Jilid 1 Chapter 6 : Pertempuran Daging Panggang

185 12 0
                                    

Rodriguez tengah mengalami gangguan yang serius.

*Grind*

Ini adalah hari keenam, dan orang yang bernama Weed masih duduk disebrang kediaman miliknya. Rodriguez yang ada didalam kediamannya telah menyadari kehadiran si penyusup itu sejak hari pertama. Rodriguez yakin bahwa Weed tengah sibuk menjual patung-patung kecil miliknya pada para pelanggan.

"Aku harus mengetahui siapa orang ini dan apa yang dia inginkan dariku." Rodriguez bergumam pada dirinya sendiri.

Meskipun merasa sangat malas, di hari keenam Rodriguez akhirnya menyerah pada rasa ingin taunya dan keluar.

"Salam, orang asing. Aku Rodriguez. Apa yang ingin kau berikan padaku?"

"Wow! Sang Konselor keluar!"

"Itu benar-benar dia!"

"Rodriguez, bintang pengetahuan!"

Kerumunan dalam barisan antrian untuk membeli patung-patung milik Weed semuanya terkejut.

Orang-orang bijak memiliki sesuatu yang umum— mereka tak ingin diganggu. Terutama ketika orang asing menyatakan bahwa dia membawa sesuatu untuk diselesaikan dengan segera. Rodriguez akhirnya menunjukkan diri diluar gerbang.

Weed mengambil sebuah sapu tangan bergambar seekor burung biru dari sakunya dan mempersembahkannya pada sang konselor.

"Inilah alasannya kenapa saya repot-repot menunggu selama enam hari, Konselor."

Mata Rodriguez segera berlinang air mata.

"Ini, ini adalah salah satu saputangan milik Ratu Evanes... Terlalu banyak orang disini. Kenapa kamu tidak masuk kedalam, pengelana?"

"Baik, tuan. Maaf semuanya! Aku tutup dulu untuk hari ini!"

Berseri-seri dengan kemenangan, Weed menutup tokonya dan berdiri.

"Tidak mungkin!"

"Biarkan aku melihat juga!"

Kerumunan itu berteriak protes, beberapa dari mereka bahkan mengekspresikan kekecewaan karena tidak bisa mengikuti peristiwa bersejarah tersebut, tetapi entah itu Rodriguez maupun Weed sama sekali tidak peduli. Rodriguez kemudian memimpin tamunya kedalam kediamannya.

"Sekarang sudah sepi. Siapapun yang membawakan padaku item milik Ratu Evane memiliki hak istimewa untuk meminta satu hal padaku."

"Ya, saya tau, tuan." Weed membalas.

Konselor Rodriguez! Beberapa waktu yang lalu, dia menyatakan secara terbuka bahwa seseorang yang membawa item yang dulunya milik Ratu Evane disambut untuk menemui dia. Dalam hal ini, Weed telah mempersembahkan saputangan sang ratu.

"Katakanlah pengelana. Aku akan mendengarkan apapun yang kau katakan."

Nada tulus Rodriguez terdengar sangat bijaksana saat berhadapan dengan seseorang yang tengah kesulitan. Tetapi si konselor hanyalah berpura-pura.

Sekalipun saputangan Ratu Evane sangat berharga bagi Rodriguez, dia tidak punya niat sedikitpun untuk membantu Weed. Bukankah hal itu bertentangan dengan janjinya? Tidak, tidak juga.

Rodriguez mendesak Weed untuk berbicara, dan menambahkan bahwa dia akan mendengarkan apapun yang Weed katakan. Apa yang sebenarnya si konselor inginkan adalah mengetahui apa yang dipermasalahkan oleh Weed, untuk memuaskan keinginan intelektual dan rasa ingin taunya, itu saja. Dia sebenarnya tidak pernah mempertimbangkan memberi solusi pada masalah apapun itu yang Weed miliki.

Sejumlah player telah ditipu oleh Konselor Rodriguez dengan cara yang sama. Dia selalu bermain-main dengan mereka, dan menghindari memberi jawaban yang mati-matian mereka cari.

Moonlight ScupltorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang