Jilid 2 Chapter 2 : Patung Dewi Freya

225 13 0
                                    

Saat Weed dan rekan-rekannya semakin dekat dengan markas para lizardmen, jumlah monster yang menghalangi jalan mereka meningkat dengan cepat.

"Kita sudah membunuh lebih dari 40 lizardmen..."

"Kita masih berada di perbatasan. Berapa banyak lagi kira-kira yang berkumpul didalam?"

Irene dan Romuna berbicara bergantian. Tetapi Weed hanya tersenyum.

"Dengar, kalian tau lizardmen adalah monster yang hidup berkelompok, kan?"

"Ya, Weed-nim. Mereka bersama dengan kawanan lebih banyak daripada Orc." kata Irene.

"Itu benar. Mereka juga melindungi wilayah mereka sendiri dengan ketat. Bagaimana kalau seseorang memasukinya?" tanya Weed.

"Mereka akan melawan tanpa pengecualian." kata Surka.

"Itu benar. Itulah yang membuat lizardmen ditakuti diantara para player."

"Bukankah itu artinya kita berada dalam masalah sekarang?"

Weed dan rekan-rekannya akan melewati lembah. Mereka sering beristirahat ditengah-tengah untuk mengisi ulang MP, dan tidak membuang-buang energi.

Pada saat ini, dia memberikan jawaban atas teka-tekinya.

"Aku akan mengatakan kita akan berada dalam bahaya pada keadaan normal, tetapi kita bisa mengandalkan Darius sekarang ini."

Mendengar kata-kata Weed, mereka menyadari darimana kepercayaan dirinya berasal.

"Apa maksudmu dengan itu— oh, aku mengerti!" kata Surka.

"Darius benar-benar membantu kita!" Romuna berkata dengan senyum diwajahnya.

Markas dari para lizardmen.

Sekarang mereka seharusnya tengah bertempur dengan ganas melawan pasukan pembebasan yang menyerang wilayah mereka.

Dengan kata lain, markas mereka nyaris terabaikan, dan hanya dijaga oleh segelintir prajurit lizardmen.

Pada waktu yang sama, Weed menebak bahwa harta yang telah dijarah oleh para lizardmen dari desa-desa terdekat dikumpulkan disana juga.

Dia memang mendaki lembah barat untuk menyelesaikan quest dari Ghandilva, tetapi agenda sejatinya tersembunyi.

"Kita akan menghadapi musuh yang lebih sulit mulai saat ini. Bagaimana kalau memancing mereka sekarang?" tanya Weed.

"Roger!" kata Surka.

"Kita harus hati-hati. Kita tidak bisa membiarkan banyak lizardmen melawan kita sekaligus." kata Weed.

Surka melakukan tugas dengan baik memancing lizardmen satu per satu. Agilitynya yang mengagumkan membantu dia memancing musuh secara terpisah.

"Sini kau, reptil jelek!" dia berteriak pada mereka.

"Kruru!"

"Manusia, kami bunuh kau!"

Lizardmen yang marah segera mengejar Surka. Weed dan Pale dengan cepat mengisi panah ke busur mereka, menargetkan lizardmen dan menembak mereka.

*Sweesh*

Semantara Weed menembakkan satu panah pada satu waktu, Pale menembakkan beberapa panah begitu cepat bahwa tangannya hampir tak terlihat.

Level skill mereka dalam Archery membuat perbedaan yang besar, belum lagi efek skill-skill lain milik Pale.

Archery milik Weed telah melampaui level skillnya secara menyeluruh karena dia telah menembaki para goblin, namun tidak mungkin bisa menyaingi Pale yang tangannya tidak pernah meninggalkan busurnya.

Moonlight ScupltorWhere stories live. Discover now