanya takut kau tidak membayar hutang mu ke aku" ledek jungkook. "Aishh, kau ini maknae tidak sopan, kau masih sempatnya menagih utang kepada ku dalam keadaan ku yang sedang tidak punya uang." Kata jimin sedikit agak jengkel. "Uang mu kemana jimin? Bukan kah kau punya banyak uang, uang bulanan mu?" Tanya ku penasaran. "Uang ku belum dikirim oleh appa ku. Appa ku masih sibuk dengan pekerjaannya." Jujur jimin. "Anii, hyung aku kan hanya bercanda.. hehehehe" ledek jungkook. "Ne kookie, Sudahlah lebih baik kita pulang saja, takut terlalu malam" kata jimin, langsung di iya kan oleh kami berdua.

Taehyung pov off

^^^^^^^^^^^^^^^^

Hufft akhirnya selesai juga pekerjaan ku hari ini, lebih baik aku pulang lebih awal saja, takut kemalaman. "Hyewo, apa pekerjaan mu sudah selesai?" Tanya atasan ku, lebih tepatnya dia adalah pemilik lestaurant ini. "Ne, abeoji" jawab ku. "Ya sudah, lebih baik kau pulang lebih awal, apa kau ingin ku antar?" Tawar atasan ku. "Aniyo, aku bisa pulang sendiri. Aku permisi dulu ne. Anyeong" kata ku sambil membungkukan badan membentuk sudut siku-siku.
"Anak itu benar-benar sangat pekerja keras dan mandiri sekali." Kata pemilik lestaurant.

Udara dimalam hari ini sangat dingin sekali, pantas saja banyak orang yang memakai pakaian yang sangat tebal. Aku tempelkan kedua telapak tangan ku itu secara berhadapan, lalu ku gesek-gesek keatas dan ke bawah (bahasaapaini?). Setelah itu ku tempelkan ke pipi ku yang dingin ini supaya hangat. Aku sedang menunggu bus di halte depan lestaurant ku bekerja, entahhh kenapa bus tidak ada yang lewat di depan ku. "Apa aku naik taksi saja? Aniyoo, aku tidak punya uang untuk membayar taksi." Ucap ku sendiri.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 malam, tapi tetap saja tidak ada angkutan malam yang lewat. Aku tetap setia sampai ada bus yang lewat di depan ku.

Shittttttt bunyi rem mobil berhenti di depan ku. Ada apa dengan mobil ini kenapa dia berhenti, sang pemilik mobil itu pun membuka kaca mobilnya. Dann "kau" kataku kaget, mengetahui bahwa namja itulah yang memiliki mobil itu. "Ne, kau mau pulang kan? Ayo aku antar" dia menawari ku tumpangan. "aku harus bilang apa? Kalo aku mau pasti dia akan mengungkit-ungkit masalah ini kepada teman-temannya, kalau aku jawab tidak mau lalu aku pulang naik apa? Lagi pula hari sudah semakin malam. Aniyo, aku jawab tidak mau saja" batinku. "Aniyo, kau pulang saja sana, lagi pula kau besok ujian kan" suruh ku kepadanya. "Ahhh, ternyata kau peduli dengan ku, kau menyukai ku ya?" Ledeknya. "Haaa, apa kau bilang dasar pabo...." kesel aku dibuatnya. "Sudahlah ayo naik, apa kau tak kasihan dengan tubuh kau. Hari semakin malam." Kenapa dia harus peduli seperti itu. "Sudahlah sana, aku tidak akan mau menerima tawaran mu itu." Aku meninggalkan dia pergi. "Aisshhh, dasar yeoja. Sangat gengsi sekali." Kata V.

&&&&&&&&&&&&&

Aku sudah jalan cukup jauh dari halte bus itu. Dan aku tidak melihat dia mengikuti ku. "Aniyoo, kenapa aku jadi memikirkannya." Aku melewati jalan yang menurut masyarakat sekitar banyak namja yang sering mabuk disini, dan berperilaku tidak sopan kepada masyarakat yang lewat jalan ini, sebenarnya aku takut, tapi ahhh sudahlah aku memberanikan diri saja.

