Jilid 1 Chapter 1 : Lahirnya Seorang Dark Gamer

577 19 0
                                    

Coba bayangkan sebuah kehidupan dalam kemiskinan yang tampak mulia, elegan dan indah, yang mungkin tidak akan bisa kau temukan dimanapun kecuali di sebuah drama. Tak peduli seberapa miskin dirimu, hal itu tak akan mengecilkan hatimu dari memberikan kasih sayang tanpa pamrih kepada orang-orang asing yang tidak kau kenal, dan bahkan rela berbagi sepotong roti dengan senyuman hangat.

Jika ada seseorang yang berkata bahwa ilusi seperti itu ada di kehidupan nyata, Lee Hyun akan menghajarnya sampai babak belur, dan memukulnya sekali lagi untuk menghabisinya.

Hidup sangatlah kejam bagi orang miskin. Hukum Kemakmuran Tenaga Kerja yang di revisi oleh Pemerintah membuat semua pekerjaan tidak tersedia bagi anak-anak dibawah umur. Meskipun secara ilegal, Lee Hyun telah bekerja di segala macam bidang pekerjaan yang bisa kau bayangkan.

Sejak umur 14, dia telah menjahit di sebuah pabrik. Gajinya bisa dibilang amat sangat kurang, tapi setidaknya dia bisa mendapatkan makan gratis.

Namun, berada di bawah tanah, hanya dengan 2 kipas ventilasi yang bekerja, kesehatannya menurun drastis. Akibatnya, paru-parunya rusak, dia harus membayar biaya kesehatan yang sangat berat.

Lalu, dia bekerja di sebuah stasiun gas, dan kadang-kadang, dia berkeliling sambil mendorong gerobak, mengumpulkan dan menjual sampah daur ulang.

Namun tidak peduli seberapa keras dia bekerja, pada akhirnya, uang yang tersisa di sakunya hanyalah recehan.

Sebagai anak dibawah umur, dia terpaksa untuk bekerja secara ilegal, dan fakta ini digunakan oleh para orang yang mempekerjakan dia untuk mempekerjakannya tanpa ampun.

Dia terus menjalani kehidupan eksploitasi seperti ini sampai usia 20. Berkat itu, Lee Hyun tau betul nilai dari uang. Namun, segalanya akan berubah sekarang. Sekarang dia akhirnya telah diakui sebagai orang dewasa oleh hukum, dan mendapatkan kartu ID yang memungkinkan dia untuk bekerja secara resmi.

Sambil memasukkan kartu ID-nya kedalam dompet, Lee Hyun bergumam.

"Aku harus bekerja sampai tubuhku tidak kuat lagi menahannya. Aku seharusnya bisa melakukan 3 pekerjaan dalam sehari."

Ketika dia masih kecil, orang tuanya telah meninggal, dan sekarang keluarganya hanya terdiri dari nenek dan adik perempuannya.

"Baiklah. Mulai hari ini kita akan jadi kaya."

Lee Hyun bersumpah untuk melakukannya, lalu kembali ke rumah.

"Lee Hyun, kamu barusan pulang?"

Neneknya bertanya sambil berbaring dibawah selimut.

Setelah jatuh dari tangga beberapa hari yang lalu, pinggangnya terkilir, membuatnya tak bisa pergi untuk bekerja dan meskipun minum obat untuk mengurangi rasa sakitnya, dengan kondisi yang pas-pasan, ia tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang tepat dan hanya bisa beristirahat di rumah, juga karena tidak mendapatkan perawatan, setiap malam ia hanya bisa merintih kesakitan.

Kapanpun Lee Hyun masuk ke dalam rumah, dadanya terasa sesak. Itu adalah rumah tanpa tanda kehidupan, dengan seorang adik perempuan yang pendiam dan seorang nenek tua. Sekalipun dia tidak mengetahuinya, itu mungkin adalah alasan kenapa dia tidak suka pulang ke rumah.

"Hayan?"

"Aku tidak tahu. Dia pergi keluar dan belum kembali. Mungkin dia sedang berkumpul dengan gerombolan yang buruk lagi, aku tidak yakin."

Lee Hayan adalah adik perempuannya. Belakangan dia jarang melihat wajahnya.

"Dia akan baik-baik saja. Apa yang bakal terjadi?"

"Kamu itu satu-satunya kakaknya. Seorang kakak harus melindungi adik kecilnya."

"Ya."

Lee Hyun tersenyum masam dan pergi ke kamarnya. Sekalipun dia terpaksa bekerja dengan mengandalkan fisik atau menyupir sebuah taksi, dia ingin adik perempuannya untuk masuk ke sebuah universitas.

Moonlight ScupltorDonde viven las historias. Descúbrelo ahora