part 9

91 3 0
                                    

Ku hempaskan tubuhku yang mungil ini ke kasur ku yang sangat nyaman, ku miringkan tubuhku ke kanan. Ohhhh shitt aku melihat ada sebuah bingkisan besar yang dibungkus dengan kertas kado bermotif Love, dan disisi pojok sebelah kanan terdapat surat berwarna biru yang masih tertata rapih disana. Aku keluar kamar dan menanyakannya kepada nenek yang sedang berada di belakang rumah. "Nek, apakah nenek tahu siapa yang mengirimkan bingkisan ini?" Kata ku sambil mengangkat bingkisan itu supaya nenek melihatnya. "Anii, aku tidak tahu, bingkisan itu dikirim oleh petugas pengiriman barang, dan aku hanya menerimanya. Dan petugasnya bilang itu bingkisan untuk mu" jelas nenek tanpa melihat kearah ku. "Apakah petugas itu memberi tahu siapa yang mengirimnya?" Tanya ku lagi. "Aniiyoo, dia tidak memberitahu ku. Hyewo kau belum makan kan? Kau makan dulu sana." Nenek malah menyuruh ku makan, tapi tetap saja aku ingin tahu siapa yang mengirim bingkisan ini?. "Ne, aku makan" aku langsung pergi ke dapur untuk mengambil makanan dan setelah itu aku membawa makanan itu ke kamar, entah kenapa seharian ini aku ingin berada di kamar sepanjang hari ini saja.

***********************
Taehyung pov

Setelah pulang sekolah, jungkook menghubungi ku dia bilang jin hyung mengajak kami semua untuk berkumpul di cafe. Aku datang bersama jimin.

Setelah sesampainya aku di cafe, aku hanya melihat si maknae itu lagi, lalu kemana yang lain. Aku dan jimin langsung menghampiri jungkook yang sedang bermain gadgetnya itu. "Kookie-ah, kenapa hanya ada kau disini?" Tanya ku. "Ne, jin hyung bilang dia masih ada dosen. Mungkin sekitar 30 menit lagi jin hyung sampai sini." Kata jungkook yang masih terfokus dengan gadgetnya itu. "Tumben sekali kau kook, biasanya kau selalu marah jika V memanggil mu dengan sebutan kookie. Bukan hanya V saja sih tapi kita semua" jimin langsung memasang wajah bingungnya. "Ne, tidak apa-apa hyung, karena eunhi juga memanggil ku kookie. Dia bilang nama itu cocok dengan ku." Kata jungkook masih fokus dengan gadgetnya itu.

Tak lama kemudian datanglah jin hyung disusul suga hyung yang berjalan di belakan jin hyung. "Miane, kalian menunggu terlalu lama. Karena tadi ada dosen masuk di kelas ku pada saat jam pulang kuliah." Sambil menarik kursi di sebelah jimin. "Aku langsung saja ne, karena kalau menunggu jhope, dan rapmon nanti takut kelamaan. Aku mau persahabatan kita itu diberi nama. Ada beberapa usulan ada dari suga yaitu BTS, dari rapmon itu BANGTAN BOYS, dan dari jhope itu BANGTAN SOENYOENDAN. kalian mau pilih mana." Kata jin hyung sesekali memperhatikan jungkook yang sangat asik dengan gadgetnya. "Yhaaa, kookie ahhh. Bisa kah kau berhenti bermain games. Aku sedang berbicara" bentak jin hyung ke jungkook "Ne, mian hyung" jungkook.
Lalu aku yang pertama memberi pendapat "hyung, menurut ku nama yang di usulkan oleh suga hyung,rapmon hyung,dan jhope hyung itu artinya sama saja kan. Lebih baik kita memakai tiga nama itu saja hyung." Lalu suga hyung menambahkan pendapat ku. "Ne, V aku juga setuju dengan mu, tapi jika ingin singkat kita memakai dengan singkatannya saja, BTS. Setuju tidak".
"Ne aku setuju, BTS, namanya sangat sederhana tapi mengandung arti yang sangat keren." Kata jimin sambil mengacungkan ibu jarinya. "Ne aku setuju, bagaimana dengan mu jungkook" tanya jin hyung ke jungkook. "Nee, aku sangat setuju hyung." Kata jungkook, sambil menyengir kuda dan memperlihatkan kedua gigi depannya seperti gigi kelinci itu. "Hahahhahaha" dan kami pun tertawa bersama. "Ne, aku harus pulang, sugaa. Kau mau pulang dengan ku kan?" Tawar jin hyung. "Ne hyung, kita pulangnya, anyeonggg" lalu mereka berdua pergi keluar cafe.