"Tuhan, lindungilah aku dari para namja itu." Ucap ku sendiri. Pas sekali di depan ada sekumpulan namja, entah sedang apa mereka. Aku memberanikan diri lewat di depannya. Tiba-tiba "hai yeoja cantik, kau mau kemana?" Kata salah seorang namja yang sedang mabuk. "Aku ingin pulang" kata ku gemetar. Lalu aku melihat salah satu dari mereka menghampiri ku. "Ahhh, mau pulang. Lebih baik kau disini sama kita semua, kita senang-senang disini." Kata namja ini dengan logat orang mabuk. "Anii, aku pulang saja ne, anyeong" pamit ku, namun langkah ku terhenti karena ada tangan yang memegang tangan ku. "Disini saja kita habiskan malam ini dengan senang-senang" paksanya secara halus. Aku mencoba melepaskan genggaman itu, tapi percuma saja tenaga seorang pria memang sangat kuat. Lalu aku berteriak minta tolong, namja itu malah menarik tangan ku. Aku berusaha untuk melapaskan genggaman itu. Air mata ku sudah mengalir berharap ada seseorang yang menolong ku. Bugg satu pukulan melayang ke namja itu, tangan ku berhasil lepas dari genggamannya. "Heii, kau siapa? Berani-beraninya kau mengambil yeoja ku itu." Aku belum berani melihat wajah namja yang menolong ku ini. "Kau bilang dia ini yeoja mu." Ucapnya tenang. "Ne, jadi kembalikan dia kepada ku." Lalu dia bertanya kepada ku. "Apa kau ini kekasihnya?" Tanyanya, seketika membuat ku kaget. "Aniyoo, aku belum mempunyai kekasih." Kata ku belum menatap kearahnya. "Tolong aku" lanjut ku. "Cepatlah kembalikan dia" paksa namja preman itu. "Kalau kau mau dia, kau harus melewati ku dulu." Katanya menantang. "Gaya sekali kau, kau ingin melawan kami hahahahha" aku masih menunduk ketakutan. "Sudahhh, tidak usah banyak bicara." Dia langsung lari kearah namja preman itu, aku memberanikan diri ku untuk melihat dann. "V" Teriak ku kaget. Jadi namja yang menolong ku itu V, aku harus bagaimana?. Aku harus menghubungi polisi. Lalu aku mengambil ponsel ku. Dan mencari nomer polisi, kebetulan sekali aku menyimpan nomer polisi di ponsel ku. "Bertahanlah V oppa" teriak ku.
Tutttt tutttt tutt
"Anyeonghaseyo" kata ku memberi salam.
"Ne, ada yang bisa saya bantu?" Polisi
"Abeoji, tolong datang ke alamat ini JL.han kota seoul tepat di jalan setapak. Sedang ada keributan, teman saya dikeroyok oleh sekelompok preman."
"Ne, saya akan kesana!!"
"Hamsamnida"
Tut tut tut.

Aku hanya bisa membantu dengan doa dari sini, "aku harus membantu apa? Sepertinya dia sudah terkena pukulan dari preman-preman itu. Aku harus bagaimana?" Aku melihat batu kerikil dan aku mengumpulkannya sebagai senjata ku untuk membantu V. "Sudah cukup, lebih baik sekarang aku lemparkan." "1 2 3" hitung ku dan langsung melempari batu kerikil itu kearahnya pletokk tepat sasaran batu itu mengenai kepala namja yang sedang berkelahi dengan V. "Awwww, heiii kau yang melempar batu ini, apa kau mau bermain dengan ku" siall dia mengentahuinya, bagaimana ini?. "Sekarang, ikut aku kau harus mempertanggung jawab kan semua ini." Belum aku menjawab tiba-tiba bunyi sirine pun terdengar.

Aku melihat wajah preman itu penuh dengan ketakutan. "Kalian sudah di kepung" kata salah satu anggota polisi itu. Aku langsung menghampiri V yang sedang terduduk lemas, sepertinya sakit. "Taehyung-ah apa kau merasakan sakit?" Tanya ku sangat panik, mulai hari ini aku akan memanggilnya taehyung. "Hmmm, gwenchana" aku bisa merasakan pasti tubuh dia sangat sakit sekarang. Salah satu polisi menghampiri kami berdua, dan aku membantu taehyung berdiri. "Hamsamnida, telah melaporkan sekelompok preman ini yang telah meresahkan masyarakat setiap malamnya. Apa kah ada yang terluka?" Polisi itu berterimakasih kepada ku dan bertanya. "Hmm, ne dia ter...." ucapan ku terpotong, karena taehyung memotong ucapanku. "Aniyo,abeoji." Kata taehyung. "Ya sudah, kami permisi dulu, selamat malam."

Setelah ditinggal pergi oleh polisi itu, aku berbicara dengannya, dengan posisi yang berhadapan. "Yhaaa, kau ini bagaimana sih? Kau ini kan terluka, dan besok kau juga ada ujian kelulusan kan. Kau ini memang menyeb...." kata ku terputus karena taehyung langsung pingsan dipelukan ku. "Astaga, Taehyung oppa, V oppa. Kau pingsan. Aku harus bagaimana ini? Kau membawa mobilkan, tapi aku tidak bisa menyetir. Kau sangat berat taehyung oppa." Kata ku sedikit khawatir. Apa aku kuat berjalan sampai rumah membawa anak ini. Melelahkan.

Bersambung!!!!
Anyeonggg

I Love You Oppa ( TAMAT)Where stories live. Discover now