"V-ah, apa kau sudah memberikan kado itu untuknya?" Tanya jimin mengagetkan ku. "Ne, aku sudah berikan ke pengiriman barang, dan pengiriman barang itu bilang. Sudah sampai ke rumahnya." Jawab ku disusul oleh anggukan. "Ahhh, ternyata kau V hyung benar-benar menyukai hyewo" ledek jungkook dengan kalimat yang sulit ku mengerti. "Kook, kau ini bicara apa, aku tidak mengerti?" Wajah ku menampakan ekspresi bingung, dan dijawab oleh jungkook pasrah. "Entah lah, lebih baik aku menelfon eunhi, menanyakan kabarnya". "Kookie ah, jangan kau bilang dengan eunhi soal ini, tapi kalau kau ingin bilang dengan eunhi. Tolong kau beri tahu dia, jangan kasih tahu hyewo tentang soal ini." Kata ku sedikit cemas. "Ne, aku mengerti". "Lalu bagaimana dengan mu jimin? Soal wanita yang kau incar itu." Tanya ku ke jimin. "Ahhh, wanita itu ternyata teman SMP ku, dan dia tinggal di busan, tapi semasa aku SMP. Aku tidak pernah melihat dia di sekolah." Aku memperhatikan jimin seakan-seakan dia sedang membayangkan wajah yeoja itu. "Sudah lah V aku jadi semakin penasaran dengannya." Pasrah jimin, setelah itu kami bertiga hanya sibuk dengan diri kami masing-masing. Jungkook memberitahu bahwa jhope hyung dan rapmon hyung, tidak bisa ke cafe hari ini. Karena sampai sekarang mereka masih sibuk dengan tugas kuliahnya. Akhirnya kami bertiga meninggalkan cafe itu.

Taehyung pov off

******************

Siang berganti sore, dan kini sore berganti malam. Malam yang sangat indah bagi ku bintang-bintang bertebaran di langit yang luas itu.

Entah kenapa aku masih penasaran dengan kado itu. Dan sampai sekarang pun aku belum membukannya. Aku masih penasaran, siapa yang mengirim kado itu? Apa jangan-jangan,,, "ahhhh sudahlah hyewo mana mungkin dia yang memberi mu kado seperti itu" batin ku.

Aku masih berada di jendela kamar ku, aku merasakan ponsel ku ergetar dari saku celana ku. Setelah ku ambil ponsel ku, ternyata ada SMS, "dari siapa ini? Kenapa di ponsel ku tidak ada namanya? Biasanya kan aku selalu memberi nama. Sudahlah lebih baik ku buka saja pesannya" batin ku.

022***
Temui aku

"Siapa dia? Kenapa dia menyuruhku untuk menemuinya" gerutu ku.

Hyewo

Siapa kau?

022***
Sudah datang saja, apa kau tak tahu disini dingin sekali, apa kau tega membiarkan ku disini sendiri, kedinginan seperti ini.

Hyewo
Ne, aku akan datang. Nanti aku beritahu jika aku sudah disana. Kau ada dimana sekarang?

022***
Nami island.

Hyewo
Ne. "Dia hanya memberi tahu ku itu saja? Dia pikir nami island itu kecil. Dasar pabo. Nami island itu kan luas." Batin ku.

Aku langsung mengambil jaket ku yang sengaja ku gantung di belakang pintu kamar ku, lalu aku pamit ke nenek, untungnya nenek mengizingkan ku.
Jarak dari rumah ku ke nami island memang cukup jauh, tapi tidak apa-apa, aku juga cukup bosan di rumah.

000000000000000000000

Setelah berapa lama perjalanan dari rumah ke nami island, akhirnya aku sampai juga disini, aku langsung mengambil ponsel ku. Dan mencari nomer tadi.

Hyewo
Kau dimana? Aku sudah disini.

Sambil menunggu balasan dari dia, aku sengaja membeli kopi hangat, karena memang benar saja udara di luar sangat dingin sekali.

"Ini kopinya." Pelayan itu memberikan ku 1 cup kopi. "Ne, sebentar" pinta ku sambil tersenyum. karena aku sedang mencari uang ku yang berada di saku jaket ku. "Ani,,, kenapa tidak ada uangnya. Aku harus bagaimana ini." Batin ku. "ini uangnya ahjussi" seketika tubuh ku tidak bisa digerakkan, aku seperti jadi patung untuk sementara, lalu aku memberanikan diri untuk mengadahkan kepala, melihat seseorang yang telah menolong ku.

Seketika mata ku membulat, sepertinya aku mengenali orang ini. Ohhh shitttt

Bersambung!!!!

Vote & comment kawannn!!!!

I Love You Oppa ( TAMAT)Where stories live. Discover